Hoax Atau Fakta! Indonesia Akan Turun Salju di Tahun 2026? Benarkah Bulan April?

Hoax Atau Fakta! Indonesia Akan Turun Salju di Tahun 2026? Benarkah Bulan April?

salju-pixabay-

Hoax Atau Fakta! Indonesia Akan Turun Salju di Tahun 2026? Benarkah Bulan April? Benarkah Indonesia Akan Turun Salju di Tahun 2026? Simak Fakta dan Analisisnya

Belakangan ini, jagat media sosial kembali dihebohkan dengan sebuah video pendek yang memprediksi bahwa Indonesia akan mengalami hujan salju pada tahun 2026. Video tersebut viral dan menyebar luas di berbagai platform digital, terutama TikTok, serta memicu reaksi dari berbagai kalangan netizen.



Dalam video yang beredar, tampil seperti siaran berita televisi profesional dengan logo dan judul "IKY News". Dengan latar belakang grafis yang menyerupai tayangan berita pada umumnya, video tersebut menyajikan narasi tentang prediksi turunnya salju di Indonesia pada tahun 2026 mendatang.

Salah satu unggahan yang ikut memviralkan video tersebut adalah akun @akunakjadiprasiden di TikTok. Dalam caption-nya, ia menulis:
"Emang benar Indonesia bakalan turun salju."

Tayangan ini bahkan dilengkapi dengan peta Indonesia yang sebagian besar wilayahnya diselimuti warna putih sebagai simbol penutupan salju. Tak pelak, hal ini membuat banyak orang terkejut dan mulai mempertanyakan kebenarannya.



Benarkah Indonesia Bisa Alami Hujan Salju?
Sebelum percaya begitu saja, penting untuk memahami fakta ilmiah dan geografis negara kita. Indonesia merupakan negara tropis yang berada tepat di garis khatulistiwa. Wilayah ini dikenal memiliki iklim hangat dengan suhu rata-rata berkisar antara 26–32 derajat Celsius sepanjang tahun.

Suhu udara yang tinggi, kondisi geografis, serta letak astronomis menjadi faktor utama yang membuat Indonesia tidak mungkin mengalami musim dingin atau hujan salju seperti negara-negara subtropis atau empat musim.

Hujan salju terjadi ketika uap air membeku di atmosfer dan jatuh dalam bentuk kristal es, yang hanya bisa terjadi jika suhu udara cukup rendah (di bawah titik beku, 0°C). Sementara itu, suhu udara di Indonesia jauh lebih hangat untuk memungkinkan fenomena alam semacam itu.

Apakah Ini Hasil Editan AI?
Berdasarkan analisis yang ada, video tersebut sangat mirip dengan konten hasil manipulasi teknologi Artificial Intelligence (AI) atau editan digital. Visual yang ditampilkan menggunakan efek grafis canggih, sehingga tampak realistis bagi penonton awam.

Selain itu, narasi yang dibawakan dalam video juga tidak memiliki dasar ilmiah maupun sumber resmi dari instansi terkait seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sampai saat ini, BMKG belum pernah mengeluarkan pernyataan apapun mengenai potensi turunnya salju di Indonesia.

Hal ini menunjukkan bahwa video tersebut bukanlah informasi valid, melainkan konten hoaks atau mungkin bagian dari upaya provokatif untuk menarik perhatian publik.

Reaksi Netizen Membanjiri Kolom Komentar
Setelah viral, unggahan tersebut pun langsung dibanjiri komentar dari warganet. Sebagian besar mereka skeptis dan menduga kuat bahwa video tersebut adalah hasil rekayasa AI.

"Ai ini mh," tulis akun @ELIOS--.

"Lah iya jir baru nyadar," tambah @Kawai--.

Beberapa bahkan memberikan komentar lucu dan bernada satire, seperti:

"Nnti pocong dikira olaf, mba Kunti dikira Elsa," balas @zxy_k--.

"Gawat nih nanti pocong dikira Olaf," kata @Chosiy--.

Ada juga komentar yang mencoba masuk ke ranah mitos dan keyakinan, seperti:

"InI tujuan orang yang buat karena ada sebuah mitos jaman dahulu tapi ada sedikit kemungkinan beneran jika ada lebih dari 90 orang percaya ada kemungkinan sedikit bisa terjadi beneran," lanjut salah satu akun.

Namun, tetap saja, tidak ada dasar ilmiah yang mendukung klaim tersebut.

Baca juga: Siapa Angga Siregar? Sosok Diduga Pelaku Pelecehan Seksual di SMAN 12 Bandung yang Pasang Kamera Tersembunyi di Toilet Perempuan

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya