Bendera One Piece Berkibar di Indonesia: Simbol Hiburan atau Bentuk Protes Sosial?

One Piece-Instagram-
Bendera One Piece Berkibar di Indonesia: Simbol Hiburan atau Bentuk Protes Sosial?
Sejak awal musim panas 2025, sebuah fenomena unik dan mengejutkan mulai merebak di berbagai penjuru Indonesia. Di tengah semarak persiapan menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus, masyarakat justru dikejutkan dengan kemunculan bendera hitam bergambar topi jerami khas One Piece yang berkibar di berbagai tempat—mulai dari halaman rumah, tiang bendera sekolah, hingga dipasang di kendaraan umum seperti truk, bus, dan mobil pribadi.
Fenomena ini menjadi viral setelah sebuah video unggahan dari akun TikTok @aliridho988 menyebar luas di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat jelas bendera One Piece berkibar berdampingan dengan bendera Merah Putih, bahkan di beberapa lokasi, bendera anime tersebut terlihat lebih dominan. Aksi ini pun memicu perdebatan panas di kalangan netizen, masyarakat luas, hingga kalangan akademisi dan pemerhati budaya.
Dari Hiburan ke Simbol Perlawanan: Apa Makna di Balik Bendera Topi Jerami?
One Piece, anime legendaris karya Eiichiro Oda, telah lama menjadi fenomena global. Di Indonesia, anime ini bukan sekadar tontonan anak-anak atau remaja, melainkan telah menjelma menjadi bagian dari budaya populer yang mendalam. Namun, kali ini, antusiasme terhadap One Piece seolah melampaui batas hiburan—menjadi simbol perlawanan, harapan, dan kritik sosial.
Bendera Jolly Roger milik Kelompok Topi Jerami, dengan gambar topi petir dan tengkorak bertopi jerami, bukan sekadar logo tim bajak laut fiksi. Dalam narasi One Piece, bendera ini melambangkan kebebasan, perjuangan melawan tirani, serta tekad untuk menemukan "One Piece"—harta karun yang melambangkan keadilan, kemerdekaan, dan hak atas kehidupan yang adil.
Bagi sebagian besar penggemar, mengibarkan bendera ini bukan tindakan main-main. Ini adalah bentuk ekspresi bahwa nilai-nilai yang diusung oleh Luffy dan kawan-kawan—kejujuran, persahabatan, keberanian, dan perlawanan terhadap ketidakadilan—masih sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini.
Viral di Media Sosial: Dukungan dan Kecaman Bermunculan
Sejak video pertama kali viral, media sosial dipenuhi dengan komentar beragam. Beberapa netizen menyambut hangat aksi ini sebagai bentuk kreativitas dan ekspresi kebebasan berpendapat.
“Kibarkan bendera One Piece! ????☠️ Lindungi orang-orang lemah, lawan penindasan!” tulis akun @wafiq_nurrohman_kala dari Jambi, yang langsung mendapat ribuan likes dan repost.
Namun, tidak sedikit pula yang merasa gerah. Banyak yang menilai bahwa mengibarkan bendera One Piece berdampingan dengan bendera Merah Putih adalah bentuk penghinaan terhadap simbol negara.
“Merah Putih terlalu suci untuk disejajarkan dengan bendera fiksi. Apalagi kalau ini bentuk protes terselubung. Negara kita memang punya masalah, tapi bukan berarti kita menggantinya dengan simbol dari anime,” komentar akun @bangunaji12, yang juga mendapat dukungan dari netizen lain.
Sementara itu, akun @BG_ikiii menegaskan: “Saya tetap menghargai Merah Putih, menghargai jasa para pahlawan yang gugur. Saya lahir di Indonesia, NKRI harga mati!”
Aturan Resmi dan Kontroversi Pengibaran Bendera Lain
Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, pengibaran bendera asing atau bendera non-resmi di samping bendera Merah Putih dilarang keras, kecuali dalam konteks tertentu seperti misi diplomatik, acara internasional, atau pertemuan resmi antarnegara.
Dalam konteks ini, bendera One Piece jelas bukan bendera negara, melainkan simbol fiksi dari sebuah karya hiburan. Maka, secara hukum, pengibarannya berdampingan dengan bendera Merah Putih bisa dianggap melanggar aturan.
Namun, hingga kini, pemerintah belum memberikan pernyataan resmi terkait fenomena ini. Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika masih melakukan kajian terhadap dampak sosial dan hukum dari aksi tersebut.
Presiden Prabowo Imbau Masyarakat Hormati Simbol Negara
Menjelang Agustus 2025, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah mengeluarkan imbauan resmi agar seluruh masyarakat mengibarkan bendera Merah Putih sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan kemerdekaan.
“Mari kita rayakan kemerdekaan dengan penuh semangat nasionalisme. Kibarkan Merah Putih di rumah, di kantor, di sekolah. Ini adalah bentuk rasa cinta kita kepada tanah air,” ujar Presiden dalam pidatonya di Istana Negara.
Namun, imbauan ini justru kontras dengan kenyataan di lapangan. Di beberapa daerah, seperti Yogyakarta, Bandung, dan Makassar, bendera One Piece justru lebih banyak terlihat dibandingkan bendera nasional.
Apa yang Sebenarnya Terjadi? Protes Sosial atau Sekadar Tren?
Banyak analis sosial mulai mempertanyakan akar dari fenomena ini. Apakah ini murni ekspresi fandom berlebihan? Atau justru merupakan bentuk protes generasi muda terhadap kondisi politik, ekonomi, dan sosial yang dinilai semakin memprihatinkan?
Beberapa pakar sosiologi menilai bahwa fenomena ini mencerminkan krisis kepercayaan terhadap institusi. “Ketika masyarakat, terutama generasi muda, merasa bahwa sistem tidak lagi adil, mereka mencari simbol alternatif. One Piece, dengan narasi anti-penindasan dan kebebasan mutlak, menjadi pelarian sekaligus inspirasi,” ujar Dr. Rizal Fadillah, dosen Sosiologi Universitas Gadjah Mada.
Di sisi lain, budayawan seperti Emha Ainun Nadjib menyebut bahwa fenomena ini adalah bentuk “kreativitas kritis” dari anak muda. “Mereka tidak membakar bendera, tidak melakukan kerusuhan. Mereka hanya mengibarkan simbol dari sebuah cerita yang mengajarkan keberanian melawan tirani. Mungkin itu cara mereka berkata: ‘Kami masih percaya pada keadilan, meski sulit menemukannya di dunia nyata.’”
Respons Komunitas One Piece Indonesia
Komunitas penggemar One Piece di Indonesia, yang tergabung dalam One Piece Indonesia Community (OPIC), telah merilis pernyataan resmi. Mereka menegaskan bahwa pengibaran bendera One Piece bukanlah bentuk penghinaan terhadap negara, melainkan ekspresi kecintaan terhadap nilai-nilai yang diusung oleh anime tersebut.
“Kami tidak bermaksud menggantikan Merah Putih. Kami hanya ingin mengingatkan bahwa semangat perjuangan, keberanian, dan keadilan yang diperjuangkan Luffy juga harus hidup di hati setiap warga negara,” tulis OPIC dalam siaran persnya.
Mereka juga mengimbau agar penggemar tidak memasang bendera One Piece di samping bendera Merah Putih, demi menghormati aturan dan perasaan sebagian besar masyarakat.