Viral Emak-emak Tampar Pria di KAI Expo Usai Ditegur Serobot Antrean, Publik Geram dan Desak Pelaku Diproses Hukum

Emak-Instagram-
Viral Emak-emak Tampar Pria di KAI Expo Usai Ditegur Serobot Antrean, Publik Geram dan Desak Pelaku Diproses Hukum
Sebuah insiden tak terduga mencuri perhatian publik saat perhelatan KAI Expo 2025 di Assembly Hall, Jakarta International Convention Center (JICC), Sabtu, 2 Agustus 2025. Seorang wanita paruh baya, yang dikenal luas sebagai "emak-emak", viral setelah kedapatan menyerobot antrean dan kemudian menampar seorang pria yang hanya berusaha menegakkan aturan. Aksi kasar tersebut terekam kamera dan cepat menyebar di media sosial, memicu kemarahan netizen serta desakan agar pelaku segera diproses secara hukum.
Insiden di Tengah Antrean Panjang
Insiden bermula saat ratusan pengunjung antusias mengantri untuk mendapatkan tiket masuk ke acara KAI Expo, pameran kereta api terbesar di Indonesia yang digelar oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Antrean yang sudah teratur dan panjang tiba-tiba diacak oleh seorang wanita bersama putrinya yang mencoba menyusup dari samping tanpa izin. Aksi mereka langsung dipergoki oleh panitia acara, yang kemudian menegur keduanya dan meminta mereka kembali ke ujung antrean.
Namun, situasi memanas ketika seorang pria yang sedang mengantre ikut bersuara. Diduga, ia hanya mengingatkan dengan nada tegas bahwa antrean harus dihormati. Ucapan itu rupanya memicu emosi sang emak-emak dan anaknya. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat wanita tersebut tiba-tiba mendekati pria itu dan menampar wajahnya dengan keras.
Reaksi Korban yang Tak Terduga
Yang mengejutkan, korban tidak membalas atau memicu keributan. Ia justru tertawa sambil mengelus pipinya yang kemerahan. Sikap tenangnya kontras dengan amarah sang pelaku yang terus berteriak dan didukung oleh putrinya yang ikut menunjuk-nunjuk korban sambil melontarkan kata-kata kasar. Adegan tersebut berlangsung di tengah kerumunan, membuat banyak pengunjung lain terperangah dan merekam kejadian tersebut.
"Awalnya saya kaget, tapi saya sadar kalau emosi hanya akan membuat semuanya makin runyam. Saya pilih tertawa, biar orang-orang tahu siapa yang salah," ujar korban yang enggan disebutkan namanya dalam wawancara singkat dengan media.
Video Viral dan Gelombang Kecaman di Media Sosial
Tak lama setelah kejadian, video berdurasi kurang dari satu menit itu diunggah oleh akun TikTok @akmal_pengamat_sepur, seorang pengamat transportasi yang kebetulan berada di lokasi. Dalam waktu singkat, video tersebut meledak dengan ratusan ribu tayangan dan ribuan komentar dari netizen yang geram.
Banyak warganet menyebut perilaku emak-emak tersebut sebagai cerminan rendahnya kesadaran sosial dan tata krama di ruang publik. "Enteng banget bu tangannya, kebiasaan di rumah ya?" tulis akun @liv*** dengan nada sarkastik. Sementara akun @ali*** menyarankan korban untuk segera melakukan visum dan melapor ke polisi. "Ini bukan cuma soal tamparan, tapi soal penghinaan dan pelanggaran kekerasan fisik. Harus diproses hukum!" tegasnya.
Respons serupa juga datang dari akun @rez*** yang menulis, "Gedeg banget liatnya, buruan visum, lapor polisi deh kak. Jangan biarkan orang seenaknya aja main tangan."
Respons Panitia dan Pihak KAI
Pihak penyelenggara KAI Expo mengonfirmasi kejadian tersebut melalui siaran pers resmi. Mereka menyatakan bahwa emak-emak dan putrinya langsung dikeluarkan dari area antrean setelah insiden terjadi. "Keamanan acara adalah prioritas utama. Kami telah mengambil langkah tegas dengan mengeluarkan pihak yang melanggar aturan dan mengganggu ketertiban," ujar Dini Purwanti, Humas KAI Expo 2025.
Pihak KAI juga menegaskan bahwa mereka mendukung korban untuk mengambil langkah hukum jika diperlukan. "Kami menghargai setiap pengunjung, tetapi tidak akan mentolerir tindakan kekerasan atau perilaku tidak sopan di acara kami," tambah Dini.
Dampak Sosial dan Diskusi Publik
Insiden ini memicu diskusi luas di media sosial tentang pentingnya kesopanan di ruang publik, terutama dalam situasi antrean yang kerap menjadi pemicu konflik. Banyak netizen mengaitkan kejadian ini dengan fenomena "emak-emak galak" yang kerap muncul dalam berbagai konteks, mulai dari pasar hingga transportasi umum.
Namun, beberapa komentar juga mengingatkan agar tidak generalisasi. "Jangan karena satu orang, semua emak-emak dikaitkan dengan perilaku kasar. Tapi memang, kalau salah, harus dipertanggungjawabkan," tulis akun @nina***.
Korban Pertimbangkan Laporan Polisi
Hingga berita ini diturunkan, korban masih mempertimbangkan untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Ia tengah berkonsultasi dengan kuasa hukum dan mempertimbangkan langkah visum untuk mendokumentasikan luka fisik akibat tamparan tersebut.
"Awalnya saya cuma mau lewat, tapi setelah lihat reaksi publik dan dukungan dari banyak orang, saya mulai berpikir bahwa ini bisa jadi momentum untuk menyadarkan orang bahwa kekerasan fisik tidak bisa ditoleransi, sekecil apa pun," ujarnya.