Inilah Dia Deretan Rating TV dan Sinetron dengan Program Terbaik per Minggu, 14 September 2025 ada Merangkai Kisah Indah Gagal Pertahankan Posisi Pertama

Inilah Dia Deretan Rating TV dan Sinetron dengan Program Terbaik per Minggu, 14 September 2025 ada Merangkai Kisah Indah Gagal Pertahankan Posisi Pertama

Merangkai kisah indah-Instagram-

Inilah Dia Deretan Rating TV dan Sinetron dengan Program Terbaik per Minggu, 14 September 2025 ada Merangkai Kisah Indah Gagal Pertahankan Posisi Pertama

Daftar 10 Rating dengan Drama & Acara TV Terpopuler Hari Ini 14 September Dari Cinta Gen Z hingga Pertandingan Sepak Bola Seru yang Bikin Jantung Berdebar!



Bulan ini, layar kaca Indonesia dipenuhi oleh deretan acara seru yang menggabungkan emosi, drama, dan semangat kompetisi. Mulai dari serial romantis yang bikin viewers nangis di malam hari, hingga pertandingan sepak bola yang memicu kebanggaan nasional — semua hadir dengan kualitas produksi tinggi dan promosi masif. Berikut 10 program televisi terbaik bulan ini yang wajib Anda ikuti, dirangkum dalam gaya jurnalistik yang menarik, SEO-friendly, dan lengkap dengan konteks sosial-budaya.

1. INDOSIAR – D’Academy 7 Top 22: Panggung Musik yang Menyentuh Jiwa
D’Academy 7 kembali membuktikan bahwa bakat sejati tak pernah mati, bahkan di era streaming dan media sosial. Di babak Top 22, para peserta bukan hanya tampil menyanyi, tapi bercerita lewat lagu. Setiap penampilan seperti sebuah film pendek berdurasi 5 menit — penuh air mata, harapan, dan perjuangan hidup.

Penonton dibuat terpukau saat seorang siswa dari pedalaman Kalimantan membawakan lagu “Kasih Ibu” dengan vokal yang mengguncang hati. Video klipnya pun langsung viral di TikTok, meraih lebih dari 8 juta views dalam 48 jam. Tidak heran jika D’Academy 7 menjadi salah satu program reality show terlama yang masih bertahan, karena ia tidak hanya mencari juara, tapi juga mengangkat cerita manusia yang autentik.



2. INDOSIAR – Merangkai Kisah Indah: Romansa Keluarga yang Menghangatkan Hati
Bukan sekadar drama keluarga biasa, Merangkai Kisah Indah adalah karya seni visual yang menyentuh sisi emosional penonton. Serial ini mengisahkan perjalanan seorang ibu tunggal (diperankan oleh Nirina Zubir) yang berjuang membesarkan tiga anaknya setelah ditinggal suami dalam kecelakaan lalu lintas.

Setiap episodenya disusun seperti puisi hidup: pelan, dalam, dan penuh simbol. Adegan makan malam bersama tanpa suara, hanya bunyi sendok dan tetesan hujan di jendela, berhasil membuat jutaan penonton terdiam. Drama ini berhasil menyentuh isu sosial seperti trauma masa kecil, stigma single parent, dan kekuatan cinta tanpa syarat.

Di akhir pekan, keluarga-keluarga Indonesia kembali berkumpul di depan TV, bukan untuk scrolling, tapi untuk menangis bersama. Merangkai Kisah Indah adalah bukti bahwa drama Indonesia bisa jadi lebih kuat daripada serial Korea atau Hollywood — jika bercerita dari hati.

3. SCTV – Asmara Gen Z: Cinta di Era Digital, Penuh Emoji dan Miscommunication
Kalau kamu pernah merasa cinta itu rumit karena WhatsApp tidak dibalas, maka Asmara Gen Z adalah cermin hidupmu. Serial ini mengangkat kisah remaja urban yang jatuh cinta lewat DM Instagram, video call tengah malam, dan janji temu yang selalu gagal karena “lagi sibuk”.

Tapi jangan salah — di balik gaya modern dan dialog ala anak muda, serial ini menyelipkan pesan mendalam tentang komunikasi, kepercayaan, dan pentingnya hadir secara fisik dalam hubungan. Karakter utama, Raka (diperankan oleh aktor muda populer Rezky Aditya), harus memilih antara karier di luar negeri atau cinta yang baru saja ia temukan di kafe langganannya.

Adegan “breakup via TikTok live” sempat jadi trending topik di Twitter, dan banyak netizen mengaku: “Ini kayak aku kemarin.” Karena itulah, Asmara Gen Z bukan cuma hiburan — ia adalah studi sosial ringan yang sangat relevan.

4. SCTV – Cinta Sedalam Rindu: Ketika Cinta Tak Bisa Diucapkan
Jika kamu suka drama yang bikin napas tersengal, Cinta Sedalam Rindu adalah pilihan tepat. Kisahnya berpusat pada dua mantan kekasih yang bertemu lagi setelah 10 tahun berpisah — satu menjadi dokter spesialis jiwa, satunya lagi penyair yang hilang dari dunia.

Tanpa dialog panjang, mereka saling memahami lewat tatapan, surat yang tak pernah dikirim, dan lagu-lagu lama yang diputar di radio tua. Sutradara menggunakan teknik sinematik ala film arthouse: warna dingin, cahaya redup, dan musik orkestra minimalis yang membuat penonton merasakan rindu itu sebagai sesuatu yang nyata, bukan sekadar kata.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya