The Winning Try Episode 9 Sub Indo serta Link dan Spoiler Bukan LK21 tapi di VIU: Peringatan Keras untuk Coach Nak-gyeon

The winning-Instagram-
The Winning Try Episode 9 Sub Indo serta Link dan Spoiler Bukan LK21 tapi di VIU: Peringatan Keras untuk Coach Nak-gyeon
Nonton Drakor The Winning Try Episode 9-10 Sub Indo dan Spoiler serta Link di VIU bukan LK21: Konflik Internal dan Emosi Menghiasi Perjuangan Tim Rugby
Jumat, 22 Agustus 2025 – Dunia drama Korea kembali diguncang oleh kisah penuh gairah, persahabatan, dan perjuangan dalam serial terbaru Netflix, The Winning Try. Dua episode terbaru, yaitu episode 9 dan 10, yang tayang pada 22 dan 23 Agustus 2025, sukses memperdalam narasi kompleks para tokohnya, sambil mempertahankan tensi tinggi yang membuat penonton tidak bisa berkedip. Dari konflik internal tim, drama cinta segitiga, hingga tekanan dari sistem pendidikan yang kaku, semuanya menyatu dalam dua episode yang sarat makna dan emosi.
Kebijakan Kontroversial dari Sekolah: Rugby vs. Aerobik
Episode 9 dibuka dengan kejutan besar dari pihak sekolah. Manajemen mengeluarkan kebijakan baru yang kontroversial: Coach Ju Ga-ram dan Heung-nam harus bergantian melatih tim rugby dan tim aerobik wanita. Keputusan ini langsung menuai kritik dari para pemain dan staf pelatih, karena jelas-jelas mengancam fokus dan konsistensi tim rugby yang sedang berada di ambang kebangkitan.
Ga-ram, yang sejak awal dikenal sebagai pelatih tegas dan penuh dedikasi, terlihat frustasi. Ia merasa bahwa sistem sekolah lebih mementingkan citra dan keseimbangan antar ekstrakurikuler daripada prestasi dan semangat juang tim. Sementara itu, Heung-nam, yang sebenarnya lebih nyaman dengan tim aerobik, terlihat bimbang antara loyalitas terhadap sekolah dan tanggung jawabnya terhadap tim rugby.
Keputusan ini bukan hanya soal jadwal latihan, tetapi juga simbol dari ketidakpercayaan pihak sekolah terhadap tim rugby. Bagi para pemain muda yang sudah bekerja keras, ini terasa seperti pengkhianatan.
Seong-jun: Pesimisme di Tengah Tekanan
Salah satu tokoh utama, Seong-jun, mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan mental. Sebagai kapten tim, ia merasa beban ada di pundaknya. Dengan pelatih yang terpecah perhatiannya dan tekanan dari pihak sekolah, Seong-jun mulai meragukan apakah timnya bisa bertahan hingga kompetisi nasional.
Dalam salah satu adegan menyentuh, ia duduk sendirian di lapangan rugby malam hari, memandang bola yang tergeletak di rumput. Dialog monolognya mengungkapkan rasa takut akan kegagalan, kekecewaan terhadap sistem, dan keraguan terhadap masa depan tim. “Apa semua kerja keras ini sia-sia?” ujarnya pelan, suaranya bergetar.
Namun, di balik pesimismenya, masih ada percikan harapan. Seong-jun bukan tipe orang yang mudah menyerah. Dan penonton dibuat penasaran: apakah ia akan menemukan solusi, atau justru menjadi korban dari sistem yang tidak adil?
Peringatan Keras untuk Coach Nak-gyeon
Sementara itu, Coach Nak-gyeon, pelatih senior yang selama ini menjadi mentor bagi Ga-ram, mendapat teguran keras dari Wakil Kepala Sekolah. Dalam rapat tertutup, ia diperingatkan bahwa kesalahan sekecil apa pun bisa menghancurkan karier dan reputasinya selama puluhan tahun. Ini bukan sekadar ancaman, tapi bentuk tekanan psikologis yang terstruktur dari pihak manajemen.
Nak-gyeon, yang dikenal sebagai sosok tegas namun adil, terlihat terguncang. Ia menyadari bahwa di balik kebijakan yang tampak netral, ada kekuasaan yang ingin menjatuhkan tim rugby secara perlahan. Namun, alih-alih menyerah, ia mulai merancang strategi diam-diam—mungkin untuk melindungi tim, atau bahkan membalas kezaliman sistem dari dalam.
Kepergian Bae I-ji: Adegan Emosional yang Meninggalkan Bekas
Salah satu momen paling menyentuh dalam episode 9 datang dari keputusan Bae I-ji untuk meninggalkan universitas. Ia merasa tersisih, tidak lagi merasa menjadi bagian dari tim, dan memilih jalan keluar dengan pindah ke kampus lain. Kepergiannya bukan hanya kehilangan anggota tim, tapi juga kehilangan simbol semangat dan kehangatan dalam kelompok.
Adegan perpisahan antara I-ji dan Ju Ga-ram menjadi sorotan utama. Dalam hujan rintik-rintik di depan gerbang kampus, I-ji menatap Ga-ram lama sebelum akhirnya mengecup pipinya dengan lembut. Tidak ada dialog panjang, hanya tatapan yang penuh makna—antara rasa sayang, penyesalan, dan harapan yang tak terucap.
Adegan ini langsung viral di media sosial, dengan tagar #IjiGaram trending di Twitter dan TikTok. Banyak penonton yang menyebutnya sebagai “ciuman paling bermakna di drama Korea tahun ini”.
Cinta Segitiga yang Memanas: Ung, Woo-jin, dan Seong-jun
Di sisi lain, konflik romantis dalam tim juga semakin memanas. Ung, yang selama ini diam-diam menyukai Woo-jin, akhirnya mulai menunjukkan perasaannya. Namun, saat ia hendak mengungkapkan cinta, Woo-jin tiba-tiba menghilang tanpa jejak.
Ia meninggalkan ponselnya di loker, jaketnya tergantung di ruang ganti, dan tidak memberi kabar sama sekali. Semua anggota tim panik, terutama Seong-jun, yang justru merasa cemburu meski ia tidak mengakui perasaannya secara terbuka.
Kecemburuan Seong-jun bukan hanya karena ia menyukai Woo-jin, tapi juga karena ia merasa dikhianati—baik oleh teman, maupun oleh dirinya sendiri yang tidak bisa jujur. Ketegangan antara ketiganya mencapai titik didih, dan penonton dibuat menebak-nebak: Apakah Woo-jin kabur karena tekanan? Atau ada alasan lain yang lebih dalam?
Episode 10: Krisis Internal dan Perlawanan terhadap Sistem
Episode 10 diprediksi akan menjadi salah satu episode paling emosional sepanjang seri. Dengan tim yang terpecah, pelatih yang diawasi ketat, dan salah satu anggota menghilang, tekanan mencapai puncak.