Bendera One Piece Berkibar di Indonesia: Simbol Perlawanan atau Hanya Tren Sesaat? Viral Jelang HUT RI 2025

Bendera One Piece Berkibar di Indonesia: Simbol Perlawanan atau Hanya Tren Sesaat? Viral Jelang HUT RI 2025

One Piece-Instagram-

Bendera One Piece Berkibar di Indonesia: Simbol Perlawanan atau Hanya Tren Sesaat? Viral Jelang HUT RI 2025
Jelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025, suasana kemerdekaan kembali memanas — bukan hanya di lapangan banteng atau di halaman rumah warga, tapi juga di linimasa media sosial. Yang mengejutkan, selain bendera merah putih yang berkibar di tiang-tiang tinggi, muncul fenomena unik: bendera One Piece ikut berkibar di berbagai penjuru negeri.

Ya, Anda tidak salah baca. Bendera hitam dengan gambar tengkorak bertopi topi jerami dan dua tengkorak kecil di sampingnya — identik dengan dunia anime One Piece — kini muncul di teras rumah, balkon apartemen, hingga diunggah sebagai konten di TikTok dan Instagram. Fenomena ini langsung menjadi viral dan memicu perdebatan luas di kalangan netizen, mulai dari yang mendukung, menertawakan, hingga yang khawatir akan makna tersembunyi di balik aksi tersebut.



Viral Usai Arahan Prabowo: "Kibarkan Merah Putih"
Segalanya bermula dari seruan Menteri Pertahanan sekaligus mantan calon presiden, Prabowo Subianto, yang mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk memperingati HUT RI dengan mengibarkan bendera merah putih di setiap rumah. Seruan ini disambut antusias oleh masyarakat, dan tradisi gebyar kemerdekaan pun kembali bergema di seluruh penjuru tanah air.

Namun, tak disangka, seruan tersebut justru memicu respons kreatif dari sebagian warga muda. Di tengah semangat nasionalisme yang digelorakan, muncul pula bendera hitam bergambar bajak laut dari anime One Piece. Bukan sebagai pengganti, melainkan sebagai simbol tambahan — kadang dikibarkan di samping, di bawah, atau bahkan digabung dengan bendera nasional.

Apa Itu Bendera One Piece?
Bagi penggemar anime, bendera ini dikenal sebagai Jolly Roger milik Kelompok Bajak Laut Topi Jerami (Straw Hat Pirates), dipimpin oleh Monkey D. Luffy. Dalam dunia One Piece, setiap kelompok bajak laut memiliki bendera unik yang mencerminkan identitas, semangat, dan perjuangan mereka.



Bendera One Piece sendiri berwarna hitam dengan gambar tengkorak utama yang memakai topi jerami khas Luffy, serta dua tengkorak kecil di kedua sisinya. Secara visual, bendera ini terlihat menyeramkan, tetapi bagi para penggemar, ia justru melambangkan kebebasan, persahabatan, dan perjuangan melawan tirani.

Makna Simbolik: Lebih dari Sekadar Gambar Tengkorak
Di balik kesan "seram", bendera One Piece menyimpan makna mendalam yang selama ini menjadi inti dari cerita One Piece. Dalam alur cerita, bajak laut bukan sekadar penjahat laut, melainkan simbol penolakan terhadap sistem yang korup dan penindasan oleh penguasa.

Dalam dunia One Piece, Marine (militer dunia) dan Pemerintah Dunia sering digambarkan sebagai entitas yang otoriter, diskriminatif, dan tidak adil. Sementara para bajak laut seperti Luffy dan kawan-kawan justru berjuang untuk kebebasan, keadilan, dan hak setiap individu untuk menentukan takdirnya sendiri.

"Bendera hitam ini bukan simbol kejahatan, tapi simbol perlawanan," tulis akun TikTok @galuhpurba.1 dalam sebuah video yang telah ditonton lebih dari 2 juta kali. "Sama seperti rakyat yang berani menentang ketidakadilan, meskipun menghadapi kekuatan besar."

Dari Anime ke Realitas: Apakah Ini Kritik Sosial?
Banyak netizen mulai mengaitkan fenomena pengibaran bendera One Piece dengan situasi sosial dan politik Indonesia saat ini. Di tengah berbagai kebijakan pemerintah yang kontroversial, seperti isu pajak di media sosial, dugaan penjualan data pribadi warga, hingga kebijakan ekonomi yang dinilai memberatkan rakyat kecil, sebagian masyarakat merasa semangat keadilan mulai memudar.

"Kibarkan bendera setengah tiang seluruh Indonesia, karena telah gugurnya keadilan di negeri ini," tulis akun @Digmint, menciptakan metafora kuat yang langsung viral.

Ada pula yang membandingkan sejarah bendera merah putih dengan kondisi saat ini. "Bendera merah putih dulu lahir dari perlawanan — warna biru Belanda disobek oleh pejuang kita. Tapi sekarang, rasa nasionalisme itu seperti dikikis perlahan oleh sistem yang lebih mementingkan pejabat daripada rakyat," ujar @2H2_real, menambahkan nuansa kritik sosial yang tajam.

Respon Publik: Dukungan, Tertawa, hingga Kecaman
Fenomena ini memicu reaksi yang sangat beragam. Di satu sisi, anak muda dan penggemar anime menyambutnya sebagai bentuk ekspresi kreatif dan kritik halus terhadap kondisi bangsa. Mereka melihatnya sebagai cara untuk menyampaikan pesan tanpa harus turun ke jalan.

"Kita nggak bisa teriak langsung, tapi kita bisa kibarkan bendera. Simbol itu kuat," kata Raka, mahasiswa asal Yogyakarta, saat ditemui di sebuah acara cosplay kemerdekaan.

Namun, tidak sedikit pula yang mengecam aksi ini. Beberapa tokoh masyarakat dan purnawirawan TNI menilai bahwa mengibarkan bendera asing — apalagi bendera bajak laut — di samping bendera merah putih adalah bentuk penghinaan terhadap simbol negara.

"Merah putih adalah darah para pahlawan. Jangan sampai dikotori dengan simbol yang tidak punya dasar historis di Indonesia," tegas Letjen (Purn.) Agus Suryo.

Pemerintah Angkat Bicara: Apakah Ini Melanggar Hukum?
Hingga kini, pemerintah belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait fenomena bendera One Piece. Namun, berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, pengibaran bendera asing di tempat umum diperbolehkan hanya dalam konteks tertentu, seperti hubungan diplomatik atau acara internasional.

Mengibarkan bendera fiksi dari anime, meskipun tidak eksplisit dilarang, bisa dianggap melanggar etika penghormatan terhadap simbol negara jika ditempatkan dalam posisi yang setara atau lebih tinggi dari bendera merah putih.

Namun, selama bendera merah putih tetap dikibarkan di posisi utama dan tertinggi, secara teknis tidak melanggar hukum. Ini membuat ruang bagi masyarakat untuk mengekspresikan diri, meskipun tetap harus diimbangi dengan kesadaran akan nilai-nilai kebangsaan.

One Piece dan Nasionalisme: Pertemuan Budaya Pop dan Realitas Sosial
Yang menarik, fenomena ini mencerminkan bagaimana budaya pop global, khususnya anime Jepang, telah menyatu dengan realitas sosial Indonesia. Generasi muda tidak lagi hanya menonton anime sebagai hiburan, tetapi mengadopsi nilai-nilai di dalamnya sebagai panduan moral dan kritik sosial.

One Piece, dengan tema kebebasan, perlawanan, dan persatuan, ternyata menyentuh relung yang sama dengan semangat perjuangan para pahlawan kemerdekaan. Meski berbeda zaman dan konteks, semangat "melawan penindasan" tetap relevan.

"Kita hidup di era yang berbeda. Dulu melawan penjajah fisik, sekarang melawan penindasan sistemik. Kalau dulu bendera merah putih yang berkibar, sekarang mungkin bendera hitam juga jadi simbol perlawanan bagi generasi muda," komentar Dr. Dina Santi, dosen sosiologi budaya dari Universitas Gadjah Mada.

Akankah Ini Jadi Tren Tahunan?
Dengan viralnya fenomena ini, tidak menutup kemungkinan bahwa pengibaran bendera One Piece akan menjadi bagian dari tradisi kemerdekaan ala anak muda di tahun-tahun mendatang. Beberapa komunitas anime bahkan sudah merencanakan "One Piece Merdeka Fest" sebagai bentuk perayaan yang menggabungkan nasionalisme dan budaya pop.

Baca juga: Dituding Jadi Ayah Kandung Anak Erika Carlina, Siapa Sebenarnya DJ Ohim? Simak Fakta dan Perbedaan Usia dengan DJ Bravy & DJ Panda

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya