Nonton Download Film Thunderbolts (2025) Sub Indo Dibintangi Sebastian Stan dan Florence Pugh di Bioskop Bukan LK21

Nonton Download Film Thunderbolts (2025) Sub Indo Dibintangi Sebastian Stan dan Florence Pugh di Bioskop Bukan LK21

Thunderbolt-Instagram-

Nonton Download Film Thunderbolts (2025) Sub Indo Dibintangi Sebastian Stan dan Florence Pugh di Bioskop Bukan LK21
Ada Berapa Post-Credit Scene dalam Film Thunderbolts Dibintangi Sebastian Stan dan Florence Pugh, Begini Penjelasan Endingnya
Apakah Film Thunderbolts Dibintangi Sebastian Stan dan Florence Pugh Akan Lanjut Season 2?
Thunderbolts : Dua Post-Credit Scene yang Siap Guncang MCU dan Ulasan Mendalam Tentang Film Terbaru Marvel *
Film Thunderbolts *, karya terbaru dari Marvel Studios, akhirnya tayang di bioskop Indonesia mulai 30 April 2025 , sekaligus menutup rangkaian Fase Kelima dunia sinematik Marvel atau MCU. Sebagai film penutup fase ini, Thunderbolts membawa misi besar: menghadirkan tim antihero dalam petualangan penuh aksi dan intrik moral.

Namun seperti tradisi khas Marvel, tak lengkap rasanya jika tidak menyisipkan beberapa post-credit scene untuk memberikan petunjuk tentang masa depan MCU. Dan kabar baik bagi para penggemar setia—film ini ternyata menyediakan dua post-credit scene !



Dua Adegan Rahasia Setelah Kredit Bergulir
Seperti yang sudah menjadi ciri khas film-film Marvel, Thunderbolts juga memanjakan penonton dengan dua adegan tambahan yang muncul setelah film berakhir. Yang pertama hadir saat kredit tengah bergulir (mid-credits scene ), sementara yang kedua baru muncul setelah seluruh daftar nama kru selesai ditampilkan (post-credits scene ).

Kedua adegan ini bukan hanya sekadar kejutan semata, melainkan juga menjadi jembatan penting bagi narasi mendatang di MCU. Dengan begitu, para penonton yang ingin mengungkap teori-teori lanjutan ataupun mencari petunjuk arah MCU di Fase Keenam, sangat disarankan untuk tetap duduk hingga lampu bioskop menyala kembali.

Yelena Belova dan Pencarian Makna Hidup
Salah satu karakter utama dalam film ini adalah Yelena Belova , yang kali pertama diperkenalkan dalam film Black Widow (2021) . Meski secara teknis merupakan agen pembunuh elit dari program Red Room, Yelena memiliki lapisan emosional yang mendalam.



Setelah menjalani hidup sebagai "penjahat bayaran" yang diatur oleh Valentina Allegra de Fontaine, Yelena merasa ada kekosongan dalam dirinya. Ia mulai bertanya: “Untuk siapa saya harus terus bertarung?” Pertanyaan itu menjadi benang merah perjalanan karakternya di Thunderbolts .

Yelena bukan satu-satunya tokoh yang merasakan pergolakan batin semacam ini. Ada juga Red Guardian (David Harbour) , Ghost (Hannah John-Kamen) , dan U.S. Agent (Wyatt Russell) yang sama-sama merasa terpinggirkan dan kesulitan menemukan tempat mereka di dunia ini.

Dari sanalah muncul ide pembentukan tim Thunderbolts, yang dikumpulkan oleh Bucky Barnes (Sebastian Stan) atas instruksi Valentina Allegra de Fontaine (Julia Louis-Dreyfus) .

Konflik Utama dengan The Sentry
Di tengah pencarian makna hidup tersebut, para anggota Thunderbolts terlibat dalam sebuah misi penyelamatan besar—menghadapi ancaman bernama The Sentry , karakter kuat hasil eksperimen OXE Group yang gagal dikendalikan.

The Sentry digambarkan sebagai entitas superkuat yang memiliki kemampuan destruktif luar biasa. Dengan pikiran saja, ia bisa menghancurkan seluruh kota hingga tinggal kenangan. Hal inilah yang membuat Thunderbolts—yang mayoritas adalah mantan penjahat—harus bekerja sama meski hubungan antar anggota masih dipenuhi ketidakpercayaan.

Sayangnya, konflik dengan The Sentry yang seharusnya menjadi puncak cerita film ini justru terasa kurang maksimal dalam eksekusinya.

Third Act Lemah, Potensi Tak Tercapai
Meskipun awal cerita dibangun dengan cukup solid dan komposisi karakter terasa pas, Thunderbolts sedikit mengecewakan di bagian akhir. Third act film ini dinilai lemah karena tidak berhasil menciptakan klimaks yang memuaskan.

Konflik dengan The Sentry yang sebenarnya punya potensi besar untuk menjadi salah satu momen ikonik di MCU terasa serba tanggung. Para anggota Thunderbolts tampak kesulitan mencari solusi tepat menghadapi kekuatan super yang nyaris tak terkalahkan ini. Namun sayang, kurangnya koherensi cerita dan pacing yang tidak stabil membuat momen-momen penting terasa kurang greget.

Padahal, kekuatan dan sifat The Sentry seharusnya bisa dimanfaatkan untuk menciptakan perubahan besar di dunia Marvel Cinematic Universe. Bayangkanlah, sosok yang bisa menghancurkan kota dalam sekejap mata, tetapi tak mendapatkan tantangan yang proporsional dari para karakter utama.

Cerita Sampingan Tanpa Dampak Signifikan?
Lebih jauh lagi, banyak kritikus dan penggemar menggarisbawahi bahwa Thunderbolts terasa seperti cerita sampingan belaka dalam konteks MCU secara keseluruhan. Meskipun menjanjikan pengembangan karakter dan plot yang kompleks, film ini pada akhirnya gagal memberikan dampak signifikan untuk masa depan semesta Marvel.

Alih-alih menjadi fondasi baru untuk tim antihero yang humanis dan kompleks, Thunderbolts lebih banyak berperan sebagai penghubung menuju proyek besar berikutnya di MCU, yaitu Fantastic Four: First Steps (2026). Hal ini menimbulkan kesan bahwa film ini hanya menjadi pelengkap jalannya transisi Fase Kelima ke Fase Keenam.

Ironisnya, konsep Thunderbolts sendiri sejatinya sangat menarik. Berbeda dengan Suicide Squad dari DC, Thunderbolts adalah tim antihero yang memiliki lapisan narasi lebih kompleks—dari konflik batin, moral abu-abu, hingga relasi antar karakter yang penuh ketegangan. Sayangnya, semua itu belum dieksekusi secara optimal.

Baca juga: Nonton Drakor Pump Up the Healthy Love Episode 1-2 Sub Indo & Spoiler Bukan di LK21 Tapi di KBS: Hyun Joong Harus Menjadi Pelatih Mi Ran yang Putus Cinta

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya