Tragedi Zara Qairina: Viralnya Rekaman CCTV dan Dugaan Bullying yang Guncang Malaysia

Tragedi Zara Qairina: Viralnya Rekaman CCTV dan Dugaan Bullying yang Guncang Malaysia

ilustrasi-pixabay-

Duka Keluarga dan Harapan untuk Keadilan
Bagi keluarga Zara, kehilangan putri bungsunya adalah pukulan yang tak terbayangkan. Orang tua Zara, yang enggan disebutkan namanya, menggambarkan anaknya sebagai gadis yang ceria, rajin belajar, dan suka membantu orang lain. "Dia tidak pernah mengeluh, bahkan ketika kami tanya soal sekolah. Kami tidak tahu kalau dia menderita," kata sang ibu dengan suara bergetar.

Keluarga berharap proses hukum berjalan transparan dan pelaku, jika terbukti bersalah, dihukum seberat-beratnya. "Kami tidak ingin anak lain mengalami nasib seperti Zara. Kami butuh keadilan, bukan hanya untuk dia, tapi untuk semua anak yang rentan di sekolah," tambah sang ayah.



Baca juga: 10 Drakor yang Dibintangi Lee Ji Hoon Aktor Korea yang Diduga Dilaporkan Sang Istri Atas Kasus KDRT

Momentum untuk Perubahan
Tragedi Zara Qairina bukan hanya soal satu nyawa yang hilang. Ia menjadi cermin betapa urgennya perlindungan anak, pencegahan bullying, dan pengawasan ketat di lingkungan asrama sekolah. Kasus ini mengingatkan kita bahwa kekerasan terhadap anak sering terjadi dalam diam, tersembunyi di balik dinding institusi yang seharusnya menjadi tempat aman.

Dengan makin meluasnya sorotan publik dan komitmen dari otoritas hukum untuk mengusut tuntas kasus ini, diharapkan Zara tidak menjadi korban terakhir. Harapannya, kematian gadis muda ini bisa menjadi titik balik bagi sistem pendidikan Malaysia menuju lingkungan yang lebih aman, adil, dan penuh empati.



Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan masih berlangsung, dan masyarakat terus menuntut keadilan. #JusticeForZara bukan sekadar tren media sosial — ia adalah suara dari hati jutaan orang yang menolak diam melihat ketidakadilan.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya