Siapa Anak dan Istri Muzakir Manaf Gubernur Aceh Tinggalkan Bobby Nasution di Tengah Pertemuan? Benarkah Akibat Perpindahan 4 Pulau?

Siapa Anak dan Istri Muzakir Manaf Gubernur Aceh Tinggalkan Bobby Nasution di Tengah Pertemuan? Benarkah Akibat Perpindahan 4 Pulau?

Aceh-Instagram-

Siapa Anak dan Istri Muzakir Manaf Gubernur Aceh Tinggalkan Bobby Nasution di Tengah Pertemuan? Benarkah Akibat Perpindahan 4 Pulau?
Sosok Muzakir Manaf Lengkap dari Umur, Agama dan Akun IG, Gubernur Aceh Tinggalkan Bobby Nasution di Tengah Pertemuan
VIRAL! Muzakir Manaf Gubernur Aceh Tinggalkan Bobby Nasution di Tengah Pertemuan, Isu 4 Pulau Jadi Sorotan Nasional

Sebuah video pertemuan antara Gubernur Aceh Muzakir Manaf dan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menjadi viral di media sosial. Video yang berdurasi sekitar 1 menit 20 detik tersebut memperlihatkan momen tak terduga saat Muzakir Manaf tiba-tiba meninggalkan acara meski baru saja membuka pertemuan dengan tamunya.



Kejadian ini sontak menimbulkan banyak spekulasi di kalangan netizen, khususnya terkait latar belakang dari sikap Muzakir Manaf yang dianggap tidak biasa. Banyak pihak menduga bahwa kejadian ini berkaitan erat dengan isu sengketa wilayah administratif empat pulau yang sempat menuai kontroversi beberapa waktu lalu.

Momen Tak Terduga: Gubernur Aceh Pamit Saat Baru Sambut Tamu
Dalam video yang dipublikasikan melalui akun Twitter @murtadhaone1 pada 9 Juni 2025, terlihat Gubernur Aceh Muzakir Manaf memberikan sambutan hangat kepada kedatangan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution. Ia menyambut Bobby dengan ramah dan bahkan menyampaikan ucapan selamat datang di Aceh.

Namun, setelah hanya beberapa menit memberikan sambutan pembuka, Muzakir Manaf tiba-tiba menyela acara dengan permintaan maaf dan pamitan. "Berhubung saya sudah ditunggu di Mabuk, jadi saya pamit dengan rendah hati. Acara ini dilanjutkan oleh bapak-bapak ini," ujar Muzakir dalam rekaman video tersebut.



Sontak hal ini membuat Bobby Nasution terkejut dan sempat bertanya, “Beneran mau pergi?”. Namun, Muzakir tetap bersikeras untuk meninggalkan pertemuan karena ada urusan mendesak di Abdya. "Saya sudah pergi tapi terpaksa nunggu pak Gubernur karena capek-capek, jadi untuk selanjutnya, pak Gubernur silahkan dengan orang ini, saya pamit ke Abdya ya," tuturnya.

Isu 4 Pulau yang Ditransfer ke Wilayah Sumut
Pertemuan yang digelar secara tertutup tersebut diduga akan membahas tindak lanjut dari Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 050-145 Tahun 2022 tanggal 14 Februari 2022. Dalam surat tersebut, empat pulau yang sebelumnya masuk dalam wilayah Kabupaten Aceh Singkil resmi dialihkan ke wilayah administratif Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara.

Empat pulau yang dimaksud adalah:

Pulau Mangkir Besar
Pulau Mangkir Kecil
Pulau Lipan
Pulau Panjang
Langkah pemindahan wilayah administratif ini telah menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat Aceh. Beberapa kalangan menilai bahwa pengambilalihan pulau-pulau tersebut dapat mengurangi potensi sumber daya alam yang seharusnya menjadi bagian dari otonomi khusus Aceh.

Netizen Heboh: Ada Apa Sebenarnya?
Setelah cuitan tersebut viral, netizen pun mulai angkat suara di kolom komentar Twitter. Beragam pendapat muncul, mulai dari rasa penasaran hingga kritik terhadap sikap Gubernur Aceh.

Akun @fefeiaku menulis, “Dari nada bicaranya kayak kecewa banget bapak Gub Aceh. Serius tanya, emang kenapa sih pulau-pulau itu harus pindah kepemilikan provinsi? Kan sama-sama masih Indonesia.”

Ada juga akun @0jenry1 yang menyampaikan sindiran ringan, “Gubernurnya belum aktifkan mode panglima.” Sementara itu, akun @riantoihsa83330 mengungkapkan kekecewaannya atas kebijakan tersebut, “Cobalah Aceh dikasih banyak keistimewaan, kasihan rakyat Aceh kek yang dikecewain terus.”

Tidak sedikit pula netizen yang mulai berspekulasi soal potensi ekonomi dari empat pulau tersebut. Akun @mwisesa02 misalnya, menulis, “Apa mungkin keempat pulau tersebut mengandung banyak kekayaan mineral untuk ditambang hehe.”

Konteks Historis: Konflik Batas Wilayah yang Berlarut-larut
Persoalan batas wilayah antara Aceh dan Sumatera Utara bukanlah isu baru. Sejak tahun 2012, konflik batas wilayah antara Aceh Singkil dan Tapanuli Tengah mulai mencuat. Pemerintah pusat akhirnya turun tangan dan mengeluarkan SK Mendagri sebagai upaya penyelesaian administratif.

Namun, keputusan tersebut justru memicu polemik di tingkat daerah. Masyarakat Aceh merasa kehilangan wilayah strategis yang memiliki potensi besar, baik dari segi geografis maupun sumber daya alam.

Beberapa analisis menyebut bahwa pulau-pulau tersebut dikenal memiliki potensi tambang, hasil laut, serta lokasi yang strategis untuk pengembangan infrastruktur maritim. Hal inilah yang kemungkinan menjadi salah satu faktor utama dari perpindahan wilayah administratif tersebut.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya