Dikha Anaknya Siapa? Inilah Biodata Penari Cilik Pacu Jalur dari Riau yang Viral dengan Julukan 'The Aura Farming on Boat', Bukan Orang Sembarangan?

Dikha-Instagram-
Dikha Anaknya Siapa? Inilah Biodata Penari Cilik Pacu Jalur dari Riau yang Viral dengan Julukan 'The Aura Farming on Boat', Bukan Orang Sembarangan?
Profil Tampang Dikha, Penari Cilik Pacu Jalur dari Riau yang Viral dengan Julukan 'The Aura Farming on Boat', Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG
Di tengah hiruk-pikuk budaya digital yang semakin berkembang pesat, muncul satu sosok anak kecil yang mencuri perhatian publik, bahkan hingga mancanegara. Ia adalah Rayyan Arkan Dikha, atau lebih dikenal dengan panggilan Dikha, seorang penari cilik asal Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Aksinya menari di atas perahu panjang saat perlombaan tradisional Pacu Jalur berhasil memantik gelora kebanggaan lokal sekaligus menjadi sorotan global.
Dikha bukan hanya sekadar anak kecil yang tampil lucu dan menggemaskan. Di balik usianya yang masih belia, ia telah menunjukkan ketangguhan, keberanian, serta kharisma yang luar biasa. Tak heran jika netizen menjulukinya sebagai "The Aura Farming on Boat" , sebuah julukan unik yang menggambarkan aura kuat yang ia pancarkan meski sedang berdiri di atas perahu yang melaju deras di sungai.
Perkenalan Awal: Siapa Itu Dikha?
Nama Dikha mulai dikenal luas setelah video penampilannya dalam ajang Pacu Jalur viral di media sosial, terutama TikTok. Akun @blue.sky1353 yang memuat video tersebut menjadi viral dan menyebarkan keindahan budaya Melayu Riau ke seluruh dunia. Dalam ajang bergengsi ini, Dikha merupakan bagian dari tim Tuah Koghi, salah satu tim yang diunggulkan dalam kompetisi tahunan yang rutin digelar di Tepian Narosa, Kabupaten Kuantan Singingi.
Pacu Jalur sendiri adalah warisan budaya turun-temurun yang sudah ada sejak abad ke-18. Perlombaan perahu panjang ini tidak hanya sekadar adu cepat, tetapi juga sarat akan makna filosofis, tradisi, dan kebanggaan desa. Setiap desa mengirimkan tim terbaiknya untuk bertanding, dan kemenangan dalam Pacu Jalur bisa menjadi kehormatan besar bagi masyarakat setempat.
Siapa Itu "Tukang Tari"?
Dalam perlombaan Pacu Jalur, selain para pendayung pria yang bekerja keras mendayung perahu secepat kilat, ada satu posisi istimewa yang disebut tukang tari . Tugas utama tukang tari adalah menari di ujung perahu sambil menjaga keseimbangan selama jalannya pertandingan. Anak-anak yang dipilih untuk menjadi tukang tari biasanya berusia antara 6 hingga 13 tahun, karena dinilai memiliki kecepatan refleks dan kelenturan tubuh yang baik.
Dikha, pada usia yang masih sangat muda, berhasil meraih kesempatan langka ini. Ia tidak hanya tampil percaya diri, tetapi juga menunjukkan ekspresi wajah dan gerakan tari yang begitu memukau. Meskipun harus berdiri di atas perahu yang melaju kencang di atas permukaan air, Dikha tetap stabil dan fokus, menari dengan anggun namun penuh semangat.
Atraksi yang Menginspirasi Dunia
Keistimewaan Dikha tak hanya terletak pada kemampuan teknisnya, tetapi juga pada penampilannya yang penuh nuansa budaya. Saat tampil, Dikha selalu mengenakan pakaian adat Melayu lengkap dengan tanjak (peci khas Melayu), sehingga menonjolkan identitas lokal yang kuat. Pilihan kostum ini ternyata memberikan daya tarik tersendiri, baik bagi masyarakat Indonesia maupun penonton internasional.
Video aksi Dikha menari di atas perahu pun menjadi viral dan ditonton jutaan kali. Bahkan, beberapa influencer asing ikut memparodikan gerakan tarian Dikha. Lebih mengejutkan lagi, akun resmi klub sepak bola Eropa, Paris Saint-Germain (PSG), ikut mengunggah video penampilan Dikha di platform TikTok mereka, membuktikan bahwa prestasi anak bangsa ini benar-benar mampu menembus batas negara.
Kisah Perjalanan Seorang Tukang Tari Cilik
Menjadi seorang tukang tari di ajang Pacu Jalur tentu bukan perkara mudah. Dibutuhkan latihan intensif, keberanian luar biasa, serta dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar. Dikha sendiri mengaku bahwa ia sudah bercita-cita menjadi tukang tari sejak kecil. Impian itu akhirnya terwujud, dan ia bersyukur bisa menjadi bagian dari pelestarian budaya daerahnya.
“Senang, Alhamdulillah bisa ikut melestarikan pacu jalur. Cita-cita dari dulu pengen jadi tukang tari, lalu tercapai,” tutur Dikha dalam salah satu sesi wawancara.
Dikha: Simbol Harapan Baru Budaya Lokal
Kisah Dikha menjadi inspirasi baru bagi generasi muda Indonesia untuk lebih peduli terhadap budaya tradisional. Di tengah gempuran budaya pop global, keberhasilan Dikha membawa seni Pacu Jalur ke kancah internasional menunjukkan bahwa budaya lokal juga memiliki daya tarik yang luar biasa jika dikemas dengan baik.