Liah Yoo, CEO KraveBeauty yang Terjerat Masalah Impor Mesin Skincare di Indonesia

Liah Yoo, CEO KraveBeauty yang Terjerat Masalah Impor Mesin Skincare di Indonesia

Liah-Instagram-

Liah Yoo, CEO KraveBeauty yang Terjerat Masalah Impor Mesin Skincare di Indonesia

Sosok Liah Yoo tengah menjadi sorotan publik di media sosial. Bukan karena produk skincare-nya, tetapi karena ia mengalami masalah serius saat mencoba mengimpor mesin produksi ke Indonesia. Kabar ini menyebar luas setelah cuitan di Twitter membeberkan kronologi permasalahan yang dialaminya.



Liah Yoo dikenal sebagai pendiri sekaligus CEO dari KraveBeauty , sebuah brand kosmetik dan perawatan kulit yang cukup populer di kalangan pecinta skincare alami. Ia juga aktif sebagai konten kreator dengan jutaan pengikut di berbagai platform digital seperti Instagram dan YouTube. Namun, baru-baru ini, perempuan kelahiran Korea Selatan yang tinggal di New York City itu sedang menghadapi hambatan besar dalam usahanya mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

Masalah Impor Mesin Produksi Tamanu Oil
Masalah bermula ketika Liah Yoo mencoba mengimpor sejumlah mesin untuk memproduksi tamanu oil , salah satu bahan aktif penting dalam banyak produk skincare alami. Rencananya, mesin-mesin tersebut akan digunakan di pabrik yang berlokasi di Malang dan Kebumen. Sayangnya, proses impor tidak berjalan lancar.

Menurut informasi yang dibagikan oleh akun Twitter @intinyadeh pada 1 Juni 2025, mesin yang dikirim dari Amerika Serikat terganjal di Bea dan Cukai (Becukai) selama beberapa bulan. Yang lebih mengejutkan, nilai barang tersebut dinilai hingga sepuluh kali lipat dari harga asli, sehingga membuat biaya bea masuk melonjak drastis.



"Fee gede banget karena barangnya dinilai 10 kali lipat dari harga aslinya," tulis akun tersebut dalam unggahannya.

Reaksi Liah Yoo: "Malu Banget Jadi Warga Konoha"
Kabar ini semakin viral setelah tangkapan layar dari Instagram Story Liah Yoo beredar di Twitter. Dalam story tersebut, ia tampak frustrasi dan bahkan menyatakan rasa malunya sebagai warga negara Indonesia.

"Malu banget jadi warga Konoha," tulisnya, merujuk pada julukan lucu bagi warga Indonesia yang kerap muncul di dunia maya.

Pernyataan tersebut sontak mendapat beragam reaksi dari netizen. Sebagian besar simpati atas kesulitan yang dialami, sementara sebagian lain mengkritik sistem birokrasi dan penilaian harga impor yang dinilai tidak transparan.

Baca juga: Siapa Didik Subiyantoro? Konten Kreator yang Terlibat Kasus Dugaan Penipuan Kontraktor dan Bersikap Dzolim pada Karyawan dan Klien

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya