Viral Warga Sukabumi Geruduk Rumah yang Diduga Jadi Gereja Ilegal, Begini Kronologi dan Fakta Terkini

Gereja-Instagram-
Viral Warga Sukabumi Geruduk Rumah yang Diduga Jadi Gereja Ilegal, Begini Kronologi dan Fakta Terkini
Sebuah video yang menunjukkan aksi massa menggeruduk sebuah rumah di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat sejumlah warga melakukan pengrusakan pada salah satu rumah yang diduga digunakan sebagai tempat ibadah tanpa izin.
Video beredar luas melalui akun media sosial X (sebelumnya Twitter) @ekokuntadhi1. Dalam unggahan itu, tampak warga marah dan memecahkan jendela rumah menggunakan kayu berbentuk salib yang diduga berasal dari dalam bangunan tersebut. Aksi ini memicu kehebohan serta berbagai spekulasi di kalangan masyarakat luas.
Rumah Tinggal atau Tempat Ibadah?
Menanggapi insiden tersebut, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sukabumi, Tri Romadhono, memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa rumah yang menjadi lokasi kejadian bukanlah tempat ibadah, melainkan hunian biasa. Namun demikian, ia juga tidak membantah adanya informasi bahwa rumah tersebut pernah digunakan untuk kegiatan ibadah oleh sekelompok orang.
"Setelah kami selidiki, rumah itu tidak memiliki izin sebagai tempat ibadah. Namun memang ada indikasi bahwa sebelumnya pernah digunakan untuk aktivitas keagamaan," ujar Tri Romadhono saat dimintai keterangan.
Warga Spontan Turun ke Lokasi
Karena merasa tidak mendapatkan informasi yang jelas, sejumlah warga setempat turun ke lokasi secara spontan. Mereka mengekspresikan ketidakpuasan dengan cara melakukan aksi protes keras, termasuk pengrusakan bagian-bagian rumah. Meski begitu, pihak aparat keamanan dan tokoh agama setempat segera turun tangan untuk meredam situasi.
Forkopimcam (Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan) Cidahu langsung mengambil langkah mediasi. Musyawarah pun dilakukan bersama antara perwakilan warga, tokoh agama, serta instansi terkait. Hasilnya, semua pihak sepakat untuk mencari solusi damai dan menjaga kondusivitas wilayah.
Kerusakan akan Diganti, Situasi Mulai Kondusif
Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa warga yang terlibat dalam aksi akan bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi. Mereka berkomitmen untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat lemparan batu dan patahan jendela.
"Kami sudah sepakat bahwa semua pihak harus menjaga toleransi dan menghindari hal-hal yang bisa memicu konflik horizontal. Kerusakan akan diperbaiki secara bersama-sama," tambah Tri Romadhono.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di wilayah Cidahu dipastikan telah kembali kondusif. Tidak ada laporan bentrokan susulan atau gesekan antar kelompok masyarakat. Pemerintah daerah juga mengimbau agar semua pihak tetap tenang dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan setiap permasalahan.