Trump Umumkan Gencatan Senjata Total antara Iran dan Israel Setelah Tekanan Internasional

Trum-Instagram-
Trump Umumkan Gencatan Senjata Total antara Iran dan Israel Setelah Tekanan Internasional
Setelah sepekan penuh ketegangan, akhirnya gencatan senjata total antara Iran dan Israel resmi diumumkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pengumuman ini muncul sekitar 50 jam setelah serangkaian serangan udara yang dilakukan oleh AS terhadap tiga situs nuklir strategis milik Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordo.
Melalui unggahan di media sosial Truth Social miliknya, Trump mengungkapkan kabar tersebut pada pukul 16.00 sore waktu setempat. Dalam cuitannya yang penuh dengan huruf kapital, Trump menyampaikan bahwa kesepakatan damai telah berhasil dicapai setelah intensifnya desakan dari berbagai negara untuk segera mengakhiri konflik yang sempat memicu kekhawatiran akan eskalasi perang besar di Timur Tengah.
“SELAMAT KEPADA SEMUA ORANG! Telah terjadi kesepakatan gencatan senjata total antara Israel dan Iran,” tulis Trump dalam pernyataannya.
Menurut keterangan Trump, gencatan senjata akan mulai berlaku enam jam setelah pengumuman tersebut, yakni tepat pada pukul 22.00 waktu Amerika Serikat. Hal ini diberlakukan agar kedua belah pihak memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan operasi atau misi terakhir mereka sebelum benar-benar menyetop segala aktivitas militer.
Lebih lanjut, Trump menjelaskan bahwa gencatan senjata awalnya akan berlangsung selama 12 jam. Namun, jika tidak ada pelanggaran yang terjadi selama masa percobaan tersebut, maka perang secara resmi akan dinyatakan berakhir.
Dunia Menyambut Baik Akhir Konflik
Dalam 24 jam setelah gencatan senjata dimulai, dunia akan menyaksikan penutupan babak kelam perang yang telah berlangsung selama 12 hari antara Iran dan Israel. Ini adalah momen penting bagi stabilitas geopolitik global, terutama di tengah kekhawatiran akan meluasnya konflik hingga melibatkan kekuatan-kekuatan besar seperti Rusia dan sekutu Barat.
Di akhir unggahannya, Trump memberikan ucapan selamat kepada kedua negara, kawasan Timur Tengah, serta negaranya sendiri, Amerika Serikat.
“Tuhan memberkati Israel. Tuhan memberkati Iran. Tuhan memberkati Timur Tengah. Tuhan memberkati Amerika Serikat. TUHAN MEMBERKATI DUNIA,” ucap Trump dalam nada retoris yang biasa ia gunakan saat menyampaikan pesan emosional.
Desakan Global Jadi Pendorong Utama
Gencatan senjata ini tidak terlepas dari tekanan kuat yang datang dari berbagai negara setelah serangan AS terhadap instalasi nuklir Iran. Pasca-serangan tersebut, Iran langsung merespons dengan langkah diplomatik. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, terbang ke Moskwa untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pertemuan yang berlangsung sekitar pukul 13.00 waktu Moskwa itu menjadi titik balik. Putin menegaskan dukungan penuh terhadap Teheran dan bahkan menyatakan kesiapan Rusia untuk terlibat lebih jauh dalam situasi yang semakin panas. Pernyataan keras dari Kremlin ini memicu reaksi internasional yang khawatir akan terjadinya perang proxy antara blok Barat dan Timur.
Tidak lama setelah itu, berbagai pemimpin dunia mulai bersuara. Mereka menyerukan perdamaian dan menekankan pentingnya dialog antara Iran dan Israel sebagai satu-satunya jalan keluar dari konflik yang membahayakan.
Qatar Berperan Sentral dalam Proses Perdamaian
Salah satu negara yang turut aktif dalam proses mediasi adalah Qatar. Menteri Luar Negeri Qatar menerima panggilan darurat dari Wakil Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris, untuk membahas upaya diplomasi guna mengakhiri pertikaian.
Qatar kemudian memainkan peran krusial dalam meyakinkan Iran untuk menerima kesepakatan gencatan senjata. Diplomasi yang dilakukan oleh Doha dinilai efektif karena negara tersebut memiliki hubungan baik dengan kedua pihak—baik dengan Israel maupun Iran—serta dengan AS dan beberapa negara Arab lainnya.
Langkah Qatar pun mendapat apresiasi dari banyak pihak, termasuk dari komunitas internasional yang menganggap bahwa tanpa keterlibatan aktif negara-negara netral seperti Qatar, solusi damai akan sulit tercapai dalam waktu singkat.
Harapan Stabilitas di Timur Tengah
Persetujuan gencatan senjata ini membawa angin segar bagi kawasan Timur Tengah yang selama ini kerap diguncang ketegangan politik dan militer. Banyak pihak berharap bahwa kesepakatan ini bukan hanya sekadar jeda sementara, tetapi bisa menjadi awal dari pembicaraan damai yang lebih luas dan berkelanjutan.
Sementara itu, Amerika Serikat, meskipun sempat memicu reaksi keras dengan serangan militernya, kini mencoba menempatkan diri sebagai mediator dalam proses perdamaian. Hal ini tentu menjadi narasi yang menarik dalam konteks diplomasi internasional pasca-era Biden dan menjelang tahun-tahun politik baru di AS.