Profil Tampang Diki Sosok yang Diduga Mengkhianati Gus Kautsar, Lengkap dari Umr, Agama dan Akun Instagram

Diki-Instagram-
Profil Tampang Diki Sosok yang Diduga Mengkhianati Gus Kautsar, Lengkap dari Umr, Agama dan Akun Instagram
Siapa Diki? Sosok Penderek Terdekat yang Mengkhianati Gus Kautsar, Kisah Pilu 11 Tahun Kepercayaan yang Pecah di Tengah Harapan Umat
Dunia pesantren dan dunia keagamaan kembali dikejutkan oleh sebuah pengakuan mengejutkan dari salah satu tokoh ulama muda yang dikenal tegas dan kharismatik, Gus Kautsar. Pimpinan Pondok Pesantren Al Falah Ploso, Kediri, ini tampil dalam acara Teras Gubuk pada 2 Agustus 2025, dengan wajah yang terlihat berat, namun penuh ketegasan. Di hadapan ratusan jamaah yang hadir secara langsung maupun menyaksikan melalui siaran langsung di platform digital, Gus Kautsar membuka luka terdalam dalam perjalanan dakwahnya: dikhianati oleh sosok yang selama 11 tahun setia mendampinginya.
Pengakuan ini bukan sekadar kisah pribadi, melainkan cerminan dari kompleksitas hubungan kepercayaan dalam dunia spiritual dan organisasi keagamaan. Di tengah maraknya kasus penyalahgunaan nama tokoh agama untuk kepentingan pribadi, Gus Kautsar menjadi korban terbaru dari dugaan pengkhianatan oleh orang terdekat—sosok yang selama ini dipercaya sebagai penderek, atau asisten pribadi yang membantu urusan harian sang kiai.
Dari Kepercayaan ke Kekecewaan: 11 Tahun Bersama Berakhir Pahit
Dalam kesaksiannya di Teras Gubuk, Gus Kautsar mengungkapkan bahwa selama lebih dari satu dekade, ia menjalin hubungan kerja yang erat dengan seorang asisten yang disebut-sebut bernama Diki. Sosok ini, menurut Gus Kautsar, bukan hanya membantu urusan logistik dan jadwal kegiatan, tetapi juga menjadi perantara antara dirinya dan masyarakat yang ingin mengundangnya sebagai penceramah.
Namun, rasa hormat dan kepercayaan itu kini retak. Gus Kautsar mengungkapkan bahwa Diki diduga telah menyalahgunakan nama besarnya untuk mengatur acara, meminta bayaran, bahkan memalsukan izin kehadiran sang kiai tanpa sepengetahuannya.
“Saya baru menyadari bahwa nama saya bisa ‘dijual’,” ujar Gus Kautsar dengan suara bergetar. “Dan yang menjual itu bukan orang luar, melainkan orang yang selama ini saya percaya, yang saya anggap seperti keluarga sendiri.”
Lebih menyedihkan lagi, Gus Kautsar mengungkapkan bahwa selama hampir dua minggu terakhir, ia menerima puluhan laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan. Ada yang sudah membayar puluhan juta rupiah untuk mengundangnya, namun Gus Kautsar sama sekali tidak pernah menerima informasi tentang acara tersebut. Bahkan, ada yang sudah menyiapkan panggung dan konsumsi, namun sang kiai tak kunjung datang karena memang tidak pernah diundang secara resmi.
“Saya menerima banyak pesan, telepon, bahkan tangisan dari panitia acara yang kecewa. Mereka bilang sudah bayar mahal, tapi saya tidak datang. Saya pun bingung, karena saya tidak pernah tahu ada acara itu. Setelah diselidiki, ternyata ada pihak yang mengatasnamakan saya,” jelasnya.
Siapa Diki? Sosok Misterius yang Jadi Pusat Perbincangan
Meski Gus Kautsar tidak menyebutkan nama secara eksplisit, publik langsung berspekulasi. Dalam unggahan di akun TikTok @balane_guse yang menyiarkan langsung acara tersebut, netizen mulai mengaitkan sosok yang dimaksud dengan seseorang bernama Diki, yang disebut berasal dari Tegal. Banyak yang meyakini bahwa Diki adalah adik dari Dani Zakaria, seorang tokoh yang juga dikenal dalam lingkaran keagamaan tertentu.
Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari Gus Kautsar maupun pihak terkait mengenai identitas lengkap Diki. Akun Instagram milik Diki pun belum teridentifikasi secara pasti, meskipun banyak akun palsu yang mulai bermunculan dan diserbu oleh netizen.
“Diki adiknya Dani Zakaria bukan ya?” tanya akun @rotibuaya00 dalam kolom komentar, yang langsung mendapat ratusan balasan dari netizen lain yang mencoba mengungkap jejak digital sang penderek.
Beberapa netizen bahkan mulai menggali jejak-jejak lama di media sosial, mencari bukti-bukti keterlibatan Diki dalam pengaturan acara keagamaan yang melibatkan Gus Kautsar. Namun, hingga kini, belum ada bukti kuat yang bisa menghubungkan secara langsung Diki dengan praktik penipuan yang disebutkan.
Teguran Moral: “Kamu Bukan Santri yang Seharusnya”
Yang membuat pengakuan Gus Kautsar semakin menyentuh adalah ketika ia menegaskan bahwa masalah ini bukan sekadar soal uang atau bayaran, melainkan soal akhlak dan amanah. Dalam dunia pesantren, kepercayaan adalah hal yang paling suci. Seorang santri atau asisten yang dipercaya harus menjaga nama baik kiai, bukan malah memperalatnya.
“Saya berterima kasih atas jasanya selama 11 tahun,” ujar Gus Kautsar dengan nada penuh kehormatan. “Tapi mulai hari ini, saya tidak bisa lagi melanjutkan kebersamaan. Karena kamu bukan seorang santri yang semestinya. Seorang santri tidak boleh seperti itu. Tapi kamu memilih jalan itu, tidak masalah. Saya hormati pilihanmu.”
Kalimat itu dilontarkan bukan dengan nada dendam, melainkan sebagai bentuk teguran moral yang tegas. Bagi Gus Kautsar, integritas lebih penting daripada kesetiaan buta. Ia tidak ingin nama baik pesantren, ajaran agama, dan kepercayaan umat dirusak oleh tindakan segelintir orang yang menyalahgunakan kepercayaan.
Bukan Soal Uang: Penjelasan Gus Kautsar Soal Jadwal Ceramah
Dalam kesempatan yang sama, Gus Kautsar juga meluruskan salah satu kesalahpahaman publik selama ini. Banyak yang mengira bahwa untuk mengundangnya sebagai penceramah, dibutuhkan bayaran besar atau bahkan “administrasi khodam” — istilah yang merujuk pada sistem perantara spiritual yang kontroversial.
“Saya jadi agak masuk akal ketika banyak orang protes bahwa saya tidak datang,” ujarnya. “Kalian mau bayar berapa pun, jika saya tidak datang, maka saya tidak datang. Ini bukan karena faktor uang. Saya tidak pernah menetapkan bayaran khusus. Saya datang karena panggilan hati, karena kebutuhan umat, bukan karena transaksi.”
Gus Kautsar menegaskan bahwa kehadirannya di sebuah acara ditentukan oleh ketersediaan waktu, kesesuaian tema, dan komunikasi langsung dengan panitia. Ia tidak pernah menunjuk perantara resmi untuk mengatur jadwalnya, apalagi memungut biaya melalui pihak ketiga.
“Kalau ada yang mengaku bisa mengatur jadwal saya dengan bayaran, itu bukan dari saya. Itu penipuan,” tegasnya.
Reaksi Netizen: Dari Dukungan hingga Klarifikasi
Pengakuan Gus Kautsar langsung viral di media sosial. Video dari akun @balane_guse telah ditonton lebih dari 2 juta kali dalam waktu 24 jam. Ribuan komentar membanjiri unggahan tersebut, dengan mayoritas netizen menyatakan dukungan dan simpati terhadap Gus Kautsar.
“Semoga Gus Kautsar diberi kekuatan. Orang-orang seperti ini harus diingatkan, bukan dimusuhi,” tulis akun @vananizen.
Sementara akun @voucheralfamart menambahkan, “Yang nanya kenapa disampaikan di umum, coba dipikir karena oknum ini menggunakan nama Gus Kautsar. Jadi perlu penjelasan ini supaya meluruskan kabar yang simpang siur.”