Tragedi Mengerikan di Medan: Pacar Tega Siksa hingga Bunuh Kekasihnya, Paksa Minum Air Kencing dan Masukkan Botol ke Alat Vital

Kasus ini juga menjadi alarm keras bagi masyarakat untuk lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan dalam pacaran atau pernikahan. Pengendalian, isolasi sosial, larangan menggunakan ponsel, hingga penghinaan verbal dan fisik adalah bentuk kekerasan yang sering diabaikan, padahal bisa berkembang menjadi tindak pidana serius.

Dukungan untuk Korban dan Keluarga
Hingga kini, pihak keluarga korban masih syok dan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Korban diketahui merupakan seorang janda yang memiliki anak, dan sedang berusaha membangun hidup baru saat bertemu dengan pelaku. Namun, harapan itu berakhir tragis di tangan orang yang seharusnya melindunginya.

Polrestabes Medan menyatakan akan memberikan pendampingan hukum dan psikologis kepada keluarga korban. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk tidak diam jika mengetahui adanya tindak kekerasan dalam hubungan.

“Jangan diam. Laporkan jika melihat atau mendengar kekerasan. Banyak korban yang terlambat diselamatkan karena orang di sekitarnya memilih tutup mata,” ujar Bayu.

Baca juga: Profil Tampang Sarinawati Staf DPRD yang Meninggal Dunia Akibat Aksi Demo Berujung Anarkis Bakar Gedung DPRD di Makassar, Lengkap: Umur, Agama dan IG

Pesan untuk Masyarakat: Waspadai Hubungan yang Tidak Sehat
Kasus ini menjadi pengingat bahwa cinta sejati tidak menyakitkan. Hubungan yang sehat harus dibangun atas dasar saling menghargai, kepercayaan, dan kemerdekaan. Jika ada tanda-tanda pengendalian, ancaman, atau kekerasan, itu adalah red flag yang harus segera diwaspadai.

Pihak kepolisian juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif melaporkan kasus-kasus seperti ini melalui layanan darurat atau lembaga perlindungan perempuan dan anak. “Jangan tunggu korban tewas. Cegah sejak dini,” tegas Bayu.

#KasusPembunuhanMedan #KDRT #KekerasanDalamPacaran #DavidChandra #PenyiksaanSadis #BeritaTerbaru #MedanHariIni #KorbanPerempuan #StopKDRT

Artikel ini terus diperbarui sesuai perkembangan penyidikan.

 

• « PREV
• 1
• 2