Kades Edo Saefudin Viral, Diduga Menipu Pedagang Sapi hingga Rugi Rp250 Juta

daging-pixabay-
Kades Edo Saefudin Viral, Diduga Menipu Pedagang Sapi hingga Rugi Rp250 Juta
Seorang Kepala Desa (Kades) di wilayah Kabupaten Serang, Banten, menjadi sorotan publik setelah diduga melakukan tindakan penipuan terhadap seorang pedagang sapi bernama Fadil. Nama Kades Edo Saefudin dari Desa Mander, Kecamatan Bandung, kini viral di media sosial karena kasus utang yang belum dibayarkan hingga satu tahun lamanya.
Kejadian ini pertama kali mencuat ke publik melalui cuitan di akun Twitter @berant_takan yang diunggah pada 9 Juni 2025. Dalam cuitannya, pengguna tersebut membagikan video berita tentang Fadil, seorang pedagang ternak asal Bima, Nusa Tenggara Barat, yang menangis mengharapkan pembayaran dari Kades Edo Saefudin atas pembelian 16 ekor sapinya yang belum lunas.
Dalam video tersebut, Fadil terlihat sangat emosional dan putus asa. Ia menceritakan bagaimana dirinya telah percaya kepada Kades Edo Saefudin saat diminta menyediakan 16 ekor sapi untuk keperluan Idul Adha tahun 2024 lalu. Sayangnya, janji pembayaran tidak kunjung direalisasi meski sudah melewati jangka waktu yang cukup lama.
Janji Tinggal Janji
Menurut informasi yang beredar, Kades Edo Saefudin awalnya memberikan uang muka atau DP sebesar Rp20 juta sebagai tanda jadi pembelian 16 ekor sapi tersebut. Fadil pun optimis dan langsung memenuhi pesanan tersebut. Bahkan, Kades Edo Saefudin sempat menjanjikan akan membayar sisa hutang sebesar Rp250 juta menjelang H-2 Idul Adha 2024.
Namun sayangnya, janji itu tak pernah terpenuhi. Sampai satu tahun berlalu, Fadil masih menunggu uang tersebut tanpa ada kepastian. Alhasil, ia mengalami kerugian besar dan bahkan terpaksa meninggalkan usaha ternaknya di Bima.
"Yang begini memang harus viral dulu baru ingat," tulis salah satu netizen dalam kolom komentar unggahan tersebut.
Kerugian Fantastis dan Nasib Suri Fadil
Akibat tidak dibayarnya transaksi tersebut, Fadil mengaku tidak bisa pulang ke Bima. Pasalnya, seluruh aset ternak miliknya telah habis dikirim ke Serang. Uang hasil penjualan yang diharapkan untuk mengembangkan usaha malah hilang begitu saja.
Saat ini, Fadil terpaksa bekerja sebagai buruh pengurus sapi di tempat orang lain. Ia hidup dengan kondisi finansial yang sangat sulit dan merasa tertipu oleh oknum kepala desa yang seharusnya menjadi panutan bagi masyarakat.
Respons Netizen: Marah dan Prihatin
Setelah videonya tersebar luas, ribuan warganet turut prihatin dan marah atas perlakuan Kades Edo Saefudin. Unggahan yang berisi video tangisan Fadil telah ditonton lebih dari 638,7 ribu kali dan mendapatkan ratusan komentar dari warganet.
Banyak netizen yang menyatakan bahwa kasus seperti ini sering terjadi di kalangan pejabat daerah. Mereka menuntut agar Kades Edo Saefudin segera bertanggung jawab dan membayar hutangnya.