Sandiaga Uno Punya Anak Berapa? Viral Usulkan Anak Tak Ambil Beasiswa LPDP, Ini Alasannya

Sandiaga Uno Punya Anak Berapa? Viral Usulkan Anak Tak Ambil Beasiswa LPDP, Ini Alasannya

Sandiaga Uno-Instagram-

Sandiaga Uno Punya Anak Berapa? Viral Usulkan Anak Tak Ambil Beasiswa LPDP, Ini Alasannya

Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, kembali menjadi sorotan publik setelah pernyataannya mengenai beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mencuri perhatian netizen. Kejadian ini terjadi saat dirinya bertemu dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Malaysia di Kuala Lumpur pada 24 Juni 2025 lalu.



Dalam sesi diskusi tersebut, Sandiaga secara blak-blakan menyampaikan bahwa dirinya melarang ketiga anaknya untuk mendaftar beasiswa LPDP. Hal ini memicu pertanyaan besar dari masyarakat: "Berapa jumlah anak Sandiaga Uno?"

Sandiaga Uno Punya Anak Berapa?
Sandiaga Uno diketahui memiliki tiga orang anak, yaitu Aneesha Atheera Uno, Amyra Atheefa Uno, dan Sulaiman Saladdin Uno. Ketiganya merupakan putra-putri yang telah menempuh pendidikan tinggi di berbagai universitas ternama dunia.

Namun, menariknya, Sandiaga secara pribadi memilih tidak memanfaatkan beasiswa LPDP untuk pendidikan mereka. Sikap ini didasarkan atas pandangan moral dan tanggung jawab sosial yang ia junjung tinggi sebagai seorang ayah dan warga negara Indonesia.



Larang Anak Ambil Beasiswa LPDP, Apa Alasannya?
Dalam kesempatan itu, Sandiaga menjelaskan alasannya melarang anak-anaknya mengambil beasiswa LPDP. Ia menegaskan bahwa beasiswa yang dikelola oleh pemerintah tersebut memiliki tingkat kompetisi sangat ketat, dengan tingkat kelulusan kurang dari 1 persen.

Menurutnya, beasiswa LPDP seharusnya diperuntukkan bagi pelajar-pelajar yang kurang mampu secara ekonomi namun memiliki prestasi akademik dan potensi luar biasa. Dengan demikian, peluang emas tersebut bisa dimanfaatkan oleh mereka yang benar-benar membutuhkan dukungan finansial untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

“Jika saya membiarkan anak saya mengambil slot beasiswa LPDP, maka itu artinya mereka mengambil kesempatan dari teman-teman yang lebih membutuhkan,” ujar Sandiaga dalam forum tersebut.

Bukan Utang Biasa, Tapi Amanah
Lebih lanjut, Sandiaga juga menekankan bahwa beasiswa LPDP bukanlah bentuk utang yang bisa ditunda pembayarannya seperti pinjaman biasa. Ia mengatakan bahwa beasiswa ini adalah amanah besar dari negara kepada para penerimanya.

Setelah menyelesaikan studi, para penerima beasiswa LPDP diwajibkan untuk memberikan kontribusi nyata kepada bangsa dan negara. Kontribusi ini bisa dalam bentuk pengabdian selama beberapa tahun atau melalui inovasi dan karya yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Ini bukan hanya soal uang. Ini tentang tanggung jawab moral dan nasionalisme,” kata Sandiaga.

Contoh Nyata: Putrinya Kuliah Tanpa Beasiswa LPDP
Sebagai contoh nyata dari prinsip yang ia anut, Sandiaga menyebut nama putrinya, Amyra Atheefa Uno. Amyra berhasil meraih gelar magister dari New York University tanpa bantuan beasiswa dari pemerintah. Seluruh biaya pendidikan putrinya tersebut ditanggung oleh keluarga.

Langkah ini pun mendapat apresiasi banyak kalangan. Masyarakat menganggap bahwa sikap Sandiaga membuktikan bahwa ia tak hanya berbicara, tapi juga hidup sesuai dengan nilai-nilai yang ia sampaikan.

Tanggung Jawab Moral Keluarga vs Kesempatan Orang Lain
Sandiaga menegaskan bahwa sebagai keluarga yang memiliki kemampuan finansial, mereka memiliki tanggung jawab moral untuk tidak menggunakan fasilitas beasiswa yang seharusnya diisi oleh mereka yang benar-benar membutuhkan.

Ia percaya bahwa program beasiswa harus diarahkan untuk menciptakan keadilan akses pendidikan, terutama bagi masyarakat dari lapisan bawah. Menurutnya, jika keluarga mampu tetap memilih menggunakan beasiswa, maka hal ini bisa mengurangi kesempatan bagi calon penerima lain yang lebih layak.

Baca juga: Kronologi Lengkap Keributan Timnas Putri Indonesia vs Kirgistan di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya