Heboh Daging Kurban Harus Ditebus Rp15 Ribu, Warga Bantar Gebang Bekasi Geram

daging-pixabay-
Heboh Daging Kurban Harus Ditebus Rp15 Ribu, Warga Bantar Gebang Bekasi Geram
Sebuah video yang beredar di media sosial tengah menghebohkan masyarakat, khususnya warga Bekasi. Video tersebut memperlihatkan seorang warga yang hendak menukarkan kupon daging kurban, namun malah diminta membayar uang tebusan sebesar Rp15 ribu per kupon. Fenomena ini sontak memicu kekecewaan dan amarah publik karena dianggap menyalahi prinsip dasar ibadah kurban.
Video yang pertama kali diunggah pada Sabtu, 7 Juni 2025, melalui akun Twitter @B3doel___ langsung menjadi viral dan mendapat banyak respons dari warganet. Dalam unggahan tersebut, tampak seorang pria sedang merekam momen saat ia ingin mengambil jatah daging kurban menggunakan kupon yang telah diberikan. Namun, alih-alih langsung menerima daging secara cuma-cuma, ia justru disodorkan permintaan pembayaran sebesar Rp15 ribu per kupon.
Dalam narasi yang menyertai unggahan tersebut, tertulis caption: “Gila… Daging Qurban aja di Mainin… Tega amat sih.” Kalimat itu cukup mewakili rasa tidak terima dari warga atas praktik yang dianggap tidak etis tersebut.
Viral di Media Sosial
Video berdurasi kurang dari semenit tersebut dengan cepat menyebar luas di berbagai platform media sosial, termasuk TikTok, Instagram, hingga grup-grup percakapan WhatsApp. Dalam rekaman, terlihat sang bapak bertanya kepada beberapa panitia pembagian daging kurban terkait prosedur pengambilan daging tersebut. Ia pun tampak tak percaya ketika mendengar bahwa dirinya harus membayar “uang tebus” sebesar Rp15 ribu untuk bisa mendapatkan daging kurban.
“Ini nebus 15 ribu ya, nebusnya kemana? Nebusnya 15 ribu, daging kurban,” ucap sang bapak dalam video sambil menunjukkan ekspresi bingung dan kesal.
Menurut informasi yang beredar, kejadian ini dilaporkan terjadi di wilayah Bantar Gebang, Kota Bekasi. Meski begitu, hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak kelurahan atau panitia penyelenggara kurban setempat.
Pungutan Uang Tebus Dipertanyakan
Dalam video tersebut, sang perekam juga sempat menanyakan kepada beberapa warga lain yang sudah lebih dulu mengambil daging kurban. Ia ingin memastikan apakah benar semua orang dimintai uang tebusan sebesar Rp15 ribu per kupon. Hasilnya, salah seorang warga mengonfirmasi bahwa hal tersebut memang benar terjadi.
Pernyataan itu semakin memperkuat adanya praktik pungutan liar yang dinilai menyimpang dari tujuan utama pelaksanaan ibadah kurban. Seharusnya, daging kurban dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan tanpa dipungut biaya apapun.
Hal ini memicu reaksi keras dari warganet. Salah satu komentar yang populer datang dari akun @_cuma_iseng yang menulis: “Setauku daging kurban itu gk boleh diperjual belikan.” Komentar serupa juga bermunculan dari berbagai netizen yang merasa prihatin dengan kejadian tersebut.