Tragedi Usai Laga Persib vs PSIM: Rekaman Suara Terakhir Bobotoh yang Meninggal Viral, Ini Kronologi dan Dampaknya

Tragedi Usai Laga Persib vs PSIM: Rekaman Suara Terakhir Bobotoh yang Meninggal Viral, Ini Kronologi dan Dampaknya

Bobotoh-Instagram-

Tragedi Usai Laga Persib vs PSIM: Rekaman Suara Terakhir Bobotoh yang Meninggal Viral, Ini Kronologi dan Dampaknya

Dunia sepak bola tanah air kembali diguncang oleh insiden tragis usai pertandingan antara Persib Bandung melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, pada Minggu malam (24/8/2025). Pertandingan yang berakhir dengan skor imbang 1-1 itu seharusnya menjadi ajang persahabatan antar suporter dari dua kubu besar. Namun, kenyataannya berbeda. Malam itu berubah menjadi malam kelam, ketika kerusuhan antar suporter meletus, menyisakan duka mendalam, termasuk kabar meninggalnya seorang Bobotoh—sebutan bagi suporter fanatik Persib Bandung.



Insiden ini langsung menjadi sorotan nasional, terlebih setelah rekaman suara singkat yang diduga merupakan pesan terakhir korban beredar luas di media sosial. Suara itu, yang diunggah melalui platform TikTok oleh akun @kodelsembilanbela dan dikutip oleh sejumlah media, memperdalam rasa haru dan kemarahan publik terhadap kekerasan yang terjadi di tengah semangat olahraga.

Rekaman Suara yang Mengguncang Hati: “Saya Tidak Selamat, Saya di Jogja…”
Salah satu momen paling menyentuh dari peristiwa ini adalah rekaman suara berdurasi singkat yang diduga berasal dari seorang Bobotoh yang kemudian dinyatakan meninggal dunia. Dalam rekaman tersebut, terdengar suara laki-laki yang terdengar panik, berbicara dalam bahasa Sunda:

"Urang teu salamet, ieu urang di Jogja, hampura pisan, ieu urang di-sweeping."
(Saya tidak selamat, ini saya di Jogja, minta maaf, saya sedang disweeping.)



Pesan suara ini langsung menyebar bak api dalam jerami. Dalam hitungan jam, ribuan warganet membagikannya di berbagai platform, mulai dari TikTok, Instagram, hingga Twitter (X). Banyak yang menyebut rekaman tersebut sebagai “voice note terakhir” sang korban sebelum nyawanya melayang akibat tindakan sweeping oleh kelompok yang diduga merupakan suporter PSIM atau masyarakat sekitar.

Namun, hingga kini, pihak kepolisian maupun manajemen Persib Bandung belum secara resmi mengonfirmasi identitas korban. Nama, usia, dan asal sang Bobotoh masih menjadi misteri. Yang jelas, pesan tersebut telah menyentuh hati jutaan orang, terutama para Bobotoh dan pecinta sepak bola yang menuntut keadilan dan pertanggungjawaban atas insiden ini.

Kronologi Kericuhan: Dari Stadion Hingga Malioboro
Kerusuhan berawal tak lama setelah peluit panjang pertandingan dibunyikan. Meski di dalam stadion suasana relatif kondusif, situasi di luar justru memanas. Menurut keterangan saksi mata, bus rombongan suporter Persib diduga menabrak seorang suporter PSIM saat keluar dari area parkir Stadion Sultan Agung.

Insiden tabrakan itu menjadi pemicu emosi. Massa suporter PSIM yang sudah terlanjur frustrasi karena hasil imbang langsung menyerbu bus dan kendaraan lain milik rombongan Bobotoh. Aksi balas dendam pun tak terhindarkan. Terjadi bentrokan fisik, pelemparan batu, dan upaya sweeping terhadap siapa pun yang dianggap sebagai pendukung Persib.

Kerusuhan kemudian merembet ke pusat kota Yogyakarta, khususnya kawasan ikonik Malioboro. Warga setempat dan pengunjung malam terkejut melihat rombongan suporter berpakaian seragam berlarian, dikejar-kejar oleh kelompok lain. Beberapa toko terpaksa menutup lebih awal, sementara arus lalu lintas lumpuh total.

Aparat Terjunkan Pasukan, Perempatan Gondomanan Ditutup
Untuk mengendalikan situasi, aparat kepolisian dari Polsek Gamping, Polresta Yogyakarta, hingga Polda DIY dikerahkan dalam jumlah besar. Bus rombongan suporter Persib yang terlibat insiden langsung diamankan dan dievakuasi menuju tempat yang lebih aman.

Sebagai langkah antisipasi, polisi juga menutup akses di perempatan Gondomanan—simpang empat strategis yang menghubungkan Malioboro dengan berbagai wilayah di Kota Yogyakarta. Penutupan ini berlangsung hingga dini hari Senin (25/8/2025), menandakan betapa seriusnya eskalasi kerusuhan yang terjadi.

“Kami mengerahkan seluruh personel untuk menjaga keamanan dan mencegah penyebaran kerusuhan ke wilayah lain,” ujar Kapolsek Gamping saat memberikan keterangan singkat kepada awak media.

Korban Berjatuhan, Satu Bobotoh Dikabarkan Meninggal Dunia
Dampak dari bentrokan tersebut sangat tragis. Selain kerusakan kendaraan dan fasilitas umum, sejumlah korban luka-luka harus dilarikan ke rumah sakit terdekat, seperti RSUD Panembahan Senopati dan RS Bethesda. Beberapa di antaranya mengalami luka serius akibat benturan benda tumpul dan sabetan benda tajam.

Namun, yang paling menyedihkan adalah kabar meninggalnya seorang suporter Persib. Meski belum dikonfirmasi secara resmi oleh pihak rumah sakit atau kepolisian, sumber internal menyebut korban meninggal akibat luka berat yang diderita saat proses sweeping di luar stadion.

Kabar ini langsung memicu gelombang duka di kalangan Bobotoh. Akun-akun media sosial resmi dan tidak resmi Persib ramai mengunggah doa dan tanda belasungkawa. Tagar #JusticeForBobotoh dan #KamiTidakTakut menjadi trending di Twitter, menuntut pertanggungjawaban atas insiden tersebut.

Respons Resmi: Persib, PSSI, dan Polisi Angkat Bicara
Manajemen Persib Bandung langsung mengeluarkan pernyataan resmi menyusul peristiwa tersebut. Dalam siaran pers yang dirilis Senin pagi, klub menyatakan keprihatinan mendalam dan meminta pihak berwajib mengusut tuntas kasus ini.

“Kami mengecam keras segala bentuk kekerasan terhadap suporter. Nyawa manusia tidak boleh dikorbankan karena fanatisme buta,” tulis manajemen Persib.

Sementara itu, PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) juga telah membentuk tim investigasi khusus untuk menyelidiki penyebab kerusuhan. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa insiden ini akan menjadi pertimbangan serius dalam evaluasi keamanan pertandingan di Liga 1.

Polisi sendiri telah membuka penyelidikan dan mengamankan sejumlah saksi, termasuk pengemudi bus dan beberapa orang yang diduga terlibat dalam aksi sweeping. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada penahanan resmi.

Baca juga: Bobotoh Berduka, Tragedi Usai Laga Persib vs PSIM Yogyakarta: Kronologi Kerusuhan, Dugaan Korban Meninggal, dan Gempita Duka di Dunia Maya

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya