Ahmad Sahroni Tantang Salsa Erwina Debat Soal Tunjangan DPR, Malah Ngaku 'Masih Bego' – Netizen Heboh!

Saroni-Instagram-
Ahmad Sahroni Tantang Salsa Erwina Debat Soal Tunjangan DPR, Malah Ngaku 'Masih Bego' – Netizen Heboh!
Kontroversi terbaru dari dunia politik tanah air kembali mencuri perhatian publik. Kali ini, sorotan tertuju pada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ahmad Sahroni, yang baru-baru ini terseret dalam gelombang kritik usai pernyataannya di sebuah konferensi pers viral di media sosial. Tak hanya soal konten ucapannya, tapi juga responsnya yang dianggap justru memperkeruh suasana—terlebih ketika ia menolak tantangan debat dari aktivis muda Salsa Erwina dengan kalimat kontroversial: "Ane masih bloon."
Insiden ini bermula saat Ahmad Sahroni, politisi dari Partai NasDem yang juga dikenal vokal di media sosial, menyampaikan pernyataan keras terhadap kelompok masyarakat yang menyerukan pembubaran DPR. Dalam konferensi pers yang digelar awal Agustus 2025, Sahroni menyebut bahwa mereka yang ingin membubarkan lembaga legislatif adalah "orang tolol". Pernyataan tersebut langsung memicu gelombang kemarahan publik, terutama dari kalangan aktivis, mahasiswa, dan netizen yang merasa kecewa dengan nada arogan yang digunakan oleh wakil rakyat.
Namun, api kontroversi semakin membesar ketika seorang aktivis muda bernama Salsa Erwina tampil memberi respons langsung. Melalui akun TikTok pribadinya, @salsaerwina, pada 26 Agustus 2025, Salsa melontarkan tantangan terbuka kepada Ahmad Sahroni untuk berdebat secara terbuka mengenai tunjangan anggota DPR RI—yang selama ini menjadi sorotan tajam karena dianggap tidak sebanding dengan kontribusi nyata terhadap kesejahteraan rakyat.
"Debat Fair: Kalau Saya Kalah, Saya Dukung Tunjanganmu!"
Dalam videonya yang berdurasi kurang dari dua menit, Salsa Erwina tampil percaya diri dan lugas. Ia mengajak Ahmad Sahroni untuk berdebat secara intelektual, bukan dengan emosi atau hinaan.
"Pak Sahroni, mari kita debat secara terbuka. Apakah tunjangan anggota DPR benar-benar berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat? Bukan hanya gaji pokok, tapi juga fasilitas, tunjangan kinerja, tunjangan reses, dan lain sebagainya. Jika Anda menang, saya akan dengan legowo mendukung keberlangsungan tunjangan tersebut. Tapi kalau saya yang menang, saya minta Anda secara terbuka menyuarakan pentingnya evaluasi ulang terhadap tunjangan DPR," ujar Salsa dengan nada tegas namun tetap sopan.
Video tersebut cepat menyebar, ditonton lebih dari 2 juta kali dalam 24 jam, dan mendapat dukungan luas dari netizen yang menganggap bahwa debat semacam ini perlu terjadi demi transparansi dan akuntabilitas lembaga legislatif.
Respons Sahroni: "Ane Mau Bertapa Dulu, Soalnya Masih Bego"
Alih-alih menerima tantangan dengan semangat demokratis, Ahmad Sahroni justru memberikan respons yang mengejutkan. Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @ahmadsahroni88, pada 27 Agustus 2025, ia memilih untuk tidak meladeni tantangan tersebut—dengan cara yang justru dianggap merendahkan diri sendiri sekaligus mengundang tawa dan kritik.
"Ane gak akan ladenin orang yang ajak debat ane. Ane mau bertapa dulu biar pinter, karena ane masih bodo," tulis Sahroni, disertai emoji tertawa dan tangan menengadah.
Ia kemudian menandai kalimat "Ane ini masih bego" dengan warna ungu, seolah menambahkan nuansa bercanda. Namun, banyak netizen yang justru menilai bahwa candaan tersebut terasa hambar dan menunjukkan sikap menghindar dari pertanggungjawaban sebagai wakil rakyat.
Netizen Ramai-ramai Kritik Sikap Sahroni
Respons Ahmad Sahroni langsung menuai reaksi keras dari warganet. Ribuan komentar membanjiri unggahannya, dengan mayoritas mengecam sikapnya yang dianggap tidak pantas untuk seorang anggota DPR.
"Gayanya sok keras, giliran digas sesak nafas," tulis akun @itsponcet, mencerminkan kekecewaan banyak orang terhadap ketidaksiapan politisi dalam menghadapi kritik konstruktif.
Akun @ramaa1604 bahkan menyarankan Sahroni untuk mundur dari jabatannya. "Makannya mundur jadi DPR. Kalau nggak siap dikritik, kerjaannya apa di Senayan?"
Ada pula yang menyoroti kualitas anggota DPR secara umum. "Lah emang DPR ada yang pinter?," tanya akun @mczian_ dengan nada sarkastik, menggambarkan kepercayaan publik yang terus merosot terhadap lembaga legislatif.
Beberapa pengikutnya juga memilih unfollow akun Sahroni. "Ternyata lo sama aja kayak yang lain, unfollow," tulis @ferdianchan, sambil menyertakan emoji menangis.
Akun @fachruldzkr_ bahkan menyebut Sahroni sebagai "pelayan rakyat yang mentalnya rapuh", menegaskan bahwa wakil rakyat seharusnya siap menghadapi kritik, bukan malah menghindar dengan candaan yang tidak pada tempatnya.
Debat Publik vs Humor yang Salah Kaprah
Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Dr. Dinda Kusuma, menilai bahwa respons Ahmad Sahroni justru menggambarkan krisis komunikasi publik di kalangan politisi.
"Ini bukan soal menerima atau menolak tantangan debat. Ini soal bagaimana seorang pejabat publik merespons kritik. Dengan memilih bercanda dan mengatakan 'ane masih bego', Sahroni seolah mengakui ketidakmampuannya, yang bisa ditafsirkan sebagai pengakuan bahwa ia tidak kompeten," ujarnya.
Dinda menambahkan, "Humor bisa menjadi alat komunikasi yang efektif, tapi jika digunakan untuk menghindari tanggung jawab, justru akan merusak kredibilitas."
Salsa Erwina: Suara Baru Generasi Muda yang Berani Tantang Elit
Di tengah kontroversi, Salsa Erwina justru mendapat sorotan positif. Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia ini dikenal aktif dalam isu-isu transparansi anggaran dan reformasi birokrasi. Dalam beberapa kesempatan, ia pernah mengikuti diskusi publik dan menjadi pembicara dalam seminar kepemudaan.
Aksinya menantang seorang anggota DPR secara langsung dianggap sebagai simbol perlawanan generasi muda terhadap sikap arogan elit politik. Banyak netizen yang menyebutnya sebagai "wajah baru demokrasi Indonesia".
"Saya tidak takut debat dengan siapa pun, termasuk pejabat. Rakyat berhak tahu, dan DPR harus bisa menjelaskan setiap rupiah yang mereka terima," ujar Salsa dalam wawancara singkat dengan media lokal.
DPR dalam Sorotan: Saatnya Evaluasi Tunjangan dan Kinerja?
Kasus ini kembali membuka diskusi publik tentang kinerja DPR dan struktur tunjangan yang kerap dipertanyakan. Menurut data dari Indonesia Corruption Watch (ICW), anggaran operasional dan tunjangan anggota DPR mencapai triliunan rupiah setiap tahun. Namun, kontribusi nyata terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat masih minim.
Beberapa pakar menilai, debat terbuka seperti yang ditawarkan Salsa Erwina justru perlu didorong. "Ini bukan soal menang atau kalah, tapi soal akuntabilitas. Rakyat berhak tahu, dan politisi harus siap diuji," tegas pengamat politik dari LIPI, Dr. Budi Santoso.
Baca juga: Heboh Kabar Korban Tewas dalam Demo 25 Agustus 2025 di Depan Gedung DPR: Fakta atau Hoaks?