Daftar Lengkap 13 Korban Tragedi Ledakan Amunisi di Garut 4 Anggota TNI AD dan 9 Warga Sipil

Alasan Amunisi Dimusnahkan
Amunisi yang dimusnahkan dalam kegiatan tersebut adalah jenis amunisi yang sudah tidak layak pakai karena masa kadaluwarsanya telah lewat. Sebagaimana diketahui, amunisi yang sudah melewati batas waktu tertentu memiliki tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi. Daya ledaknya bisa saja tetap kuat, atau justru tidak stabil dan membahayakan jika disimpan lebih lama.

“Amunisi yang sudah kadaluwarsa sangat riskan disimpan. Potensi ledakan bisa terjadi kapan saja tanpa peringatan. Oleh karena itu, pemusnahan adalah langkah yang paling aman,” imbuh Kadispenad TNI AD.

Respons Pemerintah dan Langkah Pasca-Tragedi
Pemerintah daerah dan pusat turut menyampaikan belasungkawa atas tragedi yang terjadi di Garut. Presiden RI telah memberikan instruksi kepada TNI dan instansi terkait untuk melakukan investigasi menyeluruh serta evaluasi terhadap prosedur keselamatan dalam operasi pemusnahan amunisi.

Selain itu, pihak TNI juga akan memberikan bantuan kepada keluarga korban, baik secara materiil maupun psikologis. Beberapa program bantuan mulai dari santunan hingga beasiswa untuk anak-anak korban tengah dipersiapkan.

Baca juga: Kepala Sekolah SMK CBM Purwokerto Viral, Prisillia Mutiara Sari Dituding Tidak Lulus Sarjana Usai Gelar Wisuda ‘Ala Kampus’

Pentingnya Kesadaran Masyarakat
Tragedi ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tidak mendekati area pemusnahan amunisi, bahkan setelah proses selesai. Meskipun terlihat seperti objek biasa, sisa-sisa alat peledak bisa saja masih aktif dan berpotensi meledak kapan saja.

“Jangan mengambil barang-barang bekas dari lokasi pemusnahan. Itu sangat berbahaya. Kami imbau masyarakat untuk menjauhi area tersebut sampai benar-benar dinyatakan aman oleh petugas,” tutup Kapuspen TNI.***

• « PREV
• 1
• 2