Rebut Kembali Hak Cipta Atas 6 Album Debut Pertamanya, Inilah Lika-Liku Perjuangan Penyanyi Taylor Swift

Rebut Kembali Hak Cipta Atas 6 Album Debut Pertamanya, Inilah Lika-Liku Perjuangan Penyanyi Taylor Swift

Taylor Swift -Instagram-

Rebut Kembali Hak Cipta Atas 6 Album Debut Pertamanya, Inilah Lika-Liku Perjuangan Penyanyi Taylor Swift

Taylor Swift Akhirnya Berhasil Membeli Hak Cipta Atas 6 Album Pertamnya dengan Harga Rp5,7 Triliun: Ini Mimpi yang Jadi Nyata!



Setelah sekian lama ditunggu oleh para penggemar, Taylor Swift akhirnya mengumumkan kabar yang sangat penting dan membahagiakan. Pelantun "Shake It Off" itu resmi menjadi pemilik dari seluruh musik yang pernah dia ciptakan sepanjang kariernya. Pengumuman ini tentu saja menjadi puncak dari perjuangan bertahun-tahun yang penuh dengan lika-liku, serta simbol kuat tentang pentingnya kepemilikan hak cipta di industri musik.

Momen Haru dalam Pengumuman yang Bikin Swifties Menangis
Taylor Swift tampil santai tapi tetap memukau dalam foto yang diunggah di akun Instagram pribadinya setelah beberapa bulan absen dari media sosial. Dalam potret tersebut, ia terlihat mengenakan atasan biru muda, celana jeans, dan sneakers putih, dikelilingi oleh sampul keenam album pertamanya yang dirilis di bawah label Big Machine Records — Taylor Swift , Fearless , Speak Now , Red , 1989 , dan Reputation .

Yang membuat momen ini semakin emosional adalah fakta bahwa keenam album tersebut (kecuali Reputation ) sudah lebih dulu dirilis ulang dalam versi Taylor’s Version . Versi ini merupakan hasil rekaman ulang yang dibuat oleh Taylor sendiri sebagai bentuk perlawanan terhadap situasi yang menimpanya beberapa tahun silam.



“Seluruh Musik yang Pernah Kucipta... Sekarang Milikku!”
Dalam surat panjang yang ia tulis secara eksklusif untuk para penggemarnya di situs resminya, taylorswift.com, Taylor menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya. Ia juga berbagi cerita tentang perjalanan panjang yang harus ia tempuh hingga akhirnya bisa memiliki karya-karyanya sendiri.

"Selama bertahun-tahun aku memimpikan ini, berharap dan berdoa agar suatu hari aku bisa ngasih tahu kalian. Dan sekarang aku bisa. Seluruh musik yang pernah aku buat... sekarang milikku!" tulisnya.

Tidak hanya soal lagu-lagu yang telah dirilis, Taylor juga kini resmi menjadi pemilik dari video musik, album art, foto-foto dari sesi pemotretan album, hingga lagu-lagu yang belum pernah dirilis — termasuk lagu-lagu dari The Vault, yang sebelumnya tidak masuk dalam daftar trek album original namun dirilis dalam versi Taylor's Version .

Ia pun tidak lupa memberikan apresiasi besar kepada para Swifties atas dukungan luar biasa yang mereka berikan selama ini. Tanpa mereka, kata Taylor, semua ini mungkin tidak akan terjadi.

Perjuangan Bertahun-Tahun yang Tidak Mudah
Mengambil alih kembali master dari karyanya bukanlah hal yang mudah. Taylor mengakui bahwa prosesnya sangat kompleks dan membutuhkan biaya yang sangat besar. Namun, berkat dukungan tim profesional, partner bisnis, pengacara, dan juga Shamrock Capital, impiannya akhirnya menjadi nyata.

"Aku harus menghabiskan banyak uang untuk membeli musikku sendiri," tulisnya tanpa menyebut angka pasti. Namun, bagi Taylor, pengorbanan ini sangat sepadan karena ini adalah tentang kontrol atas warisan artistiknya.

Awal Konflik yang Menyakitkan
Konflik ini bermula pada 2019, ketika Scooter Braun membeli label rekaman Big Machine Records, yang secara otomatis membuatnya menjadi pemilik master dari enam album pertama Taylor Swift. Ini termasuk album-album yang menjadi fondasi karier internasional Taylor, seperti Taylor Swift , Fearless , Speak Now , Red , 1989 , dan Reputation .

Taylor merasa sangat kecewa karena ia tidak diberi kesempatan untuk membeli master tersebut, meskipun itu adalah karya-karyanya sendiri. Lebih dari itu, ia juga menyampaikan rasa ketidaknyamanannya karena Scooter Braun dianggap pernah terlibat dalam pelecehan atau bullying terhadap dirinya.

Akibatnya, Taylor memilih untuk bersuara keras dan mengambil langkah besar: merekam ulang semua lagu lamanya dalam proyek Taylor’s Version . Tujuannya jelas — agar para penggemar bisa mendukung versi yang benar-benar dimiliki oleh sang penyanyi.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya