Heboh Pengeroyokan Anak Jalanan di Semarang, Korban Tewas dan Jasadnya Dibuang ke Sungai

ilustrasi kejahatan siber--
Reaksi Masyarakat
Kejadian ini sontak membuat geger warga Semarang. Tak sedikit yang merasa prihatin dan khawatir akan maraknya aksi kekerasan yang semakin brutal. Beberapa aktivis sosial bahkan menyuarakan perlunya perhatian lebih dari pemerintah daerah terhadap nasib anak jalanan dan kelompok rentan di kota-kota besar seperti Semarang.
“Ini adalah tragedi yang sangat menyedihkan. Selain soal kekerasan, kita juga harus bertanya, apa upaya pemerintah selama ini untuk melindungi mereka yang hidup di jalanan?” ujar salah seorang pegiat hak sosial yang enggan disebutkan namanya.
Upaya Pencegahan dan Langkah Lanjutan
Selain menuntaskan proses hukum terhadap pelaku, pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan tidak mudah terpancing emosi, apalagi sampai main hakim sendiri.
“Kita semua harus belajar dari kasus ini. Jangan sampai hal seperti ini terulang lagi. Mari ciptakan lingkungan yang aman dan damai,” pesan Kapolrestabes Semarang saat konferensi pers.
Sementara itu, pemerintah daerah diminta untuk lebih proaktif dalam memberikan perlindungan sosial bagi kalangan anak jalanan, tunawisma, dan kelompok marjinal lainnya. Termasuk memberikan fasilitas rehabilitasi bagi mereka yang memiliki masalah ketergantungan alkohol atau narkoba.
Kesimpulan
Kasus pengeroyokan yang menewaskan Feri di Semarang adalah pengingat betapa pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga ketertiban dan keamanan. Di satu sisi, kasus ini juga menjadi cerminan kompleksitas isu sosial yang belum sepenuhnya terselesaikan.
Melalui penanganan hukum yang tegas dan langkah-langkah preventif dari pemerintah, diharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Masyarakat pun diingatkan untuk saling peduli dan menjaga rasa empati, terutama terhadap sesama yang kurang beruntung.