Awal Mula Munculnya Grup WA Penyuka Sesama Jenis, Beranggotakan 11.000 Orang Diungkap Polda Jatim, Berasal dari Facebook

Awal Mula Munculnya Grup WA Penyuka Sesama Jenis, Beranggotakan 11.000 Orang Diungkap Polda Jatim, Berasal dari Facebook

hp-pixabay-

Awal Mula Munculnya Grup WA Penyuka Sesama Jenis, Beranggotakan 11.000 Orang Diungkap Polda Jatim, Berasal dari Facebook
Viral Grup WA Penyuka Sesama Jenis Diduga Berisi Pelajar SMP dan SMA, Netizen Geger

Belakangan ini, jagat media sosial kembali dihebohkan dengan beredarnya informasi mengenai sebuah grup WhatsApp (WA) yang diduga beranggotakan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Grup tersebut disebut-sebut sebagai wadah bagi penyuka sesama jenis dan bahkan dikaitkan dengan pembicaraan tak senonoh.



Pengungkapan awal terkait grup ini berasal dari Mellisa Anggraini, seorang pengacara yang dikenal aktif dalam kasus hukum terkini seperti kasus David Ozora. Melalui Instagram Story-nya, Mellisa membagikan informasi tentang adanya grup WA bernama Seduluran Seluruh Indonesia yang dinilai mencurigakan.

Dalam unggahan tersebut, tampak screenshot percakapan grup yang berjumlah 98 anggota. Beberapa di antaranya disebut berasal dari daerah Temanggung, Jawa Tengah. Namun, tidak menutup kemungkinan anggota lain tersebar di wilayah lain seperti Yogyakarta, Wonosobo, dan sekitarnya.

Viral di Akun @suduttemanggung
Sebelum viral melalui akun pribadi Mellisa, informasi tentang grup ini lebih dulu muncul di akun Instagram lokal @suduttemanggung. Dalam postingannya, akun tersebut memperlihatkan beberapa cuplikan obrolan dalam grup yang membahas topik sensitif dan cenderung tidak pantas untuk usia remaja.



“Muncul lagi grup sinting isi member anak SMP dan SMA,” tulis Mellisa dalam story-nya, sembari menandai Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).

Unggahan itu langsung mendapat perhatian netizen. Banyak yang menyayangkan maraknya fenomena serupa belakangan ini, terlebih jika melibatkan anak di bawah umur.

Konteks Sosial yang Membahayakan Generasi Muda
Keberadaan grup seperti ini tentu menjadi sorotan publik karena berkaitan erat dengan isu perlindungan anak dan dampak negatif perkembangan teknologi. Di satu sisi, internet dan media sosial memang memberikan banyak manfaat edukatif dan informatif. Namun di sisi lain, justru bisa menjadi sarana penyebaran konten atau komunitas yang merusak mentalitas generasi muda.

Selain itu, pembahasan pertemuan fisik antar anggota grup di lokasi-lokasi tertentu seperti Malioboro Yogyakarta, Temanggung, hingga Wonosobo menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Bagaimana tidak? Jika benar ada keterlibatan anak-anak di bawah umur, hal ini bisa saja membuka peluang terjadinya tindakan kriminal atau eksploitasi seksual.

Kasus Serupa: Fantasi Sedarah
Tidak lama sebelumnya, masyarakat juga digegerkan oleh grup Facebook “Fantasi Sedarah” yang membahas fantasi hubungan intim dengan anggota keluarga sendiri. Grup tersebut sempat viral dan akhirnya dibekuk oleh pihak kepolisian setelah menuai protes dari berbagai kalangan.

Kasus tersebut menjadi preseden buruk tentang bagaimana ruang digital bisa dimanfaatkan untuk aktivitas ilegal dan tidak bermoral. Dan kini, muncul lagi kasus serupa, hanya kali ini dalam format grup WhatsApp.

Baca juga: Viral Curhatan Pria Batal Nikah H-1 Karena Pacar Selingkuh dengan Denny Lentera, Netizen Heboh Cari Tahu Siapa Sosok Sang Pria

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya