Alasan Sherly Tjoanda, Gubernur Malut yang Single, Temui Dedi Mulyadi: Netizen Baper dan Ramai-Ramai Jodohkan

Sherly-Instagram-
Alasan Sherly Tjoanda, Gubernur Malut yang Single, Temui Dedi Mulyadi: Netizen Baper dan Ramai-Ramai Jodohkan
Apa Alasan Sherly Tjoanda Gubernur Malut Temui Dedi Mulyadi?
Pertemuan dua gubernur muda yang menarik perhatian publik baru-baru ini menjadi viral di media sosial. Kali ini, giliran Sherly Tjoanda, Gubernur Maluku Utara yang bertemu dengan Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat. Pertemuan tersebut sempat direkam dalam sebuah video singkat yang kemudian menyebar luas di berbagai platform digital, termasuk Instagram.
Yang membuat heboh, selain keduanya memiliki karisma dan gaya kepemimpinan yang kuat, status keduanya saat ini juga sama-sama single . Hal inilah yang memicu netizen untuk ramai-ramai menjodoh-jodohkan mereka. Tak sedikit komentar lucu, harapan, hingga doa agar keduanya bisa menjadi pasangan resmi di masa depan.
Pertemuan Viral Bikin Netizen Baper
Video pertemuan antara Sherly Tjoanda dan Dedi Mulyadi menjadi viral karena keakraban yang terlihat begitu alami. Dalam video tersebut, keduanya tampak saling melemparkan canda dan obrolan santai. Sorotan utama dari pertemuan itu adalah percakapan ringan namun penuh makna mengenai pengalaman birokrasi sebagai seorang pemimpin daerah.
Namun bagi netizen, fokus tidak hanya pada isi pembicaraan, tetapi juga pada chemistry yang terbangun antara kedua pemimpin tersebut. Tak ayal, kolom komentar unggahan video tersebut dipenuhi oleh netizen yang merasa baper dan bahkan mulai memasangkan nama mereka secara simbolis.
“Semoga jodoh, ibu gubernur dan bapak gubernur kolaborasi,” tulis salah satu akun @rizkyagustiana.
“Pak, jodoh sudah di depan mata,” timpal akun @_penggunabaru45.
Latar Belakang Status Single yang Menjadi Sorotan
Sherly Tjoanda diketahui masih berstatus janda setelah ditinggal wafat suaminya, Benny Laos, pada 12 Oktober 2024 lalu. Almarhum meninggal dunia saat tengah berkampanye bersamanya. Sementara itu, Dedi Mulyadi sendiri juga menyandang status yang sama, yakni duda usai bercerai dari mantan istrinya beberapa waktu silam.
Kedekatan keduanya yang terkesan spontan dan natural pun memancing reaksi emosional dari masyarakat. Bagi sebagian orang, momen seperti ini tak hanya sekadar pertemuan biasa antarpejabat, melainkan juga kesempatan untuk membangkitkan semangat optimisme bahwa seseorang bisa bangkit dari kesedihan dan menemukan kembali kebahagiaan—baik dalam hidup pribadi maupun karier.
Alasan Sebenarnya Pertemuan: Belajar Birokrasi
Meskipun ramai spekulasi di kalangan netizen, alasan sebenarnya pertemuan Sherly Tjoanda dan Dedi Mulyadi bukanlah urusan asmara, melainkan demi tugas dan tanggung jawab sebagai pemimpin daerah. Dalam perbincangan tersebut, Sherly mengungkapkan bahwa ia ingin belajar lebih dalam tentang birokrasi dari Dedi Mulyadi yang telah memiliki pengalaman panjang sebagai politisi dan penyelenggara negara.
"Saya ini kan baru, belum banyak pengalaman soal birokrasi. Kata Mas Beno, saya disarankan untuk datang ke sini dan belajar sama Kang Dedi," ujar Sherly dalam video tersebut.
Dedi Mulyadi pun langsung memberikan respons yang santai namun penuh makna. Ia mengatakan bahwa Sherly sebenarnya sudah cukup belajar karena sebelumnya telah melakukan hal serupa dengan sejumlah gubernur lainnya, seperti Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Timur.
"Tapi saya bilang, sekarang tu Gubernur Jabar," sambung Sherly.
"Gak usah ke saya mah, bukan belajar, tapi jalan-jalan saja. Saya juga masih belajar jadi gubernur kok, karena saya juga baru," sahut Dedi dengan senyum lebar.
Obrolan Ringan Soal Bupati vs Gubernur
Dalam kesempatan itu, Sherly juga sempat bertanya kepada Dedi Mulyadi mengenai perbedaan menjadi seorang bupati dan gubernur. Pertanyaan ini tentu sangat relevan mengingat Sherly kini naik pangkat dari posisi sebelumnya sebagai anggota DPR RI menjadi pemimpin provinsi.
"Beda apa pak jadi bupati sama gubernur?" tanya Sherly penasaran.
"Bedanya jumlah uangnya. Dulu sedikit, sekarang banyak," jawab Dedi singkat dengan nada humor.
Sherly pun tak tinggal diam. Ia kembali menanyakan mana yang lebih mudah antara jabatan bupati dan gubernur.
"Gampang mana?"
"Gampang jadi gubernur."
"Pusing mana?"
"Pusing jadi bupati," jawab Dedi.
Dedi kemudian menjelaskan alasannya mengapa menjadi bupati lebih pusing. Menurutnya, kendala utama saat menjadi bupati adalah keterbatasan anggaran yang membuat banyak program sulit diwujudkan. Sebaliknya, sebagai gubernur, meskipun tantangannya lebih kompleks, dukungan anggaran yang lebih besar memungkinkan realisasi program yang lebih luas.
Pelajaran Penting untuk Pemimpin Muda
Pertemuan antara Sherly Tjoanda dan Dedi Mulyadi ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi dan saling berbagi pengalaman di antara para pemimpin daerah. Apalagi bagi pejabat yang baru pertama kali menjabat seperti Sherly, belajar dari senior yang sudah berpengalaman merupakan langkah strategis untuk membangun kapasitas diri serta efektivitas dalam menjalankan roda pemerintahan.
Di tengah dinamika politik dan tuntutan masyarakat yang semakin tinggi, sikap rendah hati dan mau belajar dari sesama pemimpin menjadi nilai tambah tersendiri. Dan tentunya, meski diwarnai canda dan obrolan ringan, inti dari pertemuan ini tetaplah profesionalisme dan semangat membangun daerah.