Terungkapnya Skandal dan Pembunuhan Sadis di Serang: Wadison Pasaribu Bunuh Istri Sendiri Usai Rekayasa Perampokan Gagal

Wadison-Instagram-
Terungkapnya Skandal dan Pembunuhan Sadis di Serang: Wadison Pasaribu Bunuh Istri Sendiri Usai Rekayasa Perampokan Gagal
Kasus pembunuhan sadis yang terjadi di wilayah Serang, Banten, tengah menghebohkan masyarakat. Sosok pelaku, Wadison Pasaribu (42), sukses membuat publik terkejut lantaran aksinya yang keji—membunuh istrinya sendiri, Petry Sihombing (39), lalu merekayasa insiden tersebut sebagai perampokan berdarah.
Namun sayangnya, skenario rumit yang dibuat oleh Wadison tak bertahan lama. Dugaan kuat dari keluarga besar korban akhirnya membongkar tabir kebohongan yang coba ditutup-tutupi. Alhasil, pelaku pun harus mempertanggungjawabkan perbuatannya setelah menyerahkan diri ke Polresta Serang pada Selasa malam, 3 Juni 2025.
Cekcok Hebat Diduga Dipicu Perselingkuhan
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, sebelum tragedi kematian Petry terjadi, pasangan suami istri ini sempat terlibat percekcokan hebat pada Minggu, 1 Juni 2025. Pertengkaran itu diduga dipicu oleh konflik rumah tangga yang sudah lama memanas, salah satunya adalah dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh Wadison.
Petry disebut sempat emosi saat mengetahui dugaan hubungan gelap suaminya dengan wanita lain. Hal ini menjadi pemicu utama percekcokan sengit antara keduanya. Namun siapa sangka, pertengkaran tersebut berujung pada pembunuhan tragis yang dilakukan oleh Wadison terhadap istrinya sendiri.
Aksi Kejam yang Direncanakan
Dengan dingin, Wadison kemudian menghabisi nyawa istrinya dengan cara melilitkan tali ke leher korban hingga tidak bernapas lagi. Setelah yakin bahwa Petry telah tewas, ia mulai merancang skenario agar pembunuhan tersebut tampak seperti aksi perampokan.
Ia bahkan memerintahkan anaknya untuk membangunkan tetangga guna meminta pertolongan. Dalam tayangan media lokal, Wadison terlihat menangis histeris di depan jenazah istrinya, seolah-olah ia adalah korban dalam insiden tersebut.
Namun, penampilan dramatis itu justru memicu kecurigaan dari keluarga besar korban. Ada banyak kejanggalan dalam cerita yang disampaikan Wadison. Mulai dari kondisi rumah yang tidak benar-benar acak-acakan, hingga sikap Wadison yang dianggap terlalu “berlebihan” saat berpura-pura menangis.