Kelangkaan BBM dan LPG Subsidi di Jember Tak Terduga, Gus Fawait Gandeng Pertamina Cari Solusi Darurat

Fawait-Instagram-
Kelangkaan BBM dan LPG Subsidi di Jember Tak Terduga, Gus Fawait Gandeng Pertamina Cari Solusi Darurat
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi di Kabupaten Jember, Jawa Timur, menjadi sorotan publik dalam beberapa pekan terakhir. Antrian panjang kendaraan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjadi gambaran nyata dari krisis distribusi energi yang tengah terjadi.
Masalah ini bukan hanya menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat, tetapi juga berpotensi mengganggu roda perekonomian daerah. Pasalnya, kebutuhan energi menjadi kebutuhan dasar yang sangat vital, baik untuk kebutuhan transportasi maupun rumah tangga.
Penutupan Jalur Gumitir Picu Gangguan Distribusi
Salah satu faktor utama yang menyebabkan kelangkaan BBM dan LPG di Jember adalah penutupan total Jalur Gumitir yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi. Jalur tersebut merupakan akses utama distribusi energi dari Depo BBM Ketapang, Banyuwangi, ke sejumlah wilayah di Jember.
Penutupan jalan nasional ini dilakukan dalam rangka perbaikan infrastruktur, namun dampaknya terasa signifikan. Distribusi BBM dan LPG subsidi yang biasanya lancar terhambat, menyebabkan sejumlah SPBU di wilayah Jember kehabisan stok lebih cepat dari prediksi.
Bupati Jember, Abdullah Fawait atau akrab disapa Gus Fawait, mengakui bahwa kelangkaan ini bukan disebabkan oleh kekurangan pasokan secara nasional, melainkan karena gangguan distribusi akibat tertutupnya Jalur Gumitir.
“Stok BBM dan LPG sebenarnya tersedia cukup. Tapi masalahnya ada di distribusinya. Jalur Gumitir yang merupakan jalur utama distribusi energi sedang ditutup karena perbaikan. Ini yang menyebabkan keterlambatan pengiriman ke Jember,” ujar Gus Fawait saat ditemui di Kecamatan Watu Ulo, Minggu (27/7/2025).
Bupati Jember Gandeng Pertamina dan Hiswana Migas
Menyadari dampak luas dari gangguan distribusi ini, Gus Fawait langsung mengambil langkah cepat. Ia mengundang pihak PT Pertamina (Persero) dan Asosiasi Pengusaha Migas Jember (Hiswana Migas) untuk membahas solusi darurat.
Pertemuan tersebut berlangsung di Kecamatan Watu Ulo dan dihadiri oleh sejumlah stakeholder terkait. Dalam pertemuan ini, dibahas beberapa strategi jangka pendek untuk memastikan pasokan energi tetap mencukupi kebutuhan masyarakat.
“Kita tidak bisa menunggu jalur Gumitir dibuka lagi. Karena itu, kita cari alternatif lain. Saya instruksikan agar pasokan BBM dan LPG subsidi dialihkan dari daerah lain seperti Surabaya, Malang, dan beberapa kota besar lainnya,” terangnya.