Siapa Pegawai BFI Finance Diduga Terlibat Kasus Pelecehan Seksual di SMA Negeri 2 Bogor? Sosok Angga Siregar Kini Jadi Buruan Natizen

tanda tanya-pixabay-
Siapa Pegawai BFI Finance Diduga Terlibat Kasus Pelecehan Seksual di SMA Negeri 2 Bogor? Sosok Angga Siregar Kini Jadi Buruan Natizen
Angga Siregar Pegawai BFI Finance Diduga Terlibat Kasus Pelecehan Seksual di SMA Negeri 2 Bogor, Netizen Geram dan Polisi Turun Tangan
Viralnya sebuah unggahan di media sosial membuat heboh jagat maya, terutama masyarakat Bogor. Sebuah akun Twitter (X) yang dikelola sebagai tempat menfess atau curhat anonim, @tanyakanrl, menerima kiriman informasi mengenai dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang pria dewasa terhadap siswi SMAN 2 Bogor.
Laporan tersebut mulai mencuri perhatian publik setelah diunggah pada Selasa, 27 Mei 2025. Dalam cuitannya, pengirim menfess meminta agar netizen membantu melaporkan akun X bernama @Rizieq_Sangean yang diduga kuat sebagai pelaku pelecehan. Akun ini disebut-sebut telah melakukan perilaku tidak pantas terhadap para siswa perempuan di salah satu sekolah negeri ternama di Kota Bogor.
“Dia melakukan pelecehan seksual ke anak-anak murid perempuan, mana followersnya banyak,” tulis pengirim menfess tersebut.
Pelaku Disebut Masih Aktif Mengajar
Dari penelusuran yang dilakukan oleh netizen, diketahui bahwa pelaku sempat mengunggah foto dirinya sedang memberikan pelajaran olahraga kepada sekelompok siswa di lingkungan SMAN 2 Bogor. Dalam caption unggahannya, ia menulis:
"Olahraga dulu ges. Perkalian sederhana kebanyakan pas, olahraga yang penting kasih liat bentukan tt ," ujarnya dengan nada yang dinilai tidak mendidik dan mengandung muatan seksual tersirat.
Kalimat tersebut langsung menuai kecaman dari berbagai pihak. Warganet menyayangkan sikap pelaku yang tidak menjaga etika pendidik meskipun bukan guru tetap di sekolah tersebut. Informasi tambahan menyebut bahwa pelaku adalah pegawai swasta yang hanya sesekali datang ke sekolah dalam rangka program kerja sama atau pelatihan tertentu.
Laporan Berulang Tak Digubris, Baru Ditindak Setelah Viral
Menurut beberapa komentar di kolom balasan unggahan tersebut, akun pelaku sudah beberapa kali dilaporkan ke pihak sekolah maupun instansi terkait. Sayangnya, belum ada langkah konkret yang diambil hingga isu ini menjadi viral di media sosial.
Namun setelah ramai dibicarakan dan menjadi trending topik di platform X (Twitter), pihak Kepolisian Republik Indonesia akhirnya merespons. Melalui akun resmi mereka, @CCICPolri, polisi menyatakan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap identitas dan aktivitas akun yang dimaksud.
“Kami akan melakukan pendalaman dan penyelidikan terhadap akun yang dimaksud,” demikian pernyataan resmi yang ditulis melalui Twitter resmi CCIC Polri.
Identitas Pelaku Terbongkar Berkat Investigasi Netizen
Sementara pihak berwenang masih bekerja, warganet tidak tinggal diam. Mereka melakukan investigasi mandiri untuk membongkar siapa pelaku sebenarnya. Hasilnya, foto pelaku berhasil ditemukan dan tersebar luas di berbagai grup percakapan online.
Identitas pelaku pun akhirnya terungkap. Ia diketahui bernama lengkap Ida Bagus Arya Tedja , seorang mantan karyawan BFI Finance. Menurut catatan yang beredar, Arya Tedja pernah menjabat sebagai Area Manager di perusahaan pembiayaan tersebut sejak tahun 2010.
Namun, beredar pula kabar bahwa Arya Tedja telah diberhentikan dari institusi tersebut karena terlibat kasus korupsi internal. Meski begitu, pihak BFI Finance belum memberikan keterangan resmi terkait hal ini.
Kecaman dari Masyarakat dan Permintaan Penindakan Tegas
Publik semakin geram atas kelambanan lembaga terkait dalam menindaklanjuti laporan-laporan awal. Banyak yang menilai jika bukan karena tekanan dari netizen, kasus ini bisa saja tenggelam tanpa penyelesaian.
Beberapa organisasi perlindungan anak serta tokoh masyarakat mulai angkat bicara. Mereka menyerukan agar pelaku segera diadili dan proses hukum harus transparan demi memberikan efek jera dan mencegah kasus serupa terjadi di masa depan.
"Saat ini kami tengah mengumpulkan data dan mencoba menghubungi pihak-pihak terkait, termasuk sekolah dan kepolisian, untuk memastikan penanganan kasus ini secara adil dan profesional," kata perwakilan dari Komunitas Perlindungan Anak Bogor dalam pernyataan tertulis.