Dwi Hartono, Dalang Pembunuhan Ilham Pradipta: Dari Motivator Sukses hingga Terjerat Kasus Pemalsuan Ijazah dan Pembunuhan Berencana

Dwi Hartono, Dalang Pembunuhan Ilham Pradipta: Dari Motivator Sukses hingga Terjerat Kasus Pemalsuan Ijazah dan Pembunuhan Berencana

Dwi hartono-Instagram-

Empat Otak Utama Ditangkap, Tiga di Solo, Satu di PIK
Selain Dwi Hartono, polisi juga menangkap tiga tersangka lain di Solo: DH, YJ, dan AA. Mereka diduga menjadi perencana dan penghubung antara Dwi dengan para eksekutor. Sedangkan tersangka keempat, berinisial C, ditangkap di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, pada Minggu (24/8/2025) sore.

Keempatnya kini ditahan di Mapolda Metro Jaya dan dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.



Peringatan untuk Dunia Pendidikan dan Perbankan
Kasus ini menjadi alarm keras bagi dunia pendidikan dan perbankan di Indonesia. Di satu sisi, kasus pemalsuan ijazah dan manipulasi nilai yang terjadi lebih dari satu dekade lalu ternyata tidak membuat pelaku jera. Di sisi lain, penolakan kredit oleh seorang pejabat bank justru berujung pada pembunuhan berencana—menunjukkan betapa rentannya sistem keuangan dari ancaman kriminal terorganisir.

Baca juga: Profil Tampang Dwi Hartono Influencer yang jadi Otak Pembunuhan Kacab BRI Muhammad Ilham Pradipta, Bukan Orang Sembarangan!

“Ini bukan sekadar kasus kriminal biasa. Ini adalah pelanggaran serius terhadap integritas, sistem, dan nyawa manusia,” tegas AKBP Abdul Rahim.



Polda Metro Jaya berjanji akan terus mengembangkan penyelidikan, termasuk mengungkap apakah ada pihak lain yang terlibat dalam jaringan Dwi Hartono, baik di dunia bisnis, pendidikan, maupun perbankan.

Akhir dari Sebuah Cerita yang Pahit
Ilham Pradipta, yang dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan berdedikasi tinggi, kini telah tiada. Ia meninggalkan keluarga, rekan kerja, dan komunitas radio yang sangat menghormatinya. Namun, kematian tragisnya membawa satu pesan penting: integritas adalah hal yang harus dipertahankan, meski nyawa menjadi taruhannya.

Sementara itu, Dwi Hartono, sang motivator yang dulu mengajarkan “rahasia sukses”, kini harus menghadapi kenyataan pahit: bahwa kesuksesan yang dibangun di atas kebohongan, penipuan, dan kekerasan, pada akhirnya akan runtuh.

 

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya