Mengenal Jenderal Tomer Bar Otak di Balik Operasi Udara Israel, Dari Mulai Umur, Agama dan Akun Instagram

Tomer-Instagram-
Mengenal Jenderal Tomer Bar Otak di Balik Operasi Udara Israel, Dari Mulai Umur, Agama dan Akun Instagram
Siapa Anak dan Istri Jenderal Tomer Bar? Otak di Balik Operasi Udara Israel, Benarkah Bukan Orang Sembarangan?
Dalam situasi geopolitik Timur Tengah yang terus memanas, nama Jenderal Tomer Bar muncul sebagai tokoh kunci dalam militer Israel. Sebagai Komandan Angkatan Udara Israel (Israel Air Force/IAF), Tomer Bar dikenal bukan hanya sebagai seorang birokrat belakang meja, tetapi juga sebagai perwira lapangan yang piawai dalam merancang dan melaksanakan operasi tempur udara skala besar.
Latar belakangnya sebagai pilot tempur serta pengalamannya bertahun-tahun di medan pertempuran membuat Bar menjadi sosok yang sangat berpengaruh dalam strategi pertahanan negara Yahudi tersebut. Ia dilantik sebagai Komandan IAF pada 4 April 2022, menggantikan pendahulunya dengan reputasi yang tidak kalah gemilang.
Profil Singkat Jenderal Tomer Bar
Tomer Bar lahir dan tumbuh dalam lingkungan militer. Karier militernya dimulai saat ia bergabung dengan IAF sebagai pilot tempur. Selama beberapa dekade, ia menunjukkan kemampuan luar biasa dalam bidang penerbangan tempur, strategi udara, hingga perencanaan operasional. Pengalamannya mencakup lebih dari sembilan misi tempur udara penting, termasuk operasi rahasia yang jarang tersentuh media.
Pada masa jabatannya sebagai Direktur Direktorat Perencanaan Staf Umum IDF (Israel Defense Forces), Bar menunjukkan kepiawaiannya dalam menyusun rencana strategis jangka panjang dan taktik tempur modern yang siap digunakan dalam konflik bersenjata. Keberhasilannya di direktorat inilah yang menjadi salah satu faktor utama Menteri Pertahanan Israel, Yoav Katz, merekomendasikannya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menjadi Komandan IAF.
Fokus pada Kesiapan Tempur Tinggi
Saat mengambil alih komando, Bar langsung menegaskan prioritas utamanya: menjaga IAF dalam kondisi tempur tertinggi. Hal ini tak lepas dari ancaman nyata yang terus mengintai Israel dari berbagai penjuru, terutama dari negara-negara Arab seperti Iran, Hizbullah, Hamas, dan kelompok lainnya.
"Saya merasakan beban tanggung jawab yang berat di pundak saya – fokus saya adalah kesiapan dan kekompakan angkatan udara dan tetap siap menangani tugas berat yang dibebankan kepada kita," ujar Bar saat pelantikannya.
Menurutnya, setiap serangan terhadap wilayah kedaulatan Israel harus ditanggapi dengan respon yang cepat dan kuat. "Jika kami diperintahkan untuk melancarkan operasi udara, kami akan selalu siap," tandasnya tanpa ragu.
Bar bahkan mengklaim bahwa dalam beberapa minggu terakhir sebelum wawancara itu, IAF terus aktif di semua front dengan jenis operasi yang sangat substansial. Ini menunjukkan intensitas kerja IAF yang tinggi di bawah kepemimpinannya.
Peran Strategis dalam Menangkal Ancaman Iran
Salah satu momen yang membuat nama Tomer Bar naik daun adalah ketika ia berhasil memimpin operasi menangkal serangan balistik Iran pada tahun 2024. Saat itu, Teheran dilaporkan meluncurkan ratusan rudal balistik dan drone bersenjata menuju wilayah Israel. Namun, berkat koordinasi apik antara sistem pertahanan udara Iron Dome, Arrow, dan David's Sling, serta serangkaian serangan preemptive oleh IAF, serangan Iran dapat digagalkan.
Operasi tersebut membuktikan bahwa Bar bukan hanya ahli dalam merancang serangan ofensif, tetapi juga handal dalam membangun sistem pertahanan udara yang efektif.
Namun, yang lebih mencuri perhatian dunia adalah operasi militer udara besar-besaran yang dipimpinnya pada Juni 2025. Dengan sandi “Rising Lion”, operasi ini ditujukan langsung ke ibu kota Iran, Tehran, sebagai respons atas program nuklir dan aktivitas militer Teheran yang dinilai mengancam keamanan nasional Israel.
Dalam operasi ini, Bar mengerahkan hampir 200 pesawat tempur canggih, termasuk F-35I Adir, F-15I Ra’am, dan F-16I Sufa. Hasilnya, sembilan perwira tinggi Iran dilaporkan tewas dalam serangan presisi tersebut. Meski tidak diketahui secara pasti lokasi target, operasi ini menimbulkan guncangan politik dan militer di dalam tubuh rezim Iran.
Perbandingan dengan Pemimpin Militer Iran
Sebagai catatan, Iran sendiri memiliki figur pemimpin militer udara yang tak kalah berkualitas. Kepala Staf AU Iran, Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh, adalah seorang pilot berpengalaman yang pernah mengemudikan jet tempur F-14 Tomcat era Shah. Namun, meskipun sama-sama memiliki latar belakang teknis dan operasional, hubungan antara Bar dan Nasirzadeh tentu saja berada di dua kutub yang saling berlawanan.
Bar dikenal sebagai sosok pragmatis yang selalu memprioritaskan aksi cepat dan tepat sasaran, sedangkan Nasirzadeh lebih dikenal sebagai pejabat militer yang mendukung retorika anti-Israel dan pro-revolusi Islam. Dalam konteks realitas militer, perbedaan pendekatan itulah yang sering kali menentukan hasil pertarungan di udara.
Mengapa IAF Penting bagi Israel?
Israel adalah negara kecil yang dikelilingi musuh. Oleh karena itu, IAF menjadi elemen vital dalam sistem pertahanan nasional. Dengan kemampuan serangan udara yang cepat dan akurat, IAF bisa melakukan operasi lintas batas tanpa harus terlibat dalam konflik darat yang berlarut-larut.