Apa Penyebab Perang Thailand-Kamboja?

perang-pixabay-
Apa Penyebab Perang Thailand-Kamboja?
Perang Thailand-Kamboja Pecah di Perbatasan: Video Viral Anak Sekolah Panik, Dunia Dunia Soroti Ketegangan Militer
Ketegangan militer antara Thailand dan Kamboja kembali memuncak setelah pecahnya pertempuran di kawasan perbatasan kedua negara pada Kamis pagi, 24 Juli 2025. Pertempuran yang berlangsung sejak dini hari itu menewaskan sedikitnya sembilan warga sipil dan melukai belasan orang lainnya, termasuk seorang anak kecil berusia lima tahun.
Peristiwa ini terjadi di sejumlah wilayah perbatasan yang selama ini menjadi sengketa antara kedua negara. Menurut data dari militer Thailand, enam korban tewas tercatat di Provinsi Sisaket, dua di Provinsi Surin, dan satu korban lainnya di Provinsi Ubon Ratchathani. Sementara itu, puluhan warga lainnya mengalami luka-luka akibat serangan roket yang dilontarkan dari wilayah Kamboja.
Pertempuran Berkecamuk di Wilayah Sensitif
Distrik Kap Choeng di Provinsi Surin menjadi salah satu lokasi yang paling parah terdampak. Warga setempat mengaku ketakutan dan terpaksa mengungsi ke tempat aman. Pertempuran tidak hanya terjadi di satu titik, tetapi dilaporkan berlangsung di enam lokasi berbeda sepanjang garis perbatasan yang disengketakan.
Juru Bicara Militer Thailand, Kolonel Surasan Kongsiri, mengatakan bahwa pasukan Thailand telah melakukan operasi pertahanan untuk melindungi warga sipil. Ia menyebut bahwa sejauh ini, pihak Thailand telah mencatat sedikitnya 14 orang mengalami luka-luka akibat serangan yang dilancarkan dari Kamboja.
Namun, versi dari pihak Kamboja justru menyatakan bahwa Thailand yang memulai eskalasi konflik. Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja mengklaim bahwa Thailand telah mengerahkan pasukan besar-besaran, menggunakan senjata berat, dan bahkan melakukan serangan udara ke wilayah Kamboja. Dalam pernyataannya, pihak Kamboja menyalahkan Thailand atas eskalasi situasi yang berujung pada pertempuran.
Video Viral: Anak Sekolah Panik Saat Sirine Peringatan Berbunyi
Di tengah situasi yang mencekam, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan momen ketika sekelompok anak sekolah di Thailand panik dan berlarian usai mendengar sirine peringatan darurat. Video yang diunggah oleh akun Instagram @unikinfold ini menunjukkan para siswa yang sedang berada di halaman sekolah tiba-tiba berhenti bermain dan mulai berlarian mencari tempat berlindung.
Dalam rekaman tersebut, terlihat para siswa mengenakan seragam lengkap dan diarahkan oleh para guru untuk segera menjauh dari area terbuka. Beberapa guru berusaha menenangkan anak-anak yang ketakutan, namun suasana kacau membuat situasi semakin tegang. Video ini langsung menjadi sorotan publik, tidak hanya di Thailand tetapi juga secara internasional.
Banyak netizen yang merasa prihatin melihat anak-anak menjadi korban tidak langsung dari konflik bersenjata. Beberapa komentar di media sosial menyerukan agar pemerintah Thailand dan Kamboja segera mengakhiri pertempuran demi melindungi warga sipil, terutama anak-anak.
Respons Internasional dan Seruan Damai
Eskalasi konflik ini memicu kekhawatiran dari komunitas internasional. Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beberapa negara ASEAN menyerukan agar kedua belah pihak segera menghentikan tembak-menembak dan memulai dialog damai untuk menyelesaikan perselisihan.
“Kami sangat prihatin dengan eskalasi ketegangan di perbatasan Thailand-Kamboja. Korban sipil, termasuk anak-anak, harus menjadi prioritas utama,” kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB dalam pernyataan resminya.
Indonesia selaku anggota ASEAN juga menyampaikan keprihatinan dan mendesak agar situasi segera kembali kondusif. “Indonesia menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan menyelesaikan masalah melalui jalur diplomatik,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia.