The Winning Try Episode 9-10 Sub Indo dan Spoiler serta Link di Netflix Bukan LK21: Tim Hanyang Terancam Gagal Juara?

The winning-Instagram-
The Winning Try Episode 9-10 Sub Indo dan Spoiler serta Link di Netflix Bukan LK21: Tim Hanyang Terancam Gagal Juara?
Drama Korea The Winning Try terus memikat penonton dengan alur cerita yang intens, penuh emosi, dan menggugah hati. Kini, setelah memasuki episode 7 dan 8, drama ini membawa penonton lebih dalam ke dalam dunia Ju Ga Ram—mantan atlet rugby berbakat yang kini menjadi pelatih muda penuh dedikasi. Namun, di balik sosoknya yang kuat dan tegas, tersimpan rahasia kelam yang mulai terungkap secara perlahan namun mengguncang.
Episode terbaru ini menjadi titik balik penting dalam narasi drama. Bukan hanya soal pertandingan rugby yang semakin sengit, tapi juga konflik batin, kesehatan, dan hubungan antarpemain yang mulai memanas. Spoiler The Winning Try episode 7-8 membuka tabir masa lalu Ga Ram yang selama ini dirahasiakan—sebuah pengakuan yang bisa mengubah segalanya.
Ga Ram Pingsan di Tengah Lapangan: Awal dari Pengakuan Besar
Cerita dimulai dengan momen dramatis saat Ju Ga Ram tiba-tiba pingsan di tengah sesi latihan tim. Kejadian ini membuat seluruh anggota tim SMA Hanyang panik. Ga Ram langsung dilarikan ke rumah sakit, meninggalkan kekhawatiran yang menggantung di benak para pemain muda yang sangat mengidolakannya.
Setelah pulih, Ga Ram memilih untuk membuka hati. Ia memanggil Bae I Ji, mantan kekasihnya yang kini menjadi bagian dari tim menembak sekolah, dan mengungkapkan sesuatu yang selama ini menjadi beban terbesarnya: masa lalunya dengan doping.
Namun, bukan karena nafsu menang atau ambisi buta. Penggunaan doping oleh Ga Ram ternyata bukan tindakan egois, melainkan upaya bertahan di tengah kondisi tubuh yang rapuh.
Di Balik Kuatnya Sang Pelatih: Ju Ga Ram Idap Myasthenia Gravis
Dalam adegan yang menyentuh, Ga Ram mengungkap bahwa ia menderita Myasthenia Gravis—penyakit autoimun langka yang menyerang hubungan antara saraf dan otot. Akibatnya, tubuhnya mudah lelah, otot melemah cepat, dan kekuatan fisiknya jauh di bawah rata-rata atlet profesional.
Di masa jayanya sebagai pemain rugby nasional, Ga Ram memilih menyembunyikan penyakitnya. Ia takut dianggap lemah, diasingkan dari tim, atau bahkan dipaksa pensiun dini. Dengan perasaan terjepit antara impian dan kenyataan, ia memutuskan menggunakan doping untuk tetap bisa bertahan di lapangan.
“Saya tak ingin jadi beban,” ucap Ga Ram dengan suara bergetar. “Saya hanya ingin terus bermain, membela tim, dan membuat orang-orang bangga.”
Pengakuan ini membuat Bae I Ji yang selama ini memendam amarah dan kekecewaan, akhirnya meneteskan air mata. Ia mulai memahami betapa beratnya perjuangan Ga Ram selama ini—bukan hanya melawan lawan, tapi juga melawan tubuhnya sendiri.
Rekonsiliasi dan Harapan Baru dalam Hubungan
Setelah pengakuan itu, hubungan Ga Ram dan I Ji mulai mencair. Meski belum sepenuhnya kembali seperti dulu, ada benih-benih rekonsiliasi yang mulai tumbuh. I Ji yang selama ini merasa dikhianati karena Ga Ram menghilang tiba-tiba dari hidupnya, kini bisa melihat sisi lain dari pria yang pernah ia cintai.
Namun, cinta bukan satu-satunya konflik romantis yang mengemuka. Di tim rugby, angin cemburu mulai berhembus kencang.
Konflik Asmara dan Retaknya Soliditas Tim
Saat Ga Ram merekrut Mun Ung—pemain baru dengan bakat luar biasa—ia tak menyangka bahwa kehadirannya akan memicu dinamika asmara yang rumit. Mun Ung ternyata mulai menunjukkan ketertarikan pada Woo Jin, salah satu pemain kunci tim. Hal ini langsung memicu kecemburuan Seong Jun, sang kapten yang juga menyukai Woo Jin secara diam-diam.
Ketegangan antaranggota tim mulai terasa. Soliditas yang selama ini dibangun dengan susah payah mulai goyah. Di tengah tekanan pertandingan dan cedera pemain, konflik pribadi ini menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja.
Tim Hanyang di Ujung Tanduk: Cedera, Tekanan, dan Ambisi Juara
Sementara itu, kondisi tim SMA Hanyang semakin memprihatinkan. Setelah pertandingan sengit melawan tim tangguh Daesang, sejumlah pemain utama mengalami cedera serius. Beberapa bahkan harus absen dalam waktu lama. Mental tim terguncang, motivasi mulai menurun, dan bayang-bayang kegagalan menghantui mereka.
Di tengah semua ini, kesehatan Ga Ram juga menjadi sorotan. Para staf sekolah, dokter, bahkan I Ji khawatir bahwa sang pelatih terlalu memaksakan diri. Mereka tahu, jika Ga Ram terus memaksakan tubuhnya, risikonya bukan hanya gagal juara, tapi bisa mengancam nyawanya.
Namun, Ga Ram tak mudah menyerah. Ia bersikeras tetap memimpin tim. “Saya mungkin tak bisa bermain lagi, tapi saya masih bisa membimbing mereka. Saya akan berdiri di pinggir lapangan sampai akhir,” katanya dengan tegas.
I Ji Juga Punya Perjuangan Sendiri
Sementara itu, Bae I Ji juga menghadapi ujian besar dalam hidupnya. Karier atletiknya di tim menembak berada di ambang kehancuran setelah kekalahan telak dari rivalnya, Seol Hyun. Tekanan dari pelatih, ejekan dari rekan satu tim, dan keraguan diri membuat I Ji hampir menyerah.