Begini Kehebatan Teknologi Siluman dan Pesawat F-117 Nighthawk

F-117A Nighthawk --
Bagian muka dan intake mesin pun dirancang sedemikian rupa agar sedapat mungkin sulit dideteksi radar, dan bagian belakangnya memakai gril serta kisi-kisi khusus untuk menutupi bagian dalam mesin yang bergerak, agar tidak memantulkan sinyal radar secara langsung.
F-117 produksi resmi mulai dikerjakan di bawah program bernama Senior Trend. Pesawat ini memiliki dua mesin turbofan tanpa afterburner, sayap disapu (swept wings), dan bagian ekor yang berbentuk “V”.
Meski kecepatannya tidak melebihi kecepatan suara (subsonik), semua elemen desainnya—material menyerap radar, sudut-sudut licin yang meminimalisir pantulan radar, intake dan saluran buang yang disesuaikan—digabung dengan teknologi malam hari agar benar-benar sulit dideteksi dalam kondisi operasi melawan pertahanan udara yang canggih.
Pada malam pertama serangan ke Baghdad, F-117 melakukan misi penuh berisikan bom berpemandu presisi dengan sasaran-sasaran kritis; pusat komunikasi, pertahanan, dan infrastruktur pertahanan udara. Meskipun diperkirakan akan banyak kerugian karena pertahanan Irak kuat, pesawat siluman ini berhasil menyelesaikan sebagian besar misinya tanpa ada kehilangan unit.
Hampir 1.300 penerbangan dilakukan selama Operasi Desert Storm, dan F-117 mengebom tujuan bernilai tinggi seperti pangkalan udara, lokasi bunker, fasilitas pertahanan, dan banyak lagi—secara signifikan membatasi kemampuan musuh untuk merespons.
Keberhasilan F-117 sebagai alat tempur malam hari dengan misi serangan presisi sekaligus kemampuan untuk “tidak terlihat” oleh banyak sistem pertahanan menjadikannya simbol mutakhir teknologi militer AS.
Pesawat ini bukan hanya bukti inovasi teknis, tapi juga bagaimana teknologi siluman mengubah cara perang udara dilakukan—memberikan keuntungan strategis yang sangat besar, terutama di medan perang di mana pertahanan udara musuh dipasang kuat dan deteksi konvensional menjadi tantangan.