Windah Basudara Hebohkan Warga dengan Jadi Pembina Upacara HUT RI ke-80 di Jakarta Selatan: Ini Pesan Nasionalisme yang Disampaikannya

Windah-Instagram-
Windah Basudara Hebohkan Warga dengan Jadi Pembina Upacara HUT RI ke-80 di Jakarta Selatan: Ini Pesan Nasionalisme yang Disampaikannya
Momen perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2025 tak hanya dirayakan dengan khidmat oleh pejabat negara dan instansi pemerintah, tetapi juga menyuguhkan kejutan yang mencuri perhatian publik. Salah satunya adalah kehadiran konten kreator ternama, Windah Basudara, yang tampil sebagai pembina upacara bendera di Lapangan Blok S, kawasan Jakarta Selatan, pada Minggu pagi, 17 Agustus 2025.
Ya, Anda tidak salah baca. YouTuber gaming dengan lebih dari 17 juta subscriber di kanal YouTube-nya itu tampil begitu berwibawa, mengenakan beskap berwarna hijau gelap dipadukan dengan kain batik tradisional, lengkap dengan peci hitam yang menegaskan keseriusan momen kemerdekaan tersebut.
Kehadiran Windah Basudara sebagai pembina upacara langsung menjadi sorotan luas di media sosial, terutama setelah video singkat aksinya beredar di platform TikTok melalui akun @irgi.nz. Dalam rekaman tersebut, Windah tampak tenang dan percaya diri saat membacakan sambutan di depan ratusan peserta upacara, mulai dari pelajar, guru, hingga masyarakat umum yang hadir memperingati hari bersejarah ini.
Dari Dunia Gaming ke Tribun Kemerdekaan: Perjalanan Tak Terduga
Bagi banyak orang, Windah Basudara dikenal sebagai sosok yang kerap menghibur lewat konten gaming, reaction, dan obrolan santai yang kocak namun tetap cerdas. Namun, penampilannya kali ini menunjukkan sisi lain dari pribadinya—yang nasionalis, peduli, dan siap memberi inspirasi bagi generasi muda.
“Saya merasa terhormat bisa menjadi bagian dari perayaan kemerdekaan bangsa ini, bukan hanya sebagai konten kreator, tapi sebagai anak bangsa yang mencintai Indonesia,” ujar Windah dalam sambutannya, yang kemudian viral di berbagai platform digital.
Kehadirannya di tengah upacara bendera yang penuh khidmat justru membuka diskusi menarik di kalangan netizen: apakah sosok publik seperti YouTuber bisa menjadi simbol semangat kebangsaan di era digital? Dan jawabannya, setidaknya dalam momen ini, terbukti dengan antusiasme luar biasa dari masyarakat.
Viral di Media Sosial, Netizen Terkejut dan Bangga
Tak butuh waktu lama bagi video Windah Basudara menjadi pembina upacara untuk menyebar luas. Di TikTok, unggahan tersebut telah ditonton lebih dari jutaan kali dalam hitungan jam, dengan ribuan komentar membanjiri kolom diskusi.
Reaksi netizen bervariasi, mulai dari keterkejutan, kekaguman, hingga candaan khas anak muda milenial dan Gen Z.
“INI BENERAN GA SIH?????????,” tulis salah satu netizen dengan nada tak percaya.
“HAHH APAAN TIBA-TIBA JADI PEMBINA UPACARA?! GUE KIRA LAGI STREAMING DI RUMAH!” sahut yang lain.
Ada pula yang berkomentar dengan nada bangga:
“SIAPA SANGKA? PRIA TIDAK BERCERITA, TIBA-TIBA MENJADI PEMIMPIN UPACARA… LEGENDARIS,” tulis seorang penggemar.
Bahkan, banyak yang memuji inisiatif panitia lokal yang memilih sosok dari kalangan kreator digital sebagai pembina upacara, sebagai bentuk pengakuan bahwa semangat kebangsaan kini tak hanya hadir di lingkungan formal, tapi juga merambah dunia digital yang dekat dengan anak muda.
Pesan Nasionalisme untuk Generasi Muda
Dalam sambutannya, Windah Basudara tidak hanya sekadar membaca naskah protokoler. Ia menyampaikan pesan-pesan yang sarat makna, khususnya bagi generasi muda Indonesia.
Pertama, ia menekankan pentingnya ikut merayakan HUT RI bukan sekadar formalitas, melainkan sebagai bentuk rasa syukur dan penghargaan terhadap perjuangan para pahlawan kemerdekaan.
“Kemerdekaan bukan datang begitu saja. Dibayar dengan darah, air mata, dan pengorbanan besar. Maka dari itu, merayakannya adalah bentuk penghormatan kita,” ujarnya dengan suara yang tegas namun hangat.
Kedua, Windah mengajak anak muda untuk menjaga persatuan di tengah perbedaan. Di era media sosial yang rentan dengan hoaks dan perpecahan, ia menekankan pentingnya bijak dalam bermedia, menghargai perbedaan, dan tetap menjaga semangat gotong royong.
“Kita beda suku, agama, dan latar belakang. Tapi kita satu: Indonesia. Jangan biarkan perbedaan memecah belah kita,” katanya.
Terakhir, ia menyampaikan pesan optimisme. Bagi Windah, tantangan masa depan—seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, dan revolusi teknologi—bukan alasan untuk pesimis, melainkan panggilan bagi generasi muda untuk berinovasi dan berkontribusi.
“Kita bukan generasi yang hanya menonton sejarah. Kita bisa menciptakan sejarah baru. Dari konten kreatif, wirausaha, hingga inovasi teknologi—semua bisa jadi bentuk perjuangan di zaman modern,” ujarnya, disambut tepuk tangan meriah dari peserta upacara.
Simbol Era Baru: Nasionalisme di Dunia Digital
Keputusan memilih Windah Basudara sebagai pembina upacara bisa jadi menjadi simbol pergeseran zaman. Di masa kini, sosok inspiratif tak lagi terbatas pada pejabat, tentara, atau tokoh politik. Kreator digital yang memiliki pengaruh besar di kalangan anak muda pun bisa menjadi corong nilai-nilai kebangsaan.
Menurut pengamat sosial media, Dr. Rizal Fadillah, “Ini adalah langkah strategis dalam menjangkau generasi muda. Anak-anak muda lebih sering mendengar suara dari kreator seperti Windah daripada pidato resmi. Jadi, ketika sosok seperti dia menyampaikan pesan nasionalisme, pesannya jauh lebih efektif.”
Ia menambahkan, “Ini bukan soal popularitas, tapi soal relevansi. Windah mewakili suara anak muda yang kritis, kreatif, dan peduli—dan itu yang dibutuhkan bangsa saat ini.”
Dukungan Komunitas dan Respons Positif
Tak hanya dari netizen, dukungan juga datang dari kalangan pendidik dan komunitas lokal. Kepala Sekolah SMP Negeri 12 Jakarta Selatan, yang ikut serta dalam upacara tersebut, menyatakan bahwa kehadiran Windah memberi motivasi besar bagi siswanya.
“Anak-anak sangat antusias. Mereka melihat bahwa orang yang mereka kagumi di dunia maya juga peduli pada hal-hal yang sakral seperti kemerdekaan. Ini pelajaran hidup yang tak ternilai,” ujarnya.