Akankah Film Angel Pol 2025 Dibintangi Michelle Ziudith Akan Lanjut Season 2?

Akankah Film Angel Pol 2025 Dibintangi Michelle Ziudith Akan Lanjut Season 2?

Angel pol-Instagram-

Akankah Film Angel Pol 2025 Dibintangi Michelle Ziudith Akan Lanjut Season 2?

Film Angel Pol hadir sebagai karya sinematografi Indonesia yang menggabungkan nuansa drama dan komedi dengan latar belakang musik dangdut koplo. Film ini tidak hanya menawarkan hiburan semata, tetapi juga menyentuh berbagai isu sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Dengan penceritaan yang ringan namun mendalam, film ini membawa penonton pada perjalanan dua jiwa muda yang berjuang melawan ketidakadilan, kemiskinan, dan kehilangan arah hidup.



Perjumpaan Dua Jiwa yang Tersisih
Kisah bermula dengan tokoh utama Jati (diperankan oleh Bhisma Mulia), seorang mahasiswa seni rupa di Yogyakarta yang dikenal idealis dan vokal terhadap segala bentuk ketidakadilan. Ia adalah sosok yang tak mudah diam ketika melihat praktik korupsi dan birokrasi pendidikan yang timpang. Sayangnya, sikap kritisnya tersebut membuatnya kehilangan beasiswa yang selama ini menjadi tumpuan untuk melanjutkan studinya.

Di sisi lain, kita diperkenalkan dengan Lastri (Michelle Ziudith), seorang gadis desa yang memutuskan merantau ke kota besar dengan harapan bisa mengubah nasib. Namun, impian itu runtuh begitu saja ketika ia menjadi korban penipuan calo kerja. Lastri kehilangan uang, tempat tinggal, dan masa depan yang sempat ia bayangkan bersinar.

Bertahan Hidup dengan Musik Dangdut Koplo
Meski berbeda latar belakang, baik Jati maupun Lastri sama-sama tersisih oleh sistem. Takdir akhirnya mempertemukan mereka dalam kondisi yang serba sulit. Di tengah tekanan hidup, keduanya justru menemukan cahaya harapan dalam alunan musik dangdut koplo — genre musik yang dekat dengan masyarakat kecil dan penuh emosi.



Berbekal bakat, semangat juang, serta sedikit nekat, Jati dan Lastri memutuskan untuk membentuk sebuah grup orkes dangdut jalanan bernama Angel Pol . Mereka tampil dari satu kampung ke kampung lain, menghibur masyarakat biasa yang memiliki cerita hidup tak jauh berbeda dari mereka sendiri. Panggung-panggung sederhana di pelosok desa menjadi tempat mereka mengekspresikan diri sekaligus mencari nafkah.

Makna Seni sebagai Alat Perjuangan
Melalui perjalanan grup musik ini, Jati dan Lastri tidak hanya menemukan kembali arti pentingnya seni dalam hidup mereka, tetapi juga memahami nilai solidaritas, persahabatan, dan perjuangan kelas. Dangdut koplo bukan sekadar hiburan; bagi mereka, musik ini menjadi suara bagi yang tak punya suara, penggerak semangat untuk bangkit dari keterpurukan, dan sarana untuk menyuarakan aspirasi rakyat kecil.

Film ini berhasil menyajikan gambaran realistis tentang bagaimana seni bisa menjadi alat pembebasan, baik secara ekonomi maupun ideologis. Gaya penceritaan yang santai namun mengena membuat setiap adegan terasa autentik dan relatable bagi penonton dari berbagai kalangan.

Ujian Kesuksesan dan Idealisme
Namun, seperti layaknya kisah para pejuang, kesuksesan tidak datang tanpa konsekuensi. Saat grup Angel Pol mulai dikenal luas, popularitas membawa berbagai godaan dan tantangan baru. Jati mulai ragu apakah tujuan awal mereka masih tetap utuh atau malah terkikis oleh ambisi dan tekanan industri hiburan. Sementara itu, Lastri dihadapkan pada pilihan sulit antara melanjutkan karier individunya di dunia hiburan atau tetap setia pada idealisme yang telah mempersatukan mereka.

Konflik ini menjadi titik balik dalam perjalanan karakter mereka. Film ini dengan bijak menggambarkan bagaimana idealisme bisa bertabrakan dengan realitas, serta bagaimana manusia berusaha menjaga integritas di tengah pergolakan dunia yang kadang tak adil.

Deretan Pemain Berkualitas
Angel Pol dibintangi oleh sederet aktor dan aktris ternama Tanah Air yang memberikan warna unik pada setiap karakternya. Michelle Ziudith tampil meyakinkan sebagai Lastri, seorang gadis desa yang gigih dan penuh semangat. Bhisma Mulia yang memerankan Jati juga berhasil membawa karakter mahasiswa idealis dengan sisi humanis yang kuat.

Selain kedua pemeran utama, film ini turut diperkuat oleh Jolene Marie sebagai Odelia, Dayu Wijanto sebagai Mbok, Siti Fauziah sebagai Ayu Asmara, Kukuh Riyadi sebagai Jay, Bogang Bakar sebagai Karso, Ananda George sebagai Kang Joni, Akun Gege sebagai Bos Brow, Joni Belok Kiri sebagai Sunar, Fajar Nugra sebagai Mulyadi, dan Yono Bakrie sebagai Gatot.

Setiap aktor memberikan kontribusi penting dalam membangun dinamika cerita, baik sebagai teman seperjuangan, lawan, maupun tokoh-tokoh yang ikut memengaruhi perjalanan Jati dan Lastri.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya