Terbongkar! Sister Hong Ternyata Pria 38 Tahun, Rekam dan Jual Video Asusila Ratusan Pria

Sister hong-Instagram-
Terbongkar! Sister Hong Ternyata Pria 38 Tahun, Rekam dan Jual Video Asusila Ratusan Pria
Viral di media sosial, nama Sister Hong atau yang dikenal juga sebagai Sister Red sempat mencuri perhatian publik di China karena penampilannya yang feminin, cantik, dan menarik. Ia menjadi selebriti internet dengan jumlah penggemar yang cukup besar, terutama dari kalangan pria yang tertarik dengan caranya membangun citra seksi dan manis.
Namun siapa sangka, dibalik wig rapi, makeup tebal, dan gaya berpakaian yang sangat modis, tersimpan rahasia besar yang menghebohkan masyarakat. Sosok Sister Hong ternyata bukanlah seorang wanita, melainkan seorang pria berusia 38 tahun bernama Jiao , yang sukses menjalankan aksi penyamarannya selama bertahun-tahun.
Aksi Penipuan yang Mengejutkan
Dengan menggunakan identitas palsu, Jiao berhasil membentuk persona Sister Hong sebagai seorang influencer medsos yang kerap tampil dalam balutan rok mini, dress warna-warni, dan gaya hidup glamor. Tak hanya itu, ia juga aktif membuat konten-konten interaktif dengan para penggemarnya—terutama pria-pria yang merasa tertarik secara personal kepadanya.
Sayangnya, niat baik mereka justru dimanfaatkan oleh Jiao untuk tujuan eksploitasi seksual. Dalam sebuah pengungkapan yang mengejutkan, diketahui bahwa Jiao telah merekam ratusan video aktivitas intim bersama para pria tersebut secara sembunyi-sembunyi. Kamera tersembunyi dipasang di rumahnya, sehingga setiap pertemuan pribadi yang terjadi direkam tanpa sepengetahuan korban.
Modus Operandi: Eksploitasi Seksual dan Bisnis Porno
Setelah berhasil merekam aktivitas pribadi para pria tersebut, Jiao kemudian menjual akses ke video-video tersebut di forum online tertutup. Setiap orang yang ingin menonton harus membayar sejumlah uang—sekitar 150 yuan (sekitar Rp341 ribu ) per video atau paket langganan.
Tak sampai di situ saja, Jiao juga disebut memiliki modus lain. Ia sering meminta "hadiah kecil" kepada para pria yang datang ke rumahnya, seperti buah-buahan, susu, snack, hingga minyak goreng. Para korban pun dengan senang hati membawakan oleh-oleh tersebut, tanpa menyadari bahwa mereka sedang dieksploitasi secara fisik dan mental.
Visual yang tersebar di media sosial memperlihatkan bagaimana beberapa korban datang dengan membawa kantong belanjaan, sementara Jiao menyambut mereka dengan senyum ramah dan penampilan ala selebgram. Padahal, saat itulah momen-momen paling pribadi mereka direkam tanpa izin.
Viral di Media Sosial, Publik Terbelah
Kasus ini langsung menjadi viral dan memicu berbagai reaksi dari masyarakat luas. Banyak warganet yang marah atas pelanggaran privasi dan eksploitasi seksual yang dilakukan oleh Jiao. Namun di sisi lain, ada juga sebagian netizen yang justru fokus pada isu identitas gender dan bagaimana masyarakat bisa begitu mudah percaya pada penampilan luar seseorang.
Topik tentang privasi digital , keamanan data pribadi , hingga perlindungan korban eksploitasi menjadi pembahasan hangat pasca terungkapnya kasus ini. Netizen menyerukan perlunya regulasi yang lebih ketat terhadap platform digital dan penegakan hukum bagi pelaku pelecehan atau eksploitasi seksual.