Profil Tampang Ardi Maul Diduga Pelaku Pelecehan Seksual di Kereta Jakarta-Yogyakarta, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram

ilustrasi-pixabay-
Profil Tampang Ardi Maul Diduga Pelaku Pelecehan Seksual di Kereta Jakarta-Yogyakarta, Lengkap: Umur, Agama dan Akun Instagram
Siapa Ardi Maul? Sosok yang Diduga Pelaku Pelecehan Seksual di Kereta Jakarta-Yogyakarta yang Memanfaatkan Fitur Female Seat Map
Kronologi Pelecehan Seksual di Kereta Jakarta-Yogyakarta, Ardi Maul Manfaatkan Fitur Female Seat Map?
Sebuah pengalaman traumatis dialami oleh seorang penumpang wanita saat menaiki kereta api jurusan Jakarta-Yogyakarta pada Kamis, 15 Mei 2025. Kejadian pelecehan yang terjadi dalam perjalanan tersebut kini tengah menjadi sorotan publik setelah korban membagikan kisahnya melalui media sosial X (dulunya Twitter).
Dalam cuitannya yang diposting pada Kamis, 22 Mei 2025, akun @haewookfocus menceritakan kronologis kejadian tersebut secara lengkap dan mendetail. Ia berharap pengalamannya bisa menjadi pembelajaran bagi calon penumpang lain agar lebih waspada dalam situasi serupa.
Kronologi Peristiwa
Sebelum perjalanan dimulai, korban mengatakan bahwa ia melakukan panggilan video dengan teman-temannya beberapa menit sebelum kereta berangkat. Saat itu, kursi di sebelahnya masih kosong. Ia sengaja memilih tempat duduk dekat jendela untuk kenyamanan selama perjalanan.
“Saat pesan tiket, semua bangku di sekitar saya masih kosong. Saya pilih seat ini karena ingin window seat,” tulisnya dalam untaian cuitannya.
Namun tak lama setelah panggilan video berakhir, pelaku yang diketahui bernama Ardi Maul datang dan mulai meletakkan barang bawaannya di sebelah korban. Karena mengira pelaku juga memesan kursi tersebut, korban tidak langsung curiga.
Ardi kemudian bertanya apakah sebelumnya ada anak kecil yang duduk di sebelah korban. Korban menjawab singkat bahwa tempat duduk tersebut kosong tanpa menyelidiki lebih lanjut alasan pelaku bertukar tempat duduk.
Upaya Pelaku Menjalin Komunikasi
Selama perjalanan, korban fokus pada aktivitas pribadinya, seperti menggunakan ponsel. Namun Ardi terus mencoba membangun percakapan dengan berbagai topik, termasuk rencana perjalanannya ke Jakarta dan bisnis yang sedang ia jalankan.
“Aku ga ngomong apa-apa dan sibuk main hp. Tapi dia ngajak ngobrol mulu. Dalam waktu singkat, aku tau kalo dia ke Jakarta cuma ada acara dan nanti sama-sama turun di Stasiun Tugu, punya bisnis dll,” tulis korban.
Di tengah obrolan tersebut, Ardi tiba-tiba menanyakan akun Instagram korban. Tanpa pikir panjang, korban memberikan username akunnya, meskipun seketika setelah itu menyesal.
“Saat itu aku refleks ngasih aja. Tapi sedetik setelah ngasih, nyesel,” katanya.
Karena akun Instagram milik korban dikunci, notifikasi permintaan pertemanan dari akun @ardimaul17 langsung dihapus.
Pelecehan Terjadi Saat Korban Tertidur
Yang lebih mengejutkan, ketika korban tertidur, ia merasa ada sentuhan di bagian paha. Awalnya ia mengira hanya khayalan, tetapi rasa tidak nyaman terus berlanjut hingga ia sadar bahwa tangan pelaku sedang menyentuh dan menggerayangi tubuhnya.
Kejadian tersebut berlangsung dalam durasi beberapa menit. Korban mengaku tak bisa berteriak atau melawan karena takut disalahkan oleh penumpang lain. Selain itu, ia khawatir jika melawan, pelaku akan membuntutinya setelah sampai di stasiun tujuan.
Viral di Media Sosial, KAI Turun Tangan
Cerita korban yang diunggah melalui media sosial X langsung menjadi viral dan mendapat banyak respons dari netizen. Banyak yang menyatakan dukungan kepada korban serta menyerukan tindakan tegas terhadap pelaku.
Sayangnya, korban sempat berencana melampirkan rekaman CCTV sebagai bukti tambahan, namun pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan bahwa aksi pelaku tidak terekam kamera pengawas.
Meski begitu, setelah ramai dibahas publik, KAI berjanji akan menghubungi korban untuk proses investigasi lebih lanjut.
Dugaan Penyalahgunaan Fitur Female Seat Map
Lebih lanjut, diduga kuat bahwa Ardi Maul memanfaatkan fitur Female Seat Map yang tersedia dalam aplikasi KAI Access. Fitur ini awalnya dirancang untuk memberikan kenyamanan kepada penumpang wanita dengan menampilkan informasi bangku kosong di sebelah mereka.
Namun, dalam kasus ini, fitur tersebut diduga disalahgunakan pelaku untuk mengetahui letak bangku kosong di sebelah penumpang wanita, sehingga ia bisa ‘mengambil’ posisi tersebut dengan cara bertukar tempat duduk.