Tragedi di Tol Trans Sumatera: Tiga Pemuda PKS Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Maut, Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Terakhir

Tragedi di Tol Trans Sumatera: Tiga Pemuda PKS Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Maut, Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Terakhir

Ilustrasi Kecelakaan--

Tragedi di Tol Trans Sumatera: Tiga Pemuda PKS Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Maut, Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Terakhir

Dunia dakwah dan politik nasional diguncang kabar duka mendalam. Tiga pemuda militan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tewas mengenaskan dalam kecelakaan maut di ruas Tol Trans Sumatera, tepatnya di KM 38+200, arah Terbanggi Besar menuju Bakauheni, Lampung, pada Minggu pagi, 27 Juli 2025. Tragedi ini tidak hanya menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga mengguncang hati jutaan rakyat Indonesia yang mengenal mereka sebagai sosok muda yang gigih, aktif, dan penuh dedikasi.



Korban tewas diketahui adalah Muhammad Harits (25), Muhammad Naufal Haris (25), dan Badiuzzaman bin Fatuaddin Ja’far (29). Ketiganya merupakan kader muda PKS yang tengah dalam perjalanan pulang ke Depok, Jawa Barat, setelah menjalankan misi dakwah dan kegiatan sosial di wilayah Sumatera. Kabar meninggalnya mereka langsung menyebar cepat di media sosial, memicu gelombang duka dan doa dari seluruh penjuru negeri.

Duka dari PKS: "Mereka Gugur dalam Tugas Dakwah"
Dalam unggahan resmi di akun TikTok @pks_batuampar, Partai Keadilan Sejahtera menyampaikan kabar duka yang menyayat hati. Foto tiga pemuda muda yang masih berusia produktif dipajang dengan kalimat singkat namun penuh makna: "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Gugur dalam tugas dakwah."

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS, Muhammad Kholid, turut menyampaikan pernyataan resmi atas insiden tragis ini. Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa ketiga korban adalah aset berharga bagi partai dan umat. Mereka dikenal sebagai sosok yang tidak pernah lelah menyebarkan nilai-nilai kebaikan, menginspirasi generasi muda, dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial keagamaan.



"Kami turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya tiga kader muda terbaik kami. Semoga amal ibadah mereka diterima oleh Allah SWT, diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan," ujar Kholid, yang juga menyebut ketiganya sebagai "suluh dakwah di tengah generasi muda."

Detik-Detik Tragis Terekam CCTV: Innova Tabrak Truk yang Berhenti di Jalur Cepat
Beruntung, detik-detik kecelakaan maut tersebut terekam jelas oleh kamera pengawas (CCTV) milik jalan tol. Hasil rekaman yang diperoleh dari pihak Ditlantas Polda Lampung dan dikonfirmasi oleh Kasat PJR AKBP Indra Gilang Kusuma, mengungkap kronologi mengerikan yang terjadi pada pagi yang kelam itu.

Dari rekaman CCTV, tampak sebuah mobil Toyota Kijang Innova berwarna hitam melaju kencang di lajur II (lajur cepat), datang dari arah Terbanggi Besar menuju Bakauheni. Di tengah perjalanan, Innova tersebut tiba-tiba menabrak bagian belakang sebuah truk yang sedang berhenti di tengah jalan.

Yang menjadi pertanyaan besar: mengapa truk bisa berhenti di jalur cepat?

Menurut keterangan awal, truk tersebut mengalami gangguan mesin dan terpaksa berhenti mendadak. Namun, karena minimnya rambu peringatan dan tidak adanya penanda darurat yang memadai, kendaraan lain di belakangnya tidak menyadari bahaya yang mengintai.

Sayangnya, pengemudi Innova, Zulham Yohanes (51), warga Cimanggis, Depok, diduga sedang mengantuk. Ia tidak sempat menginjak rem atau menghindar. Dengan kecepatan tinggi, Innova menabrak bagian belakang truk dengan keras, menyebabkan mobil ringsek parah di bagian depan.

Mobil Ringsek, Tiga Jiwa Melayang di Tempat
Akibat benturan hebat, mobil Innova terlempar ke bahu jalan dan berhenti dalam posisi masih menghadap ke arah selatan. Kondisi mobil hancur—deformasi total di bagian kabin depan, kaca depan pecah, dan mesin terlepas dari rangka.

Tim evakuasi dan medis tiba di lokasi dalam waktu 15 menit. Namun, naas, tiga penumpang yang duduk di bagian depan dan tengah mobil dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian. Identitas mereka kemudian dipastikan sebagai:

Muhammad Harits (25), putra dari Asep Handaya, aktivis dakwah muda yang dikenal vokal dalam kegiatan pengajian dan pemberdayaan pemuda.
Muhammad Naufal Haris (25), anak dari Aris Permana, yang aktif sebagai relawan kemanusiaan dan sering terlibat dalam misi bantuan bencana.
Badiuzzaman bin Fatuaddin Ja’far (29), pemuda asal Bogor yang dikenal sebagai motivator dakwah dan pembina remaja masjid.
Sementara itu, dua korban lainnya berhasil selamat, meski mengalami luka-luka serius:

Zulham Yohanes (51), sang pengemudi, mengalami luka ringan dan trauma ringan. Ia kini dalam pengawasan medis dan dimintai keterangan oleh penyidik.
Yahya Mursyid Robbani (25), satu-satunya penumpang yang selamat dari bagian belakang mobil, mengalami luka lecet dan memar, namun kondisinya stabil.
Penyebab Kecelakaan: Diduga Pengemudi Mengantuk
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan analisis rekaman CCTV, Direktorat Lalu Lintas Polda Lampung menyimpulkan bahwa kecelakaan maut ini diduga kuat disebabkan oleh kelalaian pengemudi yang sedang mengantuk.

"Hasil pemeriksaan awal menunjukkan tidak ada kerusakan teknis pada mobil Innova. Rem berfungsi normal, ban tidak pecah, dan tidak ada indikasi rem mendadak dari truk. Namun, jarak pengereman sangat pendek, menandakan pengemudi tidak sempat merespons," jelas AKBP Indra Gilang Kusuma.

Ia menambahkan bahwa pengemudi mungkin kelelahan karena perjalanan jauh dari Sumatera menuju Jawa. "Mereka diduga melakukan perjalanan sejak malam hari. Faktor kelelahan dan kantuk menjadi penyebab utama," lanjutnya.

Namun, pihak kepolisian juga tidak menutup kemungkinan adanya kelalaian dari sopir truk, yang berhenti di jalur cepat tanpa memasang rambu peringatan atau segitiga pengaman.

Respons Masyarakat: Gelombang Duka dan Doa Mengalir di Media Sosial
Tragedi ini langsung menjadi viral di media sosial. Tagar #Innalillahi, #DoaUntukKaderPKS, dan #HusnulKhatimah menjadi trending di X (Twitter), TikTok, dan Instagram. Ribuan warganet menyampaikan belasungkawa, doa, dan kenangan tentang ketiga korban.

Banyak yang mengunggah foto Muhammad Harits dan Muhammad Naufal Haris saat sedang mengisi pengajian, membantu korban bencana, atau berdiskusi dengan anak muda. Ada pula yang membagikan rekaman suara dakwah mereka yang tersebar di platform digital.

Baca juga: Siapa Anak dan Istri Kwik Kian Gie? Ekonom Senior yang Meninggal Dunia, Benarkah Bukan Orang Sembarangan?

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya