Pencarian 30 Korban Feri Tenggelam di Perairan Banyuwangi-Bali Dihentikan Sementara Akibat Cuaca Buruk

Pencarian 30 Korban Feri Tenggelam di Perairan Banyuwangi-Bali Dihentikan Sementara Akibat Cuaca Buruk

ilustrasi kejahatan siber--

Imbauan untuk Masyarakat dan Keluarga Korban
Pemerintah melalui Basarnas dan Kementerian Perhubungan mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan laut untuk selalu mematuhi aturan keselamatan. Menggunakan jaket pelampung, memperhatikan kondisi cuaca, dan memilih operator kapal yang terpercaya menjadi langkah penting untuk mencegah risiko kecelakaan.

Bagi keluarga korban yang menunggu di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, Basarnas meminta mereka tetap bersabar dan menghindari informasi simpang siur. “Silakan berkoordinasi langsung dengan Posko Basarnas untuk mendapatkan informasi resmi,” pesan Nanang Sigit.



Baca juga: Waspada! 18 Kasus Leptospirosis Terjadi di Yogyakarta, 5 Orang Meninggal Dunia: Kenali Gejala & Cara Pencegahannya

“Prioritas kami adalah menyelamatkan korban yang mungkin masih bertahan dan segera menemukan yang hilang untuk mengurangi beban keluarga,” tegasnya.

Refleksi Penting: Perbaikan Sistem Keselamatan Transportasi Laut
Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya harus menjadi momentum bagi pemerintah dan stakeholder terkait untuk mereformasi sistem keselamatan transportasi laut di Indonesia. Jalur penyeberangan padat seperti Banyuwangi-Gilimanuk harus menjadi fokus utama dalam pengawasan dan pembenahan.



Dengan jumlah penumpang yang terus meningkat, serta tantangan cuaca yang semakin tidak menentu, investasi dalam teknologi deteksi dini, pelatihan SDM SAR, dan peremajaan armada kapal menjadi langkah-langkah strategis yang tidak bisa ditunda lagi.

Semoga korban yang masih hilang segera ditemukan, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Semoga pula tragedi ini menjadi pelajaran penting untuk membangun sistem transportasi laut yang lebih aman dan andal di masa depan.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya