Prabowo Anugerahkan Tanda Kehormatan kepada Lebih dari 100 Tokoh Nasional: Penghargaan Tertinggi untuk Dedikasi Luar Biasa di HUT ke-80 RI

Prabowo-Instagram-
Prabowo Anugerahkan Tanda Kehormatan kepada Lebih dari 100 Tokoh Nasional: Penghargaan Tertinggi untuk Dedikasi Luar Biasa di HUT ke-80 RI
Dalam suasana khidmat yang penuh makna, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi menganugerahkan tanda jasa dan tanda kehormatan kepada lebih dari 100 tokoh nasional dan internasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8/2025). Acara ini digelar sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, sekaligus menjadi momentum penting untuk menghormati para pahlawan bangsa yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan dan kejayaan Indonesia.
Penganugerahan yang berlangsung dengan protokol kenegaraan yang ketat ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menghargai dedikasi, loyalitas, dan pengabdian para tokoh dari berbagai latar belakang profesi. Mulai dari tokoh politik, militer, intelektual, budayawan, jurnalis, hingga pejuang kemanusiaan, semuanya diberi penghargaan tertinggi negara sebagai bentuk apresiasi atas kiprah mereka yang tak ternilai.
Simbol Penghargaan Nasional yang Penuh Makna
Dalam sambutannya, Sekretaris Militer Presiden membacakan Keputusan Presiden yang menyatakan bahwa penganugerahan tanda kehormatan ini diberikan berdasarkan pertimbangan jasa-jasa yang telah dipersembahkan oleh para penerima, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang tentang Tanda Kehormatan.
“Kami menganugerahkan tanda kehormatan kepada mereka yang nama, jabatan, dan profesinya tercantum dalam lampiran keputusan ini sebagai penghargaan atas jasa-jasa mereka, sesuai dengan syarat khusus yang diatur dalam peraturan perundang-undangan,” demikian bunyi kutipan keputusan yang dibacakan dengan penuh khidmat.
Tanda kehormatan yang diberikan mencakup berbagai kategori, seperti Bintang Republik Indonesia Utama, Bintang Mahaputera, Bintang Jasa, Bintang Budaya Parama Dharma, hingga Bintang Kebudayaan. Setiap penghargaan memiliki makna dan kriteria khusus, tergantung pada bidang kontribusi penerima.
Tokoh Nasional dan Internasional Dianugerahi Penghargaan
Dari daftar panjang yang dirilis oleh Sekretariat Negara, tercatat lebih dari 120 nama tokoh yang menerima penghargaan, baik secara langsung maupun secara simbolis melalui ahli waris bagi yang telah mendahului. Beberapa nama besar yang masuk dalam daftar ini mencerminkan keragaman latar belakang dan keberhasilan bangsa Indonesia di berbagai sektor.
Salah satu yang paling menyentuh hati publik adalah penghargaan Bintang Republik Indonesia Utama yang diberikan secara anumerta kepada Jenderal (Purn.) Hoegeng Iman Santoso, mantan Kapolri yang dikenal sebagai simbol integritas dan keteladanan dalam dunia kepolisian. Penghargaan ini menjadi bentuk penghormatan mendalam atas dedikasinya yang tak tergoyahkan dalam menjaga keamanan dan pelayanan kepada masyarakat.
Tak kalah penting, Jenderal TNI (Purn.) A.M. Hendropriyono juga menerima Bintang Republik Indonesia Utama atas kontribusi strategisnya di bidang pertahanan dan intelijen nasional. Kiprahnya yang panjang dalam menjaga kedaulatan negara diakui sebagai salah satu pilar penting dalam sejarah keamanan Indonesia.
Kehadiran Para Pemimpin Bangsa Menandai Kehormatan Bersama
Acara yang digelar di Balairung Istana Negara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting negara, menegaskan bahwa penghargaan ini bukan hanya milik individu, tetapi juga milik seluruh bangsa. Hadir dalam acara tersebut sejumlah menteri dari Kabinet Merah Putih, seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Luar Negeri Sugiono.
Selain itu, hadir pula Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Di sisi lembaga negara, tampak Ketua MPR Ahmad Muzani, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Ketua DPD Sultan B. Najamuddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kehadiran mereka bukan hanya sebagai undangan, tetapi sebagai simbol dukungan terhadap nilai-nilai kebangsaan dan penghargaan terhadap para pejuang di balik layar.
Daftar Lengkap Penerima: Dari Tokoh Politik hingga Pejuang Budaya
Daftar penerima tanda kehormatan mencakup beragam latar belakang, menunjukkan bahwa penghargaan ini tidak memandang sekat profesi, tetapi fokus pada kontribusi nyata terhadap bangsa. Berikut sebagian tokoh yang menerima penghargaan:
Puan Maharani, tokoh politik senior dan mantan Ketua DPR, menerima Bintang Mahaputera atas dedikasinya dalam penguatan demokrasi dan kelembagaan negara.
Taufiq Ismail, maestro sastra Indonesia, dianugerahi Bintang Budaya Parama Dharma atas kontribusi luar biasa dalam dunia sastra dan kebudayaan.
Seto Mulyadi, tokoh perlindungan anak nasional, menerima Bintang Jasa atas perjuangannya memperjuangkan hak-hak anak di Indonesia.
I Nyoman Nuarta, seniman dan pencipta Garuda Wisnu Kencana, diberi penghargaan atas dedikasinya dalam memajukan seni dan budaya Indonesia di kancah internasional.
Waldjinah, legendaris musik keroncong, menerima penghargaan anumerta atas warisan budaya yang abadi.
Abdul Mu'ti, tokoh Muhammadiyah dan akademisi, dianugerahi atas peran strategisnya dalam pendidikan dan kebangsaan.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), tokoh militer dan politik, menerima penghargaan atas kontribusi di bidang kepemimpinan dan pembangunan nasional.
Tak hanya tokoh dalam negeri, beberapa tokoh asing dan keturunan Indonesia dari Timor Leste juga dianugerahi penghargaan, seperti Francisco Xavier Lopez da Cruz, Vidal Domingos Doutel Sarmento, dan Joao Angelo de Sousa Mota, sebagai bentuk penghargaan atas kerja sama lintas negara dan perdamaian regional.
Penghargaan Anumerta: Mengenang Para Pejuang yang Telah Tiada
Salah satu momen paling mengharukan dalam acara ini adalah penghargaan anumerta yang diberikan kepada sejumlah tokoh besar yang telah mendahului. Di antaranya:
Almarhum Prof. Dr. Fahmi Idris, mantan Menteri Tenaga Kerja yang dikenal sebagai tokoh pekerja.
Almarhum Mochtar Lubis, jurnalis legendaris dan pendiri Indonesia Raya.
Almarhum Titiek Puspa, diva musik yang menjadi ikon seni Indonesia.
Almarhum Benyamin Sueb, maestro seni Betawi yang karyanya tetap abadi.
Almarhum Soedjarwoto Soemarsono (Gombloh), penyanyi dan aktivis yang dikenal dengan lagu-lagu bernuansa sosial.
Almarhum Cornel Simanjuntak, tokoh Gereja dan perdamaian.
Ahli waris dari para tokoh ini turut hadir dan menerima penghargaan dengan penuh haru, menjadi simbol bahwa jasa para pejuang tidak akan pernah dilupakan oleh bangsa.
Pesan Kebangsaan dari Prabowo: "Terima Kasih, Para Pahlawan Bangsa"
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh penerima tanda kehormatan. “Kalian adalah pahlawan-pahlawan modern. Tidak semua pahlawan memakai seragam, tidak semua pahlawan berada di medan perang. Ada yang berjuang dengan pena, dengan seni, dengan ilmu, dengan hati. Dan hari ini, kita menghormati kalian semua,” ujar Prabowo dengan suara penuh semangat.
Ia menekankan bahwa penghargaan ini bukan sekadar simbol, tetapi juga menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus berkontribusi bagi bangsa. “Mari kita wariskan nilai-nilai kejuangan, integritas, dan cinta tanah air kepada anak cucu kita,” imbuhnya.