Program Pendidikan Karakter di Barak Militer Jawa Barat Menuai Pro dan Kontra, Gubernur KDM Tegaskan Tujuan Sebenarnya

Program Pendidikan Karakter di Barak Militer Jawa Barat Menuai Pro dan Kontra, Gubernur KDM Tegaskan Tujuan Sebenarnya

Kdm-Instagram-

Program Pendidikan Karakter di Barak Militer Jawa Barat Menuai Pro dan Kontra, Gubernur KDM Tegaskan Tujuan Sebenarnya
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui inisiatif Gubernur sebelumnya, Dedi Mulyadi (akrab disapa KDM), pernah mencanangkan sebuah program pendidikan karakter yang cukup kontroversial. Program ini mengarahkan para siswa bermasalah untuk menjalani pelatihan disiplin di barak militer. Langkah tersebut sempat menjadi sorotan publik karena dinilai ekstrem oleh sebagian kalangan, tetapi di sisi lain dianggap sebagai solusi konkret dalam menekan angka kenakalan remaja.

Lahir dari Keresahan Sosial
Latar belakang utama lahirnya program ini tak lepas dari meningkatnya kasus kenakalan remaja di berbagai wilayah di Jawa Barat. Fenomena tawuran antarpelajar, perkelahian massal hingga pembunuhan sadis yang kerap viral di media sosial menjadi alasan kuat bagi pemerintah daerah untuk mencari solusi alternatif di luar pendekatan konvensional.



Dalam berbagai kesempatan, KDM menyampaikan keprihatinan mendalam atas perilaku destruktif yang semakin marak di kalangan generasi muda. Ia menyoroti betapa banyak kasus kriminal yang diselesaikan secara kekeluargaan tanpa proses hukum yang memadai, sehingga tidak memberikan efek jera kepada pelaku.

"Secara umum banyak diselesaikan dengan proses kekeluargaan, akhirnya dikembalikan kepada orang tuanya," ujar KDM beberapa waktu lalu melalui akun Instagram resminya, @dedimulyadi71.

Tanggung Jawab Nasional, Bukan Sekadar Masalah Remaja
Yang lebih memprihatinkan lagi, lanjut KDM, adalah maraknya aksi perkelahian bahkan pembunuhan yang direkam dan kemudian diunggah ke media sosial. Menurutnya, fenomena ini bukan sekadar masalah kenakalan biasa, melainkan indikasi keretakan moral yang bisa mengancam ketahanan bangsa.



"Ini bukan hanya kenakalan remaja, tapi ini soal ketahanan bangsa," tegasnya.

Untuk itu, program pendidikan karakter di barak militer dirancang sebagai upaya rehabilitasi mental dan pembentukan karakter bagi para pelajar yang terlibat tindakan kriminal atau pelanggaran berat. Di dalamnya termasuk pelatihan kedisiplinan, pembinaan mental, serta pengenalan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.

Polemik di Tengah Masyarakat
Meski begitu, program ini tak luput dari kritik. Sejumlah tokoh pendidikan, aktivis HAM, hingga orang tua murid menyatakan kekhawatirannya. Beberapa khawatir jika program ini akan melanggar hak anak, bahkan membahayakan psikologis mereka. Di sisi lain, ada juga pihak yang mendukung langkah ini sebagai bentuk intervensi tegas dalam rangka menyelamatkan masa depan generasi muda.

KDM sendiri tampak tak goyah dengan berbagai kritik yang datang. Ia yakin bahwa pendekatan semi-militer dapat menjadi jawaban untuk menanamkan kembali nilai-nilai positif seperti tanggung jawab, kedisiplinan, dan rasa hormat kepada sesama.

Baca juga: FULL Durasi Video CCTV Pemerkosaan Penjaga Warung Angkringan di Jombang Digagahi 3 Orang 2 Menit 23 Detik di DOOD, Kini Dalam Buruan Polisi Cyber

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya