Viral 2 Motor Ducati Tiba di Kantor KPK, Aset Mewah dari OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer dalam Kasus Pemerasan Sertifikasi K3

Viral 2 Motor Ducati Tiba di Kantor KPK, Aset Mewah dari OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer dalam Kasus Pemerasan Sertifikasi K3

Ducati-Instagram-

Viral 2 Motor Ducati Tiba di Kantor KPK, Aset Mewah dari OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer dalam Kasus Pemerasan Sertifikasi K3

Heboh di media sosial, dua unit motor sport mewah merek Ducati tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggunakan mobil pick-up, menambah deretan misteri dalam operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker), Immanuel Ebenezer, pada 20 Agustus 2025. Kedatangan motor berlogo panther ini langsung menjadi sorotan publik, memicu spekulasi luas: Siapa sebenarnya pemilik motor mewah tersebut? Apakah milik sang wamenaker yang dulu dikenal vokal melawan ketidakadilan di dunia kerja?



Peristiwa OTT terhadap Immanuel Ebenezer, yang akrab disapa Noel, bukan hanya mengguncang dunia politik, tetapi juga membuka tabir dugaan praktik korupsi yang selama ini terselubung di balik narasi pemberdayaan buruh. KPK secara resmi mengonfirmasi bahwa operasi senyap itu menargetkan dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) oleh perusahaan-perusahaan di bawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan.

Dari Pejuang Buruh Jadi Tersangka Korupsi?
Immanuel Ebenezer sebelumnya dikenal sebagai sosok yang aktif di media sosial, kerap mengkritik kebijakan yang merugikan pekerja, terutama soal penahanan ijazah oleh perusahaan. Ia bahkan kerap tampil di acara-acara publik sebagai "suara rakyat kecil". Namun, kini ia justru terjerat dalam kasus yang justru bertolak belakang dengan nilai-nilai yang pernah ia perjuangkan.

“Ini ironi yang sangat menyakitkan,” ujar seorang aktivis buruh dari Federasi Serikat Pekerja Indonesia (FSPBI) yang enggan disebutkan namanya. “Noel dulu dikenal sebagai penyambung lidah pekerja. Sekarang malah dituduh memeras perusahaan yang seharusnya dilindungi.”



OTT Besar-Besaran: 10 Orang Ditangkap, Puluhan Aset Diamankan
Dalam keterangan pers singkat, Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, membenarkan bahwa Immanuel Ebenezer telah ditangkap dalam operasi senyap yang digelar di Jakarta. Ia ditetapkan sebagai tersangka bersama sembilan orang lainnya, termasuk staf kementerian, pihak swasta, dan oknum yang diduga menjadi perantara.

“Ada modus pemerasan dalam proses pengurusan sertifikasi K3. Perusahaan diminta sejumlah uang di luar jalur resmi agar sertifikasi bisa dikeluarkan lebih cepat atau tanpa prosedur yang ketat,” jelas Fitroh, tanpa menyebut jumlah uang yang diduga diterima.

KPK juga mengungkapkan bahwa dalam operasi tersebut, tim penyidik menyita puluhan aset dari berbagai lokasi, termasuk rumah dinas, kantor pribadi, dan tempat usaha yang diduga terkait dengan jaringan tersangka.

Motor Ducati dan Deretan Mobil Mewah: Harta yang Tak Terlacak di LHKPN
Yang paling mencuri perhatian adalah dua unit motor Ducati yang terekam dalam video viral di TikTok dan media sosial lainnya. Video berdurasi 45 detik itu memperlihatkan dua motor sport berwarna merah dan hitam dibawa ke gedung KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, dengan menggunakan truk pick-up milik KPK.

Motor-motor tersebut diduga kuat merupakan barang bukti hasil penyitaan dari kasus OTT Immanuel Ebenezer. Namun, hingga kini, KPK belum mengungkap siapa pemilik sah motor-motor tersebut. Yang mengejutkan, dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diajukan Immanuel Ebenezer pada Oktober 2024, tidak ada satu pun motor Ducati yang tercatat.

Berdasarkan dokumen LHKPN yang diakses dari situs elhkpn.kpk.go.id, Wamenaker tersebut hanya melaporkan satu unit sepeda motor: Yamaha Nmax tahun 2015. Selain itu, ia memiliki empat mobil pribadi, yaitu:

Mitsubishi Pajero tahun 2010
Kia Picanto tahun 2015
Toyota Fortuner tahun 2022
Toyota Land Cruiser 300 VX tahun 2023
Namun, dari puluhan mobil yang disita KPK dalam OTT ini, banyak di antaranya merupakan kendaraan mewah seperti Mercedes-Benz, BMW, Range Rover, hingga dua unit Porsche yang sempat terlihat terparkir di halaman gedung KPK.

“Ini menimbulkan pertanyaan besar. Jika motor Ducati dan puluhan mobil itu bukan milik Immanuel, lalu siapa pemiliknya? Apakah ini aset dari jaringan korupsi yang lebih besar?” tanya pengamat kebijakan publik, Dr. Rizki Ardiansyah.

Publik Terkejut, Media Sosial Heboh
Video kedatangan motor Ducati ke kantor KPK langsung menjadi viral. Akun TikTok @uptudate.com mengunggah rekaman tersebut dengan keterangan: “Wamenaker kena OTT KPK. Dua motor Ducati ikut disita. Ini baru level menteri!” Video itu telah ditonton lebih dari 3 juta kali dan dibagikan ribuan kali dalam waktu kurang dari 24 jam.

Netizen ramai-ramai berkomentar. Ada yang menyindir, “Dulu ngomong soal keadilan, sekarang motornya aja dua Ducati. Keadilannya di mana?” Ada pula yang menganggap ini bukti sistem korupsi yang sudah akut. “Ini bukan cuma soal satu orang. Ini sistem yang rusak,” tulis akun @warga_peduli.

KPK Masih Tutup Rapat Detail Kasus
Hingga kini, KPK masih enggan membuka detail lebih jauh tentang aliran dana, jumlah uang yang disita, atau keterlibatan pihak-pihak lain di luar 10 tersangka. Mereka hanya menyatakan bahwa proses penyidikan masih berjalan intensif dan akan ada pengumuman resmi lebih lanjut setelah cukup bukti terkumpul.

“Kami tidak ingin ada kebocoran informasi yang bisa mengganggu proses hukum. Semua aset yang disita sedang diperiksa secara forensik dan akan dikembalikan jika tidak terbukti terkait kasus,” tegas Fitroh.

Namun, langkah KPK untuk menyita aset mewah seperti Ducati dan mobil-mobil premium dinilai sebagai sinyal kuat bahwa kasus ini melibatkan praktik korupsi bernilai besar. “Ini bukan kasus suap kecil-kecilan. Ini pemerasan sistematis dengan nilai yang bisa mencapai miliaran rupiah,” kata peneliti dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Wawan Mas’udi.

Dampak Politis dan Reputasi Kementerian Ketenagakerjaan
OTT terhadap Wamenaker Immanuel Ebenezer bukan hanya berdampak hukum, tetapi juga politis. Kementerian Ketenagakerjaan, yang seharusnya menjadi pelindung hak pekerja, kini tercoreng karena salah satu pejabatnya diduga memeras perusahaan demi keuntungan pribadi.

Presiden langsung mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintah akan mendukung penuh proses hukum yang berjalan. “Tidak ada ruang bagi korupsi di lingkungan pemerintahan. Siapa pun pelakunya, harus diproses sesuai hukum,” tegas juru bicara kepresidenan.

Sementara itu, publik mulai mempertanyakan proses seleksi pejabat negara. Bagaimana seseorang dengan gaya hidup mewah yang tidak sesuai dengan LHKPN bisa menjabat posisi strategis? Apakah sistem pelaporan harta kekayaan masih efektif?

Aset Mewah vs Gaya Hidup Sederhana: Pertanyaan yang Harus Dijawab
Kasus ini membuka diskusi luas tentang transparansi dan akuntabilitas pejabat negara. Di satu sisi, masyarakat mengharapkan pemimpin yang sederhana dan dekat dengan rakyat. Di sisi lain, maraknya gaya hidup mewah pejabat justru menimbulkan kecurigaan.

Dua motor Ducati yang kini diamankan di garasi KPK bukan sekadar barang bukti. Mereka adalah simbol—simbol dari kesenjangan antara retorika dan realitas, antara janji pemberantasan korupsi dan kenyataan bahwa korupsi tetap tumbuh subur di balik layar.

Baca juga: Heboh! Tessa Mariska Bongkar Sosok Artis Inisial A yang Diduga Hamili Dua Wanita Sekaligus: Pacar dan Selingkuhan

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya