Geger Penemuan 6 Grup Facebook Berisi Konten Fantasi Sedarah, Puluhan Ribu Anggota Diduga Terlibat

Fantasi-Instagram-
Geger Penemuan 6 Grup Facebook Berisi Konten Fantasi Sedarah, Puluhan Ribu Anggota Diduga Terlibat
Heboh di jagat media sosial, khususnya Facebook, publik tanah air digemparkan dengan adanya sejumlah grup yang memuat konten penyimpangan berupa fantasi incest atau "sedarah". Kabar ini sontak membuat resah masyarakat dari berbagai lapisan. Tidak hanya menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua, tetapi juga memicu reaksi keras dari para tokoh masyarakat hingga influencer.
Diketahui, ada sekitar enam grup Facebook serupa dengan nama “Fantasi Sedarah” yang diduga menjadi wadah bagi para anggotanya untuk saling berbagi konten eksplisit terkait hubungan keluarga secara imajinatif. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, grup tersebut dikabarkan memiliki total anggota mencapai puluhan ribu pengguna aktif.
Konten Berbahaya dan Memicu Keresahan Publik
Menurut informasi yang beredar, isi dalam grup tersebut bukan hanya sekadar tulisan fantasi semata. Banyak anggota yang ternyata membagikan foto maupun video nyata melibatkan anggota keluarganya sendiri, termasuk anak di bawah umur, ibu, ayah, hingga saudara kandung.
Hal inilah yang akhirnya menyulut kegaduhan di tengah masyarakat. Tak sedikit netizen yang merasa ngeri dan prihatin atas penyebaran konten-konten seperti ini, yang dinilai bisa merusak moral generasi muda serta nilai-nilai keluarga yang selama ini dijunjung tinggi dalam budaya Indonesia.
Respons Cepat dari Aparat dan Kementerian Komdigi
Tidak ingin situasi semakin meresahkan, pihak berwajib pun langsung merespons isu ini dengan cepat. Dalam sebuah pernyataan resmi pada Jumat, 16 Mei 2025, Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menyatakan bahwa mereka saat ini sedang melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini.
“Kami tengah menelusuri asal muasal grup tersebut dan identitas admin atau moderator yang bertanggung jawab,” ujar Ipda Maridhi selaku Penyidik Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya.
Selain itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) juga sudah turun tangan. Melalui Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital, Alexander Sabar, pihaknya telah melakukan pemutusan akses terhadap enam grup Facebook yang diduga terafiliasi atau memiliki konten serupa dengan grup Fantasi Sedarah.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya perlindungan kepada masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja, agar tidak terpapar oleh konten-konten yang bersifat merusak mental, emosional, dan moral generasi penerus bangsa.
Publik Mendesak Tindakan Tegas
Respon dari masyarakat sangat beragam. Banyak yang memberikan apresiasi atas langkah cepat penutupan akses oleh pihak Komdigi dan penyelidikan oleh polisi. Namun, tak sedikit pula yang mendesak agar pemerintah dan aparat penegak hukum memberikan sanksi tegas kepada pelaku di balik pembuatan dan penyebaran konten-konten tersebut.
“Ini bukan sekadar soal konten fantasi. Ini tentang keamanan digital dan keselamatan psikologis anak-anak kita. Harus ada efek jera,” kata salah satu netizen yang ikut berkomentar di media sosial.
Baca juga: Jadwal Mega Bollywood Paling Yahud 18 - 25 Mei 2025