Ernest Prakasa Tanyakan Hadiah Rolex untuk Pemain Timnas Indonesia dari Prabowo, Natizen: Biayain Anies Aja Mampuh!

Ernest-Instagram-
Ernest Prakasa Tanyanya Hadiah Rolex untuk Pemain Timnas Indonesia dari Prabowo, Natizen: Biayain Anies Aja Mampuh!
Usai Sentil Hadiah Rolex untuk Pemain Timnas Indonesia, Ernest Prakasa Umumkan Pamit Dari Twitter
Hadiah Rolex untuk Timnas Indonesia Berasal Dari APBN Atau Uang Pribadi Presiden Prabowo Subianto? Komika Ernest Prakasa Minta Apresiasi Atlet Seimbang dan Transparan.
Kemenangan Tim Nasional (Timnas) Indonesia atas China dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Kamis, 5 Juni 2025, menyisihkan banyak cerita. Selain gol semata wayang Ole Romeny yang memastikan langkah skuad Garuda ke babak selanjutnya, momen ini juga diwarnai dengan pemberian hadiah mewah dari Presiden Prabowo Subianto kepada para pemain. Namun, justru di sinilah kontroversi mulai bermunculan.
Usai pertandingan leg kedua Grup C yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Timnas Indonesia berhasil menorehkan kemenangan tipis 1-0. Hasil ini cukup untuk mengantarkan mereka ke babak keempat kualifikasi, sebuah pencapaian luar biasa yang sempat dianggap mustahil beberapa tahun silam.
Sebagai bentuk apresiasi, Presiden Prabowo mengundang para pemain ke rumah pribadinya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta, Jumat (6/6/2025). Di sana, mereka mendapatkan "goodie bag" yang berisi jam tangan Rolex GMT-Master II 40mm. Harga per unitnya diperkirakan mencapai Rp193 juta hingga Rp254 juta — jumlah fantastis yang langsung memicu reaksi publik, baik dukungan maupun kritik.
Ernest Prakasa Angkat Suara
Salah satu tokoh yang turut memberikan tanggapan adalah komedian sekaligus sutradara ternama, Ernest Prakasa. Melalui unggahan di media sosial, ia menyampaikan rasa bangga terhadap perjuangan para pemain Timnas. Namun, ia tak bisa menghindari rasa penasaran soal asal usul anggaran untuk hadiah mewah tersebut.
“Turut senang untuk para pemain yang sudah berjuang,” tulis Ernest. “Tapi sebagai warga negara, sepertinya wajar kalau gue bingung, katanya lagi penghematan, terus ini pakai anggaran apa?”
Unggahan ini langsung menjadi viral dan memicu diskusi panas di media sosial. Sebagian besar netizen tampaknya memiliki kekhawatiran serupa. Mereka mempertanyakan transparansi serta prioritas penggunaan dana negara di tengah situasi ekonomi nasional yang sedang tidak stabil.
Pro-Kontra Publik: Hadiah Pribadi atau Dana Negara?
Pertanyaan tentang sumber pendanaan hadiah jam tangan Rolex menjadi pusat perdebatan. Beberapa pihak membela Prabowo dengan menyebut bahwa hadiah tersebut merupakan bentuk apresiasi pribadi sang presiden, bukan menggunakan dana APBN. Hal ini didukung oleh fakta bahwa acara penyerahan hadiah dilakukan di kediaman pribadi Prabowo, bukan Istana Negara.
Namun, ada juga yang menilai bahwa tindakan seorang kepala negara, meskipun dilakukan secara personal, tetap akan dinilai publik sebagai simbol negara. Dengan kata lain, setiap gerak-gerik presiden pasti terkait erat dengan citra institusi negara.
“Kalau memang dasarnya benci, ya otak nggak bakal dipakai. Logikanya aja, kalau itu undangan dari negara, kenapa dilakukan di rumah pribadi presiden, bukan di Istana Negara?” tulis salah satu netizen yang membela Prabowo.
Di sisi lain, suara kritis datang dari orang tua atlet muda yang merasa kecewa karena program olahraga pelajar seperti O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) untuk cabang bulutangkis dibatalkan. Padahal, bulutangkis adalah salah satu cabang olahraga andalan Indonesia di kancah internasional.
“Yang paling menyedihkan bagi saya, untuk tingkat anak-anak SD, O2SN badminton malah dihilangkan. Padahal anak saya sudah berlatih bertahun-tahun dan menanti momen ini di tahun ini,” ujar seorang netizen.
“Katanya efisiensi? Omong kosong! Semua sektor berdarah-darah gara-gara efisiensi. Banyak yang kena PHK, semua terpaksa makan tabungan, itu pun kalau ada,” tambahnya.
Apakah Ini Waktunya Memberi Hadiah Mewah?
Beberapa pihak bahkan mempertanyakan apakah pemberian hadiah mewah seperti ini terlalu dini. Pasalnya, Timnas Indonesia belum tentu lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Pelatih anyar Patrick Kluivert belum menunjukkan hasil signifikan, dan tantangan masih sangat besar.
Menurut mereka, sebaiknya hadiah ditunda sampai timnas benar-benar lolos ke turnamen akbar empat tahunan tersebut. Ini agar apresiasi lebih tepat sasaran dan tidak menimbulkan kesan konsumsi publik semata.
Kontroversi yang Terus Bergema
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari Istana atau pihak terkait mengenai asal-usul dana untuk hadiah jam tangan Rolex tersebut. Netizen masih terus memperdebatkannya, terlebih dengan adanya isu tambang nikel di Raja Ampat yang sedang ramai dibahas.
Ada yang berspekulasi bahwa euforia lolosnya Timnas Indonesia ke babak selanjutnya sengaja dimanfaatkan untuk mengalihkan perhatian publik dari isu-isu sensitif lainnya. Meski spekulatif, opini ini mendapat tempat tersendiri di ruang publik.
Dalam situasi seperti ini, suara seperti Ernest Prakasa dianggap penting. Ia mewakili masyarakat yang ingin melihat transparansi dan keadilan dalam distribusi anggaran negara, termasuk dalam hal apresiasi terhadap prestasi atlet.