Profil Tampang Penumpang Lion Air yang Ngamuk di Pesawat dan Klaim Ada Bom, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

Lion-Instagram-
Profil Tampang Penumpang Lion Air yang Ngamuk di Pesawat dan Klaim Ada Bom, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram
Penumpang Lion Air Ngamuk di Pesawat, Klaim Ada Bom dan Bikin Heboh – Semua Penumpang Dievakuasi
Sebuah insiden menegangkan terjadi di atas pesawat Lion Air rute penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang menuju Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sabtu, 2 Agustus 2025. Seorang penumpang pria tiba-tiba mengamuk di dalam kabin dan membuat heboh dengan mengklaim bahwa ada bom di pesawat. Aksi tersebut langsung memicu evakuasi darurat, penggeledahan menyeluruh, dan penundaan penerbangan.
Insiden yang terekam dalam video singkat yang kemudian viral di media sosial itu menunjukkan detik-detik tegang saat penumpang tersebut berteriak-teriak sambil menuding bahwa pesawat dalam keadaan terancam. Dalam rekaman yang beredar luas di platform seperti TikTok, X (sebelumnya Twitter), dan Instagram, pria tersebut terlihat sangat emosional, berdiri di tengah lorong kabin, dan mengarahkan kemarahannya kepada awak kabin.
“Mau kau matikan aku, ya? Kau tahu saya siapa?” teriaknya dengan nada tinggi, membuat suasana kabin langsung memanas. Awak kabin yang mencoba menenangkan situasi hanya bisa menjawab dengan sopan, “Tidak tahu, pak. Saya minta maaf, ya.”
Namun, bukannya tenang, pria itu justru semakin agresif. Ia terus berteriak, “Diam kau, diam kau! Masuk kau! Tutup! Yang merasa petugas, turun! Mau polisi, mau tentara, mau apa itu, turun! Ada bom! Enggak nyaman, turun! Ini punya kita pesawatnya, biar tahu kalian. Pokoknya ada bom!”
Penerbangan Dihentikan, Penumpang Dievakuasi
Tak lama setelah kejadian, petugas keamanan bandara yang telah diberi tahu oleh pilot melalui komunikasi darurat langsung bergegas menuju pesawat. Dengan pengawalan ketat, pria tersebut berhasil diamankan tanpa perlawanan besar. Ia kemudian dibawa keluar dari pesawat dan langsung diperiksa oleh tim gabungan dari Avsec (Aviation Security), Kepolisian, dan instansi terkait lainnya.
Sebagai langkah antisipasi dan demi menjaga keselamatan semua penumpang, maskapai bersama otoritas bandara memutuskan untuk menurunkan seluruh penumpang dari pesawat. Keputusan ini diambil sesuai dengan protokol keselamatan penerbangan yang ketat, terutama ketika ada ancaman terhadap keamanan penerbangan, meskipun belum terbukti secara faktual.
Pesawat Digeledah, Bagasi Diperiksa Ulang
Setelah semua penumpang dievakuasi, proses pemeriksaan mendalam pun dimulai. Petugas gabungan dari Avsec, Densus 88, dan tim penjinak bom (Jibom) melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat, mulai dari kabin, bagasi, hingga kompartemen kargo. Seluruh barang bawaan penumpang juga diperiksa ulang dengan alat pemindai dan anjing pelacak untuk memastikan tidak ada benda mencurigakan.
“Kami mengedepankan prinsip zero tolerance terhadap segala bentuk ancaman keselamatan penerbangan. Meskipun belum terbukti, setiap klaim seperti ini harus ditanggapi serius,” ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Ryan Adi Saputra, dalam keterangan pers yang diberikan di Jakarta.
Maskapai Tegaskan Komitmen pada Keamanan
Pihak Lion Air dalam pernyataan resminya menyampaikan bahwa keamanan dan keselamatan penumpang adalah prioritas utama. Mereka juga mengapresiasi respons cepat dari seluruh pihak terkait yang berhasil mengamankan situasi tanpa korban jiwa.
“Lion Air sangat serius menangani isu keamanan penerbangan. Kami bekerja sama penuh dengan otoritas bandara dan kepolisian untuk memastikan setiap penerbangan berjalan aman dan nyaman,” tulis keterangan resmi dari Corporate Communications Lion Air.
Maskapai juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh seluruh penumpang akibat penundaan penerbangan. Pihaknya berjanji akan memberikan kompensasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk akomodasi sementara dan pengaturan ulang jadwal penerbangan.
Penumpang Mengaku Stres, Polisi Selidiki Motif
Saat diperiksa, pria yang diketahui berinisial M (42), warga Jakarta Timur, mengaku sedang mengalami tekanan batin dan stres berat jelang penerbangan. Ia menyatakan tidak benar-benar membawa atau mengetahui adanya bom, melainkan hanya ingin menarik perhatian karena merasa diperlakukan tidak adil oleh awak kabin saat proses boarding.
Namun, polisi tetap memproses kasus ini secara hukum. M dijerat dengan Pasal 437 junto Pasal 438 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, yang mengatur ancaman palsu terhadap keselamatan penerbangan. Ancaman hukumannya bisa mencapai 10 tahun penjara.
“Ini bukan sekadar lelucon. Ancaman bom, meskipun palsu, bisa menimbulkan kepanikan massal dan membahayakan nyawa banyak orang. Kami akan tindak tegas pelaku,” tegas Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol. Fadil Zurdin.
Dampak terhadap Operasional Bandara
Insiden ini sempat membuat sejumlah penerbangan mengalami keterlambatan karena jalur darat menuju landasan pacu sempat ditutup sementara selama proses evakuasi dan pemeriksaan. Bandara Soekarno-Hatta mengalami sedikit gangguan operasional selama dua jam, namun aktivitas penerbangan kembali normal pada sore harinya.
Otoritas bandara juga mengimbau kepada seluruh penumpang untuk tetap tenang dan mematuhi prosedur keamanan. Mereka menekankan pentingnya menjaga ketertiban selama penerbangan demi kenyamanan bersama.
Baca juga: Berapa Harga Royalti Lagu yang Diputar di Tempat Usaha Rumah Makan Hingga Cafe?