NO SENSOR Video Kendari 1 vs 7 Durasi 12 Menit di Mediafire, Awas UU ITE Mengancam!

video-pixabay-
NO SENSOR Video Kendari 1 vs 7 Durasi 12 Menit di Mediafire, Awas UU ITE Mengancam!
Viral di TikTok Video Kendari 1 vs 7 Durasi 12 Menit di Videy Jadi Sorotan, Ternyata Ini Makna Sebenarnya
Belakangan ini, jagat media sosial kembali dihebohkan oleh sebuah video yang beredar luas di TikTok. Video dengan narasi bertuliskan "Kendari 1 vs 7 durasi 12 menit" menjadi viral dan memicu rasa penasaran warganet. Banyak yang langsung mengaitkan kata "Kendari" dalam judul video tersebut dengan Kota Kendari, ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara.
Namun, benarkah video tersebut benar-benar berkaitan dengan Kota Kendari? Atau justru ini hanya trik untuk menarik perhatian publik?
Tren Baru di TikTok: Video "Kendari 1 vs 7"
Video yang memuat narasi "Kendari 1 vs 7 durasi 12 menit" mulai bermunculan di TikTok beberapa hari terakhir. Judul tersebut disertai dengan emoji-emoji yang memancing rasa ingin tahu. Tak sedikit warganet yang langsung mengaitkan video ini dengan konten eksplisit atau berbau kekerasan.
Akibatnya, banyak pengguna media sosial yang mencari-cari video tersebut di berbagai platform. Sayangnya, hal ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menyebarkan tautan mencurigakan. Mereka mengatasnamakan "video lengkap" atau "versi full" dengan tujuan mengelabui pengguna agar mengakses situs-situs ilegal.
Nama Kota Dijadikan "Umpan" untuk Konten Sensitif
Penggunaan nama daerah seperti "Kendari" dalam narasi video viral ini sebenarnya bukan hal baru. Fenomena seperti ini sering terjadi di media sosial, di mana nama kota atau istilah lokal digunakan sebagai "umpan" untuk menarik klik.
Namun, ternyata tidak ada hubungan langsung antara video tersebut dengan wilayah geografis yang disebutkan. Hal ini berpotensi mencoreng nama baik daerah bersangkutan, terutama jika masyarakat awam langsung mengaitkan video tersebut dengan Kota Kendari.
Waspadai Tautan Phishing dan Penipuan Online
Dalam kolom komentar beberapa video di TikTok, banyak ditemukan akun mencurigakan yang membagikan tautan ke situs tidak dikenal. Narasi seperti "nonton versi lengkap di sini" atau "sudah ada di akun ini" kerap digunakan untuk mengecoh pengguna agar mengklik tautan tersebut.
Perlu diingat, tindakan semacam ini bisa berpotensi sebagai phishing, penipuan, atau bahkan penyebaran malware. Selain itu, mengakses atau menyebarkan konten ilegal bisa menimbulkan risiko hukum bagi pengguna yang tidak hati-hati.
Media Sosial Butuh Kecerdasan Digital
Konten viral dengan istilah terselubung atau akronim bukanlah hal baru di dunia maya. Banyak dari mereka menggunakan kode atau bahasa khusus untuk menghindari deteksi algoritma media sosial. Misalnya, penggunaan angka atau nama kota sebagai sandi untuk menyembunyikan konten sensitif.
Oleh karena itu, penting bagi pengguna internet, khususnya generasi muda, untuk memiliki kesadaran digital. Bijak dalam menggunakan media sosial, tidak mudah terprovokasi oleh judul sensasional, serta memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya adalah sikap yang harus terus dikembangkan.
Apa Arti Sebenarnya dari Kata "Kendari" dalam Video Itu?
Dari beberapa informasi yang beredar, istilah “Kendari” dalam video tersebut bukanlah merujuk pada Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Menurut akun TikTok @rahmat.ali3195, kata “Kendari” dalam konteks ini merupakan akronim dari frasa:
“Kendu bARu laRI”
Frasa ini biasanya digunakan dalam konten-konten yang bermuatan tidak pantas atau konten eksplisit. Penggunaan akronim atau plesetan seperti ini bertujuan untuk menghindari sistem moderasi otomatis di media sosial seperti TikTok.
Dengan demikian, video tersebut bukanlah sesuatu yang berkaitan dengan peristiwa nyata di Kota Kendari, melainkan hanya trik untuk menarik perhatian publik dan mengelabui algoritma platform.