Profil Tampang Puspita Aulia, Istri Mohamad Ilham Pradipta Kepala Cabang BRI yang Tewas Akibat Diculik, Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG

Profil Tampang Puspita Aulia, Istri Mohamad Ilham Pradipta  Kepala Cabang BRI yang Tewas Akibat Diculik, Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG

Ilham-Instagram-

Profil Tampang Puspita Aulia, Istri Mohamad Ilham Pradipta Kepala Cabang BRI yang Tewas Akibat Diculik, Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG

Tragedi Mengerikan di Balik Kematian Kepala Cabang BRI: Istri Syok, Polisi Buru Otak Pelaku



Dunia perbankan dikejutkan dengan kabar tragis meninggalnya Mohamad Ilham Pradipta (37), seorang kepala kantor cabang pembantu (KCP) Bank BRI Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Pria yang dikenal ramah, profesional, dan disukai rekan kerja itu ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di sebuah area persawahan di Bekasi, setelah sempat dilaporkan hilang akibat penculikan. Kasus ini bukan hanya mengguncang keluarga, tetapi juga membuat publik terhenyak atas kebrutalan yang terjadi.

Ilham dilaporkan hilang sejak Rabu (20/8) malam. Ia terakhir kali terlihat meninggalkan kantornya sekitar pukul 19.30 WIB. Namun, hingga tengah malam, keluarga tidak mendapatkan kabar dari pria yang dikenal taat beragama dan rajin menunaikan salat itu. Kekhawatiran pun memuncak, terlebih saat ponselnya tidak bisa dihubungi.

Pagi harinya, kabar paling memilukan datang. Sekitar pukul 05.30 WIB, Kamis (21/8), jenazah Ilham ditemukan oleh seorang penggembala sapi di kawasan persawahan Kampung Karang Sambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban dalam keadaan terikat — matanya, tangan, dan kakinya dibalut lakban. Luka-luka yang terdapat di tubuhnya mengindikasikan adanya kekerasan sebelum ajal menjemput.



Istri Hancur Hati, Keluarga Minta Keadilan
Kehilangan suami tercinta secara tragis membuat PU, istri Ilham, terpukul hingga tak percaya. Dalam sesi wawancara singkat usai pemakaman di TPU Situgede, Kota Bogor, Kamis dini hari, PU menangis terisak sambil memohon agar keadilan segera ditegakkan.

“Kenapa suami saya yang baik, yang selalu membantu orang, justru diperlakukan seperti ini? Kenapa dia yang jadi korban?” ujarnya dengan suara bergetar, mencoba menahan amarah dan kesedihan yang membuncah.

PU mengungkapkan bahwa Ilham bukan hanya seorang suami yang penyayang, tetapi juga ayah yang penuh perhatian terhadap anak-anak mereka. “Dia selalu pulang tepat waktu, tidak pernah terlibat masalah, dan sangat dihormati di lingkungan kerja maupun tetangga. Saya benar-benar tidak mengerti, apa motif di balik kejahatan ini,” lanjutnya.

Keluarga besar korban pun mendesak aparat kepolisian untuk segera mengungkap pelaku utama di balik tragedi ini. Mereka meminta kasus ini tidak hanya berhenti pada penangkapan pelaku lapangan, melainkan sampai ke akar masalah: siapa dalang di balik penculikan dan pembunuhan sadis tersebut.

“Kami berharap polisi bisa mengungkap siapa otak di balik ini semua. Tangkap pelakunya, ungkap motifnya, dan pastikan mereka mendapat hukuman setimpal. Kami butuh keadilan, bukan hanya penangkapan semu,” tegas salah satu kerabat korban.

Empat Pelaku Ditangkap, Polisi Fokus Kejar Otak Kejahatan
Hingga Jumat (22/8), tim gabungan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya telah berhasil menangkap empat orang pelaku yang diduga terlibat dalam aksi penculikan Ilham. Namun, menurut penjelasan Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Resa Fiardi Marasabessy, keempat tersangka tersebut bukanlah eksekutor pembunuhan.

“Empat pelaku yang diamankan ini murni berperan dalam penculikan. Mereka yang menjemput korban, membawanya ke lokasi terpencil, dan mengikatnya. Tapi bukan mereka yang melakukan penganiayaan hingga menyebabkan kematian,” jelas Resa dalam konferensi pers singkat.

Polisi kini sedang memperdalam pemeriksaan terhadap keempat pelaku untuk mengungkap siapa dalang di balik aksi keji ini. Dugaan kuat mengarah pada adanya aktor intelektual yang memberikan perintah atau membiayai aksi kriminal tersebut. Motif pembunuhan juga masih menjadi fokus utama penyelidikan.

Beberapa spekulasi sempat beredar di masyarakat, mulai dari motif ekonomi hingga konflik internal perbankan. Namun, pihak kepolisian belum memberikan konfirmasi resmi terkait hal tersebut. “Kami tidak ingin spekulasi liar berkembang. Semua informasi akan kami sampaikan secara resmi begitu bukti dan fakta hukum cukup kuat,” tegas Resa.

Korban Dikenal Baik, Tidak Pernah Bermasalah
Sebelum tragedi ini terjadi, Ilham dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan disiplin. Rekan-rekan kerjanya di BRI Cempaka Putih menggambarkan Ilham sebagai pimpinan yang tegas namun humanis. Ia dikenal sering membantu nasabah yang kesulitan, bahkan tak segan memberikan solusi di luar tugasnya sebagai bankir.

“Pak Ilham itu teladan. Tidak pernah marah-marah, selalu datang lebih awal, dan sangat peduli terhadap karyawan. Kami benar-benar kehilangan,” ujar salah satu staf BRI yang enggan disebutkan namanya.

Tetangga korban di kawasan Bogor juga menggambarkan Ilham sebagai pribadi yang jauh dari konflik. “Beliau rajin salat berjemaah, suka bantu warga, dan tidak pernah ribut dengan siapa pun. Saya benar-benar tidak menyangka bisa terjadi hal seperti ini,” ucap seorang warga.

Kasus Ini Jadi Perhatian Nasional
Tragedi kematian Ilham Pradipta bukan sekadar kasus kriminal biasa. Ini adalah peringatan keras bagi keamanan masyarakat, terutama bagi pekerja profesional yang kerap membawa uang atau dianggap memiliki akses finansial besar. Banyak pihak mulai mempertanyakan sistem pengamanan bagi karyawan perbankan, terutama yang bertugas di kantor cabang kecil.

Serikat pekerja perbankan sudah menyatakan keprihatinan mendalam dan mendesak manajemen BRI untuk meningkatkan perlindungan bagi karyawannya. “Kami minta BRI segera mengevaluasi sistem keamanan, termasuk pengawalan atau penjadwalan kerja di jam rawan,” ujar perwakilan Serikat Karyawan BRI.

Pesan dari Keluarga: Keadilan Harus Ditegakkan
Bagi keluarga, kepergian Ilham bukan hanya kehilangan seorang suami dan ayah, tapi juga runtuhnya kepercayaan terhadap rasa aman di tengah masyarakat. PU berharap, dari kasus ini, tidak ada lagi keluarga yang harus merasakan penderitaan yang sama.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya