Tren Foto yang Ragu-Ragu Dipost Viral di Media Sosial: Gen Z Pamerkan Perbedaan Gaya Selfie dari Masa ke Masa

Tren Foto yang Ragu-Ragu Dipost Viral di Media Sosial: Gen Z Pamerkan Perbedaan Gaya Selfie dari Masa ke Masa

instagram-pixabay-

Tren Foto yang Ragu-Ragu Dipost Viral di Media Sosial: Gen Z Pamerkan Perbedaan Gaya Selfie dari Masa ke Masa

Belakangan, jagat media sosial diramaikan oleh tren terbaru yang datang dari kalangan Gen Z. Setelah sebelumnya heboh dengan berbagai istilah seperti aesthetic , core , dan mentality , kini muncul fenomena baru bernama "Foto yang Ragu-Ragu Di-post vs Foto yang Aku Upload Tanpa Ragu di Tahun 2018."



Tren ini pertama kali viral melalui unggahan akun TikTok dan Instagram @folkshitt, yang memperlihatkan dua foto kontras dari seorang wanita. Dalam unggahan tersebut, foto pertama menampilkan sang wanita dengan tampilan rapi, bersih, dan tampak serius. Namun, foto itu diberi keterangan, "Foto yang aku ragu-ragu post di first account."

Saat pengguna menggeser atau membuka swipe story, muncullah foto kedua yang jauh lebih unik dan bahkan bisa dibilang absurd. Dalam foto tersebut, wanita itu tampak sedang berpose dengan latar rumah adat tradisional — lengkap dengan kepala si wanita yang terselip di setiap ujung atap rumah. Keterangan yang tertulis pun mencuri perhatian: "Foto yang aku upload tanpa ragu di tahun 2018."

Dari Serius ke Absurd: Ini Tren Lucu-Lucuan Gen Z
Melalui tren ini, para netizen diajak untuk melihat perbandingan antara gaya foto yang sekarang dianggap "terlalu serius", dengan foto-foto masa lalu yang cenderung lebih santai, spontan, dan kadang bikin geleng-geleng kepala.



Yang membuat tren ini semakin menarik adalah bagaimana netizen ikut serta dalam membuat versi mereka sendiri. Banyak dari mereka yang turut membagikan foto lawas mereka saat masih berani tampil "aneh" dan tidak terlalu memikirkan kesan estetika atau persepsi orang lain.

Seolah ingin menyampaikan pesan bahwa zaman dulu, tepatnya sekitar tahun 2018-an, anak muda lebih bebas berekspresi tanpa dibayangi rasa insecure atau takut dinilai oleh publik. Hal ini juga menjadi refleksi akan perubahan pola pikir generasi muda dalam menggunakan media sosial.

Netizen Bereaksi: "2018 Adalah Tahun Belum Kenal Insecure"
Tidak heran jika komentar-komentar lucu dan bernada nostalgia mulai bermunculan di kolom komentar unggahan tersebut. Salah satu komentar yang banyak mendapat likes dan respon adalah dari akun @mc_aprillyya, yang menulis:

"2018 tuh tahun dimana belum kenal kalimat insecure."

Komentar tersebut sontak memicu gelombang nostalgia di kalangan netizen. Banyak yang merasa tren ini menggambarkan perubahan sikap Gen Z dalam bermedia sosial — dari bebas dan penuh ekspresi menjadi lebih selektif dan terkadang penuh keraguan.

Ada juga yang berkomentar, "Tuh kan bedanya Gen Z sekarang sama dulu. Sekarang mikir banget mau posting apa, dulu? Asal senang aja udah upload."

Tren yang Refleksikan Perubahan Mentalitas Generasi Muda
Jika diamati, tren ini bukan hanya sekadar lelucon belaka. Ia juga menjadi cerminan akan perkembangan mentalitas dan cara pandang generasi muda terhadap dunia maya. Di mana dulunya medsos digunakan sebagai ruang ekspresi diri tanpa batas, kini berubah menjadi panggung pencitraan yang penuh perhitungan.

Bahkan ada yang menyebut tren ini sebagai bentuk sindiran halus terhadap budaya "sok perfect" yang marak di kalangan anak muda saat ini. Ada yang bilang, "Sekarang semua harus aesthetic, pasti ada caption bijak, filternya harus pas. Dulu? Upload foto kepala nyelip di atap rumah adat aja gapapa."

Kenapa Tren Ini Menjadi Viral?
Faktor utama yang membuat tren ini cepat menyebar adalah sisi humor dan relatabilitas-nya. Hampir semua orang memiliki momen-momen aneh di masa lalu yang saat ini malu untuk diingat — tapi justru itulah yang membuatnya lucu dan menyenangkan untuk dibagikan ulang.

Selain itu, visual yang digunakan dalam tren ini sangat sederhana namun efektif. Dengan hanya menampilkan dua foto berdampingan, plus narasi yang jelas dan ringkas, tren ini mudah ditiru dan dikembangkan oleh pengguna media sosial dari berbagai kalangan.

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Tren Ini?
Di balik kelucuan dan hiburan yang ditawarkannya, tren ini memberikan pelajaran tersendiri tentang bagaimana kita memandang diri sendiri di depan umum, terutama di media sosial. Apakah kita terlalu khawatir dengan penilaian orang lain hingga enggan mengekspresikan diri secara alami?

Mungkin, tren ini adalah ajakan halus bagi kita semua untuk sedikit lebih santai, lebih rendah hati, dan tidak terlalu serius dalam menjalani hidup — terutama saat bermain di dunia maya.

Baca juga: Kim Jong Suk Sakit Apa? Simak Kronologi Meninggalnya Model Asal Korea Selatan, Benarkah Bunuh Diri?

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya