Review Film Superman (2025): Tonggak Baru DC Universe Hingga Sindiran Terhadap Perang Israel-Palestina

Superman-Instagram-
Review Film Superman (2025): Tonggak Baru DC Universe Hingga Sindiran Terhadap Perang Israel-Palestina
Dalam dunia perfilman superhero yang semakin dinamis, kehadiran film Superman (2025) menjadi angin segar tersendiri. Sebagai proyek reboot sekaligus pembuka era baru untuk DC Universe (DCU) di bawah komando sutradara James Gunn , film ini membawa nuansa segar dengan pendekatan yang lebih humanis, optimis, dan penuh warna.
Film yang menampilkan David Corenswet sebagai Clark Kent/Superman, Rachel Brosnahan sebagai Lois Lane, serta Nicholas Hoult sebagai Lex Luthor ini berhasil menawarkan sesuatu yang berbeda dari adaptasi live-action Superman sebelumnya. Dengan dukungan dari deretan karakter ikonik seperti Mister Terrific (Edi Gathegi) , Guy Gardner/Green Lantern (Nathan Fillion) , hingga penampilan menggemaskan dari Krypto the Superdog , Superman (2025) tidak hanya menyasar penggemar setia komik, tapi juga khalayak umum yang mencari hiburan berkualitas.
Plot Dinamis dengan Narasi Berlapis yang Menghibur
Salah satu kekuatan utama dari film ini adalah struktur ceritanya yang solid dan dinamis. Dibuka dengan adegan pertempuran spektakuler, Superman langsung membangun ketegangan sejak menit pertama. Namun, bukan sekadar aksi besar-besaran, narasi film ini dikembangkan secara bertahap dengan lapisan-lapisan emosional yang membuat penonton tetap terhubung dengan alur.
Penggunaan humor dalam momen-momen tertentu juga sukses memberikan ritme yang pas. Salah satunya adalah dialog sarkastik antara Lex Luthor dan Superman, yang tak hanya lucu, tapi juga menunjukkan konflik ideologi yang lebih dalam. Nicholas Hoult mampu memerankan versi Luthor yang lebih sinis namun tetap karismatik, menjadikannya musuh yang menantang bagi Superman yang masih hijau.
Film ini pun mengingatkan kita pada kesederhanaan dan kehangatan dari film-film superhero awal seperti Spider-Man (2002) karya Sam Raimi. Ada rasa kekeluargaan, idealisme, dan kejujuran yang sangat kuat dalam penyampaian cerita.
Superman yang Lebih Manusia, Tapi Masih Sangat "Alien"
Yang membedakan Superman (2025) dari versi sebelumnya adalah fokusnya pada sisi manusiawi dari sosok alien legendaris ini. James Gunn tidak ragu menggarisbawahi tema kepindahan Superman ke Bumi, sebuah metafora yang bisa saja merujuk pada isu imigrasi kontemporer. Namun, ia tidak menjadikan hal tersebut sebagai propaganda, melainkan bagian integral dari identitas karakter itu sendiri.
Superman kali ini digambarkan sebagai alien yang mencintai Bumi, bukan karena tuntutan popularitas atau ambisi heroik, melainkan karena ia benar-benar ingin menjadi bagian dari planet ini. Ia peduli, ia berempati, dan ia percaya bahwa dunia bisa menjadi tempat yang lebih baik — meskipun kadang ia harus belajar dari kesalahan dan kegagalan.
Ini adalah Superman yang lebih rentan, lebih ekspresif, dan lebih relatable. David Corenswet membawakan karakter ini dengan begitu alami; ia bukan hanya seorang dewa yang turun ke bumi, tapi juga seorang manusia (dalam arti filosofis) yang sedang mencari jati dirinya.
Porsi Karakter Pendukung yang Proporsional
Salah satu tantangan besar dalam membangun univers film adalah memastikan semua karakter mendapatkan porsi yang proporsional. Untungnya, James Gunn sukses mengatur keseimbangan ini dengan cermat.
Selain Superman dan Lois Lane, karakter seperti Rick Flagg Sr. (Neil Flygare), Mister Terrific , dan bahkan Guy Gardner sebagai Green Lantern mendapat cukup ruang untuk berkembang. Interaksi mereka tidak hanya memberikan dinamika kelompok yang menarik, tapi juga menunjukkan potensi kolaborasi yang akan terjadi di masa depan.
Namun, siapa sangka kalau Krypto the Superdog menjadi salah satu bintang dalam film ini? Tingkah lakunya yang lucu dan interaksi emosionalnya dengan Superman berhasil memberikan momen-momen menyentuh sekaligus melepas ketegangan saat dibutuhkan.
Akting yang Kuat dan Karakter yang Menjiwai
David Corenswet memang menjadi pusat perhatian sebagai Superman baru, dan ia benar-benar memenuhi ekspektasi. Aktingnya menunjukkan perpaduan antara kerendahan hati, kepolosan, dan kekuatan batin yang selama ini sering hilang dalam versi sebelumnya. Ia bukan hanya membawakan Superman sebagai sosok yang kuat, tapi juga sebagai individu yang sedang belajar menjadi manusia.