Chef Arnold Bongkar Isu Pemerasan Codeblu di Podcast Deddy Corbuzier, Soroti Perilaku Food Reviewer dan Netizen Indonesia

Chef Arnold Bongkar Isu Pemerasan Codeblu di Podcast Deddy Corbuzier, Soroti Perilaku Food Reviewer dan Netizen Indonesia

Arnold-Instagram-

Chef Arnold Bongkar Isu Pemerasan Codeblu di Podcast Deddy Corbuzier, Soroti Perilaku Food Reviewer dan Netizen Indonesia
Pada episode podcast Deddy Corbuzier yang tayang pada Rabu, 7 Mei 2025, Chef Arnold Poernomo kembali menjadi perbincangan hangat publik. Kali ini, ia membahas topik yang cukup panas—isu pemerasan yang diduga dilakukan oleh food reviewer kontroversial, Codeblu, serta dampaknya terhadap industri kuliner Tanah Air.

Dalam percakapan yang berlangsung mendalam dan penuh refleksi tersebut, Chef Arnold menyampaikan keprihatinannya atas maraknya ulasan negatif yang disampaikan secara sepihak tanpa memperhatikan aspek keadilan dan tanggung jawab. Ia bahkan menyebut bahwa ulasan seperti itu bisa berujung pada kerugian besar bagi para pelaku usaha F&B (Food and Beverage), termasuk penutupan bisnis.



Ulasan Negatif Berujung Penutupan Bisnis
Arnold menceritakan pengalaman salah satu temannya sesama pebisnis kuliner yang terpaksa menutup salah satu outletnya akibat ulasan negatif dari seorang food reviewer. Menurutnya, efek dari ulasan semacam ini tidak hanya terasa di satu cabang, tapi juga pada reputasi merek secara keseluruhan.

“Itu dampak ke sales pasti ada, dan dia tutup untuk quality controlnya jadi tutup satu outlet,” ujarnya menjelaskan.

Ia menegaskan bahwa sebagai sesama pelaku industri kuliner, baik dirinya maupun chef lain seperti Juna atau Renata hampir tidak pernah mengeluhkan masalah makanan saat berkunjung ke restoran orang lain. Baginya, memberikan kritik harus dilakukan dengan cara yang lebih konstruktif dan bertanggung jawab.



“Setiap orang memiliki konten, cara menyampaikan konten berbeda-beda sesuai dengan audience dia, follower dia. Tapi gini, 90% chef, mau Juna, Renata, atau temen-temen gua, hampir kita nggak pernah komplain di restoran,” katanya.

Harus Ada Keseimbangan dalam Ulasan Makanan
Chef Arnold juga menyoroti gaya penyampaian konten para food reviewer masa kini yang cenderung sensasional. Menurutnya, sebuah ulasan seharusnya tidak hanya fokus pada sisi negatif atau buruk dari tempat makan, tetapi juga menyajikan sisi positif dan potensi perkembangan.

"Gua kalau jadi food reviewer harus memberikan pros and cons, jadi yang bagus apa, yang jelek apa. Kalau tidak sesuai, gua harus membuat konten apakah ini sudah ditingkatkan. Sekarang food reviewer nggak ada yang seperti itu," ujar Arnold dengan nada prihatin.

Lebih lanjut, ia pun turut menyinggung isu baru terkait Codeblu, yaitu tuduhan bahwa sang reviewer meminta bayaran agar konten negatif yang telah diunggah diturunkan dari platform media sosial. Menurut Chef Arnold, praktik seperti ini layak disebut sebagai bentuk pemerasan.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya